Soroti Segudang Masalah Jabar, Dedi Mulyadi Sodorkan Program Terintegrasi

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Pilgub Jabar 2024

Soroti Segudang Masalah Jabar, Dedi Mulyadi Sodorkan Program Terintegrasi

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 29 Agu 2024 17:03 WIB
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memberikan keterangan setelah mendaftar di Kompleks Kantor KPU Jabar, Bandung, Selasa (27/8/2024).
Dedi Mulyadi dan Erwaan saat daftar maju Pilgub Jabar 2024 (Foto: ANTARA/Ricky Prayoga).
Bandung -

Dedi Mulyadi kembali mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2024. Didampingi oleh Erwan Setiawan, ia membawa sejumlah program untuk membebaskan Jawa Barat dari segudang permasalahan.

Kepada detikJabar, ia menceritakan berbagai masalah di Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia ini, salah satunya ialah kekurangan air bersih. Musim kemarau ini memang memperparah terjadinya kekeringan di Jawa Barat. Tapi kata Dedi, hampir seluruh daerah di Jabar sebetulnya sudah merasakan minimnya pasokan air bersih.

"Hampir semua daerah merata kekurangan air bersih. Di daerah yang dataran kering juga kurang air bersih, pantai kurang air bersih, bahkan daerah gunung juga sama padahal harusnya berlimpah. Masalahnya akses teknologinya tidak berjalan dengan baik," kata Dedi, Kamis (29/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi yang mengaku hobi keliling daerah mengendarai motor itu, kerap bertemu dengan masyarakat yang mengeluhkan masalah air bersih. Fakta yang ditemukan Dedi dari 2.000 desa yang telah dikunjunginya, wilayah gunung pun kurang air bersih dan butuh akses yang sesuai.

Solusinya, menurut Dedi ialah infrastruktur air bersih yang ia akui memang butuh biaya besar. Tapi, Dedi bilang tak mau kehilangan akal. Katanya, ada banyak cara untuk mewujudkan tujuan yang baik demi masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Ya infrastruktur air bersih dibenahi. Ya biaya itu gini, kalau hanya satu lembaga yang menangani menjadi besar, tetapi kalau terintegrasi provinsi, kabupaten, dan desa itu menjadi satu kesatuan program ya menjadi kecil gitu loh," ucapnya.

"Saya dulu ketika jadi Bupati (Purwakarta), itu air bersih menjadi salah satu fokus program yang saya jalani. Kalau yang di Kota ya karena ada perusahaan daerah air minum, investasi infrastruktur untuk jaringan air bersih zaman saya relatif besar," sambungnya.

Dedi juga bercerita bahwa ada sejumlah daerahnya saat menjabat sebagai Bupati. Ada yang tidak terjangkau oleh jaringan pipa air minum PDAM karena masih ada keterbasan teknologi geolistrik di berbagai tempat.

"Segala cara bisa. Kalau saya kan dari dulu kalau sudah punya tujuan begitu, terus kemudian sampai saya membeli sumber-sumber air bersih di pegunungan. Jadi Pemda membeli sumber-sumber air bersih pegunungan, dipasangin pipa, kemudian disalurkan ke desa-desa, jadilah itu unit layanan air bersih yang dikelola oleh Desa," cerita Dedi.

Dari program air bersih ini, satu yang ia sorot adalah pentingnya intergrasi data. Menurutnya, di Jawa Barat masih banyak permasalahan yang belum terpetakan dengan baik karena pendataan belum saling berkesinambungan.

Intergrasi data ini juga berpengaruh pada permasalahan lainnya, yakni rutilahu. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat angka rumah layak huni di Tanah Sunda pada tahun 2023 yakni hanya sebesar 54,17%.

"Masalah rutilahu ini ada di data yang tidak valid. Nah itu tadi, integrasi itu yang penting. Sehingga nanti itu RT memiliki peran penting. Jadi nanti kalau misalnya di sebuah desa ada problem, itu nyalahinnya nggak usah kemana-mana, tinggal ke RT-nya. Karena yang nanti diberikan tugas untuk melakukan pendataan secara komprehensif RT-RW," ujar Dedi.

Saat ia dan Erwan mendaftarkan diri ke KPU Jabar pada Selasa (27/8) lalu, Dedi banyak menyinggung masalah sanitasi yang kemudian berkaitan dengan stunting. Memang sampai saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jabar pun masih menggalakkan program zero stunting.

Dedi bercerita bahwa di tiap daerah kebiasaan dan pemahaman akan menjaga kebersihan sanitasi masih sangat kurang. Stunting pada anak berkaitan dengan kualitas gizi pangan, tapi juga terpengaruh dari kebersihan sanitasi.

"Ya sebenarnya sanitasi bukan hanya persoalan di Rutilahu ya. Di daerah-daerah tertentu masih banyak orang BAB itu kan di sawah. Kemudian di selokan-selokan kecil yang ketika musim kemarau itu kelihatan. Iya ngaruh ke stunting, nah penanganan stunting itu program di dinas kabupaten kan kurang terpotret, jadi konsep saya penanganan stunting itu cukup di tingkat PKK Desa," ucap Dedi.

"Karena ya kan lebih mudah kalau dari kepala desa kan, bisa kontrol langsung ke warganya. Tetapi dia harus memiliki kemampuan financial untuk menyelesaikan problem. Makanya saya akan membuat program alokasi untuk PKK desa yang diberikan tugas untuk menyelesaikan persoalan stunting," imbuhnya.

Bidang kesehatan pun tak lepas dari integrasi. Dedi juga bakal mengembangkan puskemas terintegrasi. Semua layanan kesehatan dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten benar-benar terkoneksi.

Dedi dan Erwan bukan cuma fokus pada program infrastruktur, tapi juga pencegahan stunting, kematian ibu hamil dan ibu bersalin, hingga gizi buruk pada ibu-anak. Misinya, Dedi-Erwan ingin membebaskan generasi muda di Jawa Barat dengan ketersediaan pangan yang bergizi hingga memperhatikan postur ideal untuk ibu hamil dan janin yang lahir.

"Apabila rakyatnya memiliki kekurangan, kemampuan dalam penyediaan fasilitas pangan yang bergizi dan berprotein, maka disitulah peran negara untuk mengintervensi, mengedukasi seluruh kebutuhan itu. Pembebasan masyarakat dari kasus gizi buruk dan stunting bukan hanya sekedar kita memberikan makan, tetapi juga membuat ruang agar anak-anak kita juga mengerti makanan yang bergizi," tuturnya.

Selain itu menurut Dedi, infrastruktur masih jadi sorotan masalah yang penting di Jawa Barat. Ia berencana membangun infrastruktur jalan yang terintegrasi, mulai dari jalan tol, jalan provinsi, jalan kabupaten hingga jalan desa. Menurutnya, masalah pembangunan jalan masih jadi solusi utama menyudahi kemacetan.

Disinggung soal kebudayaan di Jawa Barat, Dedi memang kental dengan misinya memperkuat budaya Sunda. Menurutnya, wajah Jawa Barat kini tak lagi menampilkan ciri khas budaya Sunda, seolah kehilangan identitasnya.

Ia pun menyoroti keunikan dan pesona Cirebon. Dedi yang mengaku suka dengan kuliner Nasi Jamblang khas Cirebon itu, ingin daerah tersebut bisa menginspirasi daerah lain dengan menonjolkan ciri khasnya sendiri.

"Budaya kan bukan hanya kesenian. Arsitektur dan makanan itu kan produk kebudayaan. Seni itu adalah hanya bagian kecil dari produk kebudayaan. Jadi kalau kita bicara kebudayaan berarti kita bicara membangun identitas daerah. Saya akan mengarahkan pada basis empat komunitas kebudayaan yakni Sunda Kulon, Sunda Priangan, Priangan Timur, kemudian Sunda Cirebon, kemudian Betawi. Masing-masing itu nanti harus punya khas gitu loh," katanya.

"Ya menurut saya sih, kalau boleh mengkoreksi, pembangunan di Jabar tidak punya identitas. Tiap daerah punya programnya masing-masing, pusat juga punya sendiri. Jadi nggak seragam ya. Kalau masalah budaya itu saya ingin Cirebon itu kan sudah punya identitas tuh, tapi dilupakan. Saya ingin bangun Cirebon itu seperti Jogja, makanannya di sana itu beda lho, sudah punya karakter batik dan arsitektur sendiri. Itu kan tinggal di-upgrade aja," tambah Dedi.

Sekedar diketahui, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024, di hari pertama pendaftaran pada Selasa (27/8/2024) lalu. Dedi dan Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI. Selain itu ada sembilan partai non parlemen yang mengusung yakni Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.




(aau/mso)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads