Ikat Kepala dan Peci, Atribut Dedi-Erwan Saat Daftar Pilgub Jabar

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Ikat Kepala dan Peci, Atribut Dedi-Erwan Saat Daftar Pilgub Jabar

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 27 Agu 2024 18:33 WIB
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan daftar Pilgub Jabar 2024
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan daftar Pilgub Jabar 2024 (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung - Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftar sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024, Selasa (27/8/2024) sore. Mereka menjadi pendaftar pertama yang datang di hari pertama, dengan diiringi kirab budaya masyarakat dari 27 Kota dan Kabupaten di Jabar.

"Pada hari ini hari, Selasa tanggal 27 Agustus 2024 kami mendaftar. Tanggal 27 Agustus itu, tanggal yang selalu diperbincangkan hari ini yaitu di Cirebon, selalu memperbincangkan tanggal 27 Agustus 8 tahun silam," ucap Dedi di hadapan media.

Sekedar diketahui, 27 Agustus 2016 merupakan peristiwa tragis pembunuhan Vina dan Eky, di flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Dedi-Erwan tampil kompak dengan pakaian serba putih, berkalungkan selendang batik. Dedi seperti biasa, mengenakan ikat kepala berwarna putih. Sementara Erwan mengenakan peci hitam. Saat ditanya alasan atribut serasi keduanya, Dedi agak curhat soal politik identitas.

"Ya memilih ikat kepala memang ikat sudah bagian dari kehidupan saya. Orang Sunda itu punya dua prinsip, cing caring cing page kancing, sit saring set page ikat. Cing caring cing page kancing artinya bahwa pandulah hidup kita dengan kekuatan hati, rasa, dan cinta. Set saring set page ikat adalah pikiran kita tidak boleh kemana-mana. Nanti anggarannya harus fokus untuk rakyat tidak boleh dipakai jalan-jalan terus," ucap Dedi.

"(Kenapa Kang Erwan pakai peci?) kang Erwan memang pakai peci ganteng, tidak pakai peci ganteng. Tapi istrinya menyarankan pakai peci agar kelihatan dia punya istri di rumah. Saya ini tidak pernah menggunakan politik identitas, saya yang sering jadi korban politik identitas ini. Mudah-mudahan tidak ada pasangan calon lain yang menggunakan isu politik identitas," sambungnya.

Keduanya menyerahkan berkas ke KPU Jabar didampingi istri Erwan, Samantha Dewi serta kedua orang tua Erwan, Umuh Muchtar dan Pipin Muchtar. Turut hadir juga sejumlah petinggi partai seperti Ace Hasan dan Iswara dari Golkar serta Haris Bobihoe dari Gerindra.

Dedi dan Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI. Selain itu ada sembilan partai non parlemen yang mengusung yakni Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat. Dedi pun mengaku berbangga hati diusung dua barisan mantan terindah.

"Kami mengusung tagline Dermawan. Dedi Mulyadi Erwan Setiawan. Barangkali peristiwa yang paling menarik adalah saya dicalonkan oleh partai Golkar, Kang Erwan juga dicalonkan oleh Partai Demokrat. Jadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernurnya sama-sama punya mantan. Tapi mantan yang terindah. Kehidupannya boleh berpisah tapi hatinya tetap sama," tutur Dedi.

"Kami terima kasih sudah diterima disini, sudah menyampaikan pendaftaran dan pidato pengantar. Kami mohon maaf yang sebesar-sebesarnya jika kirab hari ini menimbulkan kemacetan, semoga ke depan pengorbanan yang diberikan dalam waktu 2 jam ini memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Barat," imbuhnya.

Dari Stadion Sidolig, pekikan 'Dermawan! Jabar Istimewa! Allahuakbar!' mengiringi dan sempat diserukan Dedi dalam sambutannya. Dedi nampaknya cukup percaya diri bakal menang mutlak. Ia mengklaim telah melakukan kampanye setiap hari motoran ke daerah-daerah.

"Ya kita kan kampanyenya tiap hari, saya dari dulu itu dari mulai ujung ke ujung, sudah berkunjung ke 2000 desa di seluruh Jawa Barat. Jadi hari ini ya kita ingin berkomunikasi dengan pusat-pusat kota yang mudah dijangkau, karena yang paling ujung sudah hampir semuanya dijangkau," kata Dedi.

"Kegiatan selanjutnya tidak pernah berubah, bahwa saya akan terus kembali lagi lah naik motor, naik mobil keliling kampung, bertemu dengan warga menyelesaikan berbagai problem yang bisa diselesaikan hari ini secara personal. Kan secara kelembagaan kita tidak memiliki otoritas untuk menyelesaikan," ucap Dedi.

"Kampanye itu Kang Erwan punya aktivitas sendiri selain ngurus Persib juga ngurus masyarakat. Saya juga punya aktivitas sendiri, kita akan menghindari kampanye yang terlalu seremonial. Kita ingin mengutamakan, mengedepankan aspek-aspek yang substansial yang menjadi kebutuhan masyarakat," sambung Dedi.

Ia pun menyinggung tidak akan melakukan kampanye seremonial lagi karena tak ingin mengganggu ketertiban lalu lintas secara terus-menerus. Ia juga sempat mengatakan beberapa janji-janji politiknya seperti menekan angka stunting dengan program makan bergizi.




(aau/dir)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads