Kue Kering Kecombrang dan Jamur, Menu Unik Alternatif untuk Lebaran

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Selasa, 18 Mar 2025 14:05 WIB
Inovasi kue kecombrang hingga jamur shiitake untuk Lebaran 2025 (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

Lebaran adalah momen yang tak terpisahkan dari aneka sajian kue kering. Beberapa menu yang biasa menjadi favorit adalah kue-kue klasik seperti kaastangel, kue putri salju, hingga nastar.

Rasanya yang khas menjadikan kue-kue tersebut banyak digemari berbagai kalangan. Namun pernahkah Anda mencicip kue yang terbuat dari rempah dan bahan-bahan makanan berat?

Meski terdengar tidak familiar, namun paduan antara aroma rempah dan gurih adonan kukis bisa menjadi alternatif bagi Anda yang bosan dengan menu-menu kue manis.

Kue unik tersebut salah satunya disajikan oleh J&C Cookies untuk menyambut Lebaran 2025. Tahun ini, produsen kue asal Kota Bandung tersebut bereksperimen dengan kecombrang. Tumbuhan yang dikenal sebagai "honje" di Jawa Barat tersebut dijadikan bahan utama kue kering.

Bentuk kue kecombrang tampak lazim seperti kue kering asin pada umumnya. Sebelum digigit pun, aroma rempah khas kecombrang sudah cukup tercium.

Ketika dimakan, rasanya terbilang unik. Wangi khas kecombrang cukup mendominasi, berganti dengan rasa keju dan adonan kue yang renyah. Agaknya, pasar penggemar kue ini cukup terbatas di kalangan orang yang menggemari rempah-rempah.

Hal tersebut diamini oleh General Manager J&C Cookies Cindy Rizma. Ia mengatakan, setiap tahunnya J&C berupaya menciptakan menu kue inovatif yang menggabungkan bahan-bahan 'tak lazim'. Mulai dari jengkol, kacang polong, mpon-mpon, hingga kini kecombrang.

"Kalau untuk kue-kue seperti ini kita bikinnya limited saja sih, untuk dijual di store kita karena segmennya kan cukup terbatas ya, tidak semua lidahnya cocok. Menu-menu unik ini dijual sebagai pembeda J&C cookies dengan produsen kue lainnya," ungkap Cindy saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

Inovasi kue kecombrang hingga jamur shiitake untuk Lebaran 2025 Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Tak hanya kecombrang, tahun ini pihaknya juga memproduksi sejumlah kue lainnya yang memiliki cita rasa asin-gurih. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan para konsumen yang menilai deretan menu J&C yang sejauh ini masih didominasi kue manis.

Salah satu dari menu baru tersebut adalah kue jamur shiitake alias Shiitake Cookies. Kue ini terbuat dari bahan dasar adonan kue keju yang dicampur dengan jamur. Ketika dimakan, rasa gurih 'umami' dari protein jamur terasa cocok digabungkan dengan gurihnya keju. Kue ini bisa menjadi menu favorit baru para penggemar kue kering asin.

Selain itu, terdapat pula menu kue asin lainnya yakni beef floos cookies yang merupakan paduan dari adonan kue dan abon sapi. Ada sensasi rasa manis dan gurih yang berpadu ketika kue berukuran mini tersebut dimakan. Untuk penggemar kue manis, tahun ini menu baru yang diunggulkan adalah blue velvet cookies. Terinspirasi dari velvet cake, kue berwarna biru ini dibuat dengan paduan vanila dan cokelat putih.

Bertahan Puluhan Tahun

J&C Cookies telah eksis sejak 1996. Founder J&C Cookies, Diah Susilawati, mengenang masa awal berdirinya perusahaan tersebut yang diawali oleh pelajaran membuat kue oleh sang kakak ipar, Ida Sartika. Kala itu, suami dari Diah ikut serta mengelola bisnis yang diinisiasi oleh suami Ida.

Ketika usaha tersebut bangkrut, Ida yang merasa bertanggungjawab kemudian mengajak Diah untuk belajar membuat kue, bersama adik-adik Ida lainnya. Tanpa pengalaman formal membuat kue, Wa Ida, sapaan akrabnya, bereksperimen membuat aneka kue klasik dan kemudian ditularkan kepada para adik.

"Waktu itu kue hasil bikinan kita dijual di rumah Wa Ida di Dipatiukur. Setiap Lebaran hasilnya dibagikan. Senang sekali kalau ingat masa itu," kenangnya saat ditemui di kesempatan yang sama.

Hingga lama kelamaan, usaha kue J&C semakin maju dan mampu mengembangkan perusahaan sendiri. Nama J&C sendiri diambil dari huruf depan anak-anak Dyah, yakni Joddy dan Cindy. Kini, kedua anaknya tersebut meneruskan usaha rintisan keluarga dengan mengembangkan berbagai varian menu baru.

Cindy mengatakan, sehabis Lebaran, ia dan tim riset biasanya langsung mencari dan mematangkan usulan menu-menu anyar untuk Lebaran tahun depan. Termasuk inovasi dari sisi packaging parsel yang kerap diincar banyak orang sebagai hantaran.

"Tiap tahun kita mengembangkan menu-menu baru sejak selesai Lebaran. Termasuk untuk menu-menu unik, tapi tetap diuji juga karena kita tidak ingin asal unik saja, namun harus tetap enak di lidah," jelasnya.

Di 2024, penjualan J&C Cookies sempat mengalami penurunan sebanyak 5 persen. Tahun ini, ditargetkan penjualan kue kering di momen Lebaran dapat meningkat hingga 25 persen dibanding tahun lalu.

Inovasi kue kecombrang hingga jamur shiitake untuk Lebaran 2025 Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar


Simak Video "Bazar Kue Kering di Blok M Square, Nastar Masih Jadi Favorit"

(tya/tey)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork