Menjelang waktu berbuka, suasana di sekitar Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Kota Bandung berubah menjadi surga kuliner dadakan. Deretan pedagang takjil menjajakan aneka makanan dan minuman untuk berbuka. Namun, Ramadan kali ini terasa lebih berat bagi para pedagang.
Cuaca yang tak menentu menjadi tantangan besar. Hujan yang sering turun di sore hari membuat dagangan mereka tak selalu laris seperti yang diharapkan. Meski begitu, mereka tetap berikhtiar untuk mengais rezeki di bulan yang penuh berkah ini.
Salah satu pedagang, Pina (35) mengaku sudah lebih dari 3 tahun berjualan takjil di kawasan Pusdai setiap Ramadan. Biasanya, ia bisa menjual habis dagangannya dalam waktu kurang dari dua jam. Namun, tahun ini berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah ramai tahun ini, kalau cerah. Kalau hujan deras, orang malas keluar jadi sepi pembeli," keluh Pina yang merupakan pedagang es teler saat ditemui detikJabar, Minggu (9/3/2025).
![]() |
Sembari memasukkan bahan-bahan es teler ke dalam wadah plastik, Pina menyebut para pedagang saat ini harus lebih sigap. Hujan yang tiba-tiba turun membuatnya harus menyiapkan terpal dan plastik tambahan.
Namun tetap saja, ketika hujan turun dengan lebat, banyak pembeli yang lebih memilih mencari takjil di tempat yang lebih nyaman atau bahkan berbuka di rumah tanpa membeli apapun.
"Agak berkurang (pembeli), beda kalau cerah. Sehari 50 cup kadang habis kadang enggak, kalau hujan paling 10 cup yang kejual," ungkapnya.
![]() |
Bagi pedagang makanan basah seperti kolak, hujan bisa berarti kerugian besar. Seperti yang diungkap Mak Uni (55). Setiap Ramadan Mak Uni selalu membuka lapaknya di sekitar Pusdai.
"Kalau hujan gini nggak ada orang, kalau terang ramai. Akhir-akhir ini kan hujan ya, nggak ada yang beli. Tapi tetap jualan walaupun nggak ada yang beli," tuturnya.
Namun bagi Siti (40), gorengan dagangannya tetap diburu di tengah cuaca hujan. Menurutnya, gorengan jadi salah satu takjil favorit masyarakat. Karena itu, dia bersyukur meski cuaca Kota Bandung terus menerus hujan, dagangannya laris manis dibeli.
"Alhamdulillah habis terus, gorengan mah favorit jadi banyak yang beli. Ini aja udah sedikit lagi," singkatnya sembari melayani pembeli.
(bba/orb)