Penggunaan daging babi dalam makanan perlu diwaspadai agar umat Muslim tidak tertipu. Penting untuk mengenali berbagai istilah yang merujuk pada daging babi.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia memiliki regulasi yang jelas terkait peredaran daging babi. Namun, kemungkinan adanya kontaminasi tetap ada, terutama di restoran asing yang beroperasi di dalam negeri.
Umat Muslim harus memperhatikan potensi kontaminasi daging babi atau produk turunannya, karena sering kali bahan tersebut tidak secara langsung disebutkan dengan namanya yang jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majelis Ulama Indonesia mencatat ada beberapa istilah yang kerap digunakan untuk menyebut campuran daging babi dalam makanan. Istilah-istilahnya ini wajib dikenali dengan cermat oleh umat Muslim sebelum memesan makanan.
Berikut ini 10 istilah daging babi dalam makanan melansir Halal Corner:
1. Swine
Selain istilah 'pig' atau 'pork' daging ada kata swine yang digunakan untuk menyebut keseluruhan spesies babi. Biasanya istilah ini digunakan dalam konteks pertanian atau peternakan babi skala besar.
2. Hog
Babi memiliki berbagai macam ukuran, ada anakan babi, babi dewasa, hingga babi yang besar. Hog populer untuk menyebut babi dengan berat lebih dari 50 kilogram.
3. Lard
Lard secara umum merupakan nama lain dari lemak. Tetapi lebih sering lard diistilahkan sebagai lemak babi yang digunakan pada sabun, minyak goreng, dan ataupun mentega.
4. Ham
Pernah mendengar kata ham? Kini ham memang banyak modifikasi dan ada yang dibuat dari daging sapi. Tetapi ham asli terbuat dari olahan daging bagian paha babi yang diiris tipis.
Masih banyak istilah daging babi di halaman selanjutnya yang perlu diperhatikan.
5. Porcine
Tidak hanya dalam makanan, kontaminasi daging babi juga digunakan untuk obat oral atau telan. Porcine merupakan istilah yang paling sering digunakan untuk membuat insulin atau ekstrak daging babi dalam obat.
![]() |
6. Charsiu
Dalam bahasa China charsiu identik dengan panggang atau barbeque. Tetapi teknik memasak atau bumbu charsiu ini awamnya digunakan untuk olahan babi. Walaupun kini banyak charsiu yang berbahan sapi atau ayam.
7. Dweji
Maraknya restoran Korea Selatan yang buka di Indonesia juga perlu diperhatikan. Dalam makanan Korea Selatan babi lebih sering disebut sebagai dwaeji dalam berbagai hidangannya, untuk kemudian potongan dari setiap bagian tubuhnya diberi istilah yang berbeda lagi.
8. Tonkatsu dan Tonkotsu
Ada dua istilah serupa dalam bahasa Jepang, yakni tonkatsu dan tonkotsu. Tonkatsu berarti olahan irisan babi dalam masakan Jepang sementara tonkotsu adalah istilah untuk ramen bertopping babi.
9. Khinzir
Selain China dan negara-negara Asia, Arab dan Melayu juga memiliki istilah untuk menyebut olahan daging babi. Istilah 'khinzir' diartikan sebagai daging babi dalam konteks larangan makanan.
10. Bratwurst
Jenis sosis yang populer asal Jerman ini banyak juga dijual di supermarket dan pasar-pasar Indonesia. Di negara aslinya bratwurst adalah sosis yang dibuat dengan campuran daging babi dan sapi dalam satu adonannya.
Artikel ini telah tayang di detikFood
(dfl/yum)