Menyelami Kehangatan Keluarga di Warung Nasi Mak Eyot

Menyelami Kehangatan Keluarga di Warung Nasi Mak Eyot

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 09 Feb 2025 14:30 WIB
Warung Nasi Mak Eyot di Bandung.
Warung Nasi Mak Eyot di Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Warung Nasi Mak Eyot menjadi salah satu tempat kuliner di Kota Bandung yang tak boleh untuk dilewatkan. Meski lokasinya berada di wilayah pinggiran, Jalan Kawaluyaan Raya, Buahbatu, tapi setiap hari kedai makanan ini tak pernah sepi dari pelanggan yang berdatangan.

Di warung makanan ini, menu masakan khas Sunda menjadi hidangan utamanya. Ada ikan mas pindang kuning goreng, ayam goreng, tempe, tahu, perkedel hingga pepes tahu yang tentunya bakal menggugah selera, terutama ketika disantap saat makan siang.

Dibuka sekitar tahun 2009-an, Warung Nasi Mak Eyot tetap mempertahankan cita rasanya. Semua bumbu diolah secara tradisional tanpa bantuan mesin-mesin elektronik, dan kayu bakar menjadi bahan baku utama dalam cara memasaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sederhana sih menunya mah, ikan, ayam, tempe, tahu, jengkol petai, yang gitu-gitu aja. Jadi mungkin yang datang kayak ngerasa di kampung halaman," kata Yani, menantu Mak Eyot saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

Saat pertama kali merintis usaha bareng mertuanya, Yani mengatakan Warung Nasi Mak Eyot tidak langsung ramai seperti sekarang. Di fase awal itu, ia pun masih ingat pengunjung yang datang ke kedainya paling banyak hanya lima orang dalam sehari.

ADVERTISEMENT
Warung Nasi Mak Eyot di Bandung.Warung Nasi Mak Eyot di Bandung. Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar

Namun, tantangan ini tetap dilalui Mak Eyot dengan kesabaran hatinya. Hingga kemudian, sekitar tiga tahunan setelah itu, Warung Nasi Mak Eyot mulai ramai, ditambah banyak vlogger makanan berdatangan dan membuat banyak orang yang penasaran.

Setelah ramai, Mak Eyot tetap menjaga prinsipnya bahkan hingga sekarang. Kata Yani, mertuanya itu memperdayakan kelima anak beserta menantunya supaya bisa bekerja di warung makan tanpa harus repot-repot mencari pekerjaan.

"Awal-awal mah pasti sepi, namanya juga ngerintis. Cuma si emak enggak mau menyerah, jadinya ya dijalankan aja sampai kesini-sini Alhamdulillah jadi ramai. Di sini yang kerja anak-menantunya si emak, malah sekarang ketempelan sama cucu-cucunya ikut juga. Istilahnya magang dulu sebelum kerja," cerita Yani sembari melempar tawanya.

Setelah menjalani semua jerih payah hingga bisa menuju kesuksesan, Yani bercerita bahwa Mak Eyot selalu menerapkan prinsip yang terus ia jaga. Sejak awal, Mak Eyot kata Yani, membuka kedai makanan itu dengan tujuan agar semua anak-anaknya bisa terus berkumpul dan akur satu sama lain.

Makanya, Mak Eyot kata Yani, tak pernah terbesit untuk membuka cabang di tempat lain. Meski sekarang warung nasinya setiap hari ramai pelanggan, tapi sepertinya tak ada niatan dari Mak Eyot untuk rencana ekspansi usahanya jadi jauh lebih besar.

"Enggak ada cabang, ini satu-satunya. Makanya si emak mah istilahnya, yang penting pengen lihat anak-anaknya kumpul terus. Jadi di warung ini, semuanya bisa kumpul, makan bareng, kayaknya udah cukup bikin hati si emak tenang," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads