Mentari pagi menemani Tedi Supriadi (27), seorang pedagang rujak ulek, saat meracik adonan sambal di gerobak jualannya. Dengan keterampilan tangan, Tedi menyajikan bumbu khas yang memikat para pembeli.
Setiap hari, Tedi menjajakan dagangannya di Jalan Pesantren, Alun-alun Soreang, Kabupaten Bandung. Buah-buahan segar dipadukan dengan bumbu yang diulek langsung saat dipesan, menciptakan pengalaman kuliner yang unik. Tak heran, pembelinya rela mengantre untuk mendapatkan satu porsi rujak seharga Rp 13 ribu.
Dengan tingginya permintaan, Tedi kini menerapkan sistem nomor antrean untuk mengatur pembelinya. Usahanya bahkan menjadi sorotan di media sosial, menjadikannya viral dan menarik lebih banyak pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedi memulai usahanya pada tahun 2011 dengan menjual rujak tumbuk keliling. Namun, pada 2014, ia beralih menjajakan rujak ulek di lokasi yang tetap. "Awalnya saya jualan rujak tumbuk dipikul keliling Soreang. Terus tahun 2014 bisa mulai jualan rujak ulek di sini," cerita Tedi, Minggu (12/1/2025).
Pria asal Garut ini memilih berjualan rujak karena kecintaannya terhadap makanan tersebut. Menurutnya, bahan-bahan untuk sambal rujak cukup sederhana dan mudah didapatkan, seperti asam, kacang, cabai rawit, garam, terasi, dan gula merah. "Rasanya itu tergantung takarannya saja," tambahnya.
Meski hanya lulusan SMP, usaha Tedi kini berkembang pesat. Penjualan rujaknya yang viral di media sosial memberikan dampak signifikan. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 500 porsi rujak dan meraih omzet hingga Rp 5 juta.
![]() |
Kesuksesan Tedi tidak terlepas dari keunikannya menyajikan bumbu yang diulek langsung saat pembeli memesan. "Bumbunya diulek dadakan, jadi lebih fresh. Kalau soal rasa, ada ciri khas tertentu yang bikin beda," ungkap Tedi.
Buah-buahan segar untuk rujaknya dibeli dari Pasar Induk Caringin, Kota Bandung. Ia biasanya berbelanja pada malam hari untuk memastikan kualitas bahan baku. "Saya jualan mulai jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Kalau bahan masih ada, kadang sampai sore," katanya.
Pembelinya tidak hanya datang dari sekitar Bandung, tetapi juga dari luar kota seperti Jakarta dan bahkan Pekanbaru. Hal ini menunjukkan daya tarik rujak Tedi yang mampu menembus batas wilayah.
Saat ini, Tedi mempekerjakan tiga orang untuk membantunya dalam membersihkan dan mengupas buah. Dengan ramainya pelanggan, ia berharap bisa membuka cabang di lokasi lain, terutama di Kota Bandung.
"Semoga ke depannya usaha ini semakin lancar. Saya ingin mendapatkan tempat yang lebih layak dan membuka cabang lagi," tutupnya penuh harap.
![]() |
(tya/tey)