Makanan khas Jepang memiliki banyak keunikan, salah satunya adalah penggunaan telur mentah dalam berbagai hidangan. Kombinasi ini memberikan sensasi rasa yang creamy dan lezat, baik untuk nasi hangat maupun sukiyaki.
Di Jepang, telur mentah sering kali menjadi pelengkap yang tidak terpisahkan dalam kuliner mereka. Sajian seperti tamago kake gohan, ramen, dan sukiyaki kerap disajikan dengan tambahan telur mentah. Tradisi ini telah lama menjadi bagian dari budaya makan masyarakat Jepang.
Baca juga: Perusahaan Italia Jual Udara Kalengan |
Dilansir detikFood yang mengutip dari From Japan (3/3/2024), kebiasaan ini sudah berlangsung sejak lama dan dianggap normal di Jepang. Bahkan, sejak era Meiji, hidangan tamago kake gohan mulai populer berkat promosi dari jurnalis Kishida Ginko pada tahun 1872. Hidangan sederhana berupa nasi hangat yang dicampur kuning telur mentah dan shoyu ini semakin digemari di era Taisho dan Showa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telur sendiri dikenal sebagai makanan yang kaya nutrisi, mengandung protein, vitamin A, D, B, omega-3, dan masih banyak lagi. Namun, ada risiko konsumsi telur mentah, yaitu kemungkinan terkena bakteri salmonella yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Namun, efek mengonsumsi telur mentah juga diketahui berbahaya, karena berpotensi mengandung bakteri salmonella. Efeknya bisa memicu kejang, mual, muntah, hingga kematian. Lantas, bagaimana dengan keamanan konsumsi telur mentah di Jepang?
Telur mentah yang dikonsumsi orang Jepang ini aman, karena telur tersebut telah melalui proses sterilisasi panas. Jenisnya adalah telur pasteurisasi.
Telur pasteurisasi adalah telur mentah yang melalui proses sterilisasi panas. Prosesnya memerlukan perhatian khusus dengan suhu 68-72 derajat Celcius untuk memastikan bakteri salmonella mati.
Kualitas telur di Jepang juga dijaga oleh pihak Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (MAFF) dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW). Pihaknya telah menerbitkan panduan ekstensif untuk peternakan dan pemasok tentang penanganan telur yang tepat.
Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.
(iqk/iqk)