Tahukah detikers? Ada dua jenis camilan yang sangat populer di Indonesia yang namanya terdengar mirip, ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok loh! Cemilan kembar tersebut adalah Molen dan Bolen.
Lalu apa saja ya perbedaan dari ke dua cemilan tersebut? Simak ulasan dari artikel ini sampai habis yuk!
Asal-Usul Molen dan Bolen
Molen adalah camilan yang dikenal luas di Indonesia, dengan penampilannya yang khas berupa pisang yang dibalut kulit pastry tipis lalu digoreng hingga renyah. Dilansir dari artikel yang dimuat di majalah Pertiwi, dijelaskan tentang asal muasal nama molen yang ternyata berasal dari alat yang dipakai untuk memipihkan adonan yang nantinya dipakai untuk menyelimuti pisang. Alat tersebut juga dipakai untuk membuat mi dengan cara diputar dan dikenal dengan nama molen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Molen lebih populer di kalangan masyarakat karena sering dijumpai sebagai jajanan kaki lima atau di pasar-pasar tradisional. Kue ini sering dianggap sebagai variasi dari pisang goreng yang digulung dengan adonan tepung terigu.
Di sisi lain, ada bollen. Menukil dari detikFood, nama bollen pisang berasal dari bahasa Belanda 'banana bollen'. namun menurut berbagai sumber, asal muasal penamaan bollen ini terinspirasi dari alat penggiling yang berbentuk gendut pada truk pengaduk semen, sehingga muncul lah kudapan bollen ini.
![]() |
Popularitasnya mulai meningkat berkat salah satu produk oleh-oleh khas Bandung, yaitu bolen pisang. Pisang bolen, atau sering disebut 'Bolen Kartika Sari', menjadi salah satu ikon kuliner Bandung. Resep bolen ini diduga mengadaptasi resep pastry asal Belanda yang dibawa ke Indonesia.
Perbedaan Tekstur
Meski sekilas terlihat mirip, tekstur molen dan bolen ternyata sangat berbeda loh detikers!
Molen memiliki tekstur yang renyah dan garing di luar, sementara bagian dalamnya terasa lembut dan manis berkat isian pisangnya yang matang. Karena digoreng, molen juga sering kali memiliki rasa gurih dari minyak yang menambah cita rasa.
Sementara itu, bolen memiliki tekstur yang lebih lembut dan berlapis karena menggunakan puff pastry. Kulit bolen biasanya lebih tebal dan terasa berlapis, dengan isian yang lembut serta legit di dalamnya. Bolen sering kali dipanggang, bukan digoreng, sehingga menghasilkan kulit yang renyah di luar tetapi tetap lembut di dalam.
Metode Pembuatan
Kedua makanan ini memiliki metode pembuatan yang berbeda pula, meski bahan utamanya sering kali sama, yaitu pisang.
Dilansir dari cookpad, Molen dibuat dengan cara menggulungkan pisang dengan adonan tepung terigu yang sudah dibumbui dengan mentega, gula, dan sedikit garam. Setelah digulung rapat, molen digoreng dalam minyak panas hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Proses ini cukup sederhana dan tidak memerlukan bahan khusus, sehingga molen menjadi salah satu jajanan yang mudah ditemui di mana saja.
Sedangkan, bolen memerlukan proses yang sedikit lebih rumit karena menggunakan adonan puff pastry. Puff pastry dibuat dengan menggulung dan melipat adonan yang mengandung banyak lapisan mentega. Setelah adonan siap, isian seperti pisang, cokelat, atau keju ditambahkan di tengah-tengah, lalu bolen dipanggang hingga kecoklatan. Proses memanggang inilah membuat bolen memiliki aroma butter yang menggugah selera.
Ciri khas
Lalu, apa sih yang membuat molen dan bolen unik dan mudah dikenali? Karena ternyata kedua makanan ini memiliki ciri khasnya tersendiri loh detikers!
Molen memiliki bentuk yang sederhana, umumnya kecil dan lebih padat karena isiannya hanya pisang (atau tambahan cokelat/keju). biasanya lebih manis karena adonan tepungnya ditambahkan gula. Bentuknya lonjong dan sering dijadikan street food. Permukaan molen bertekstur garing, dan sering kali dijual dalam ukuran kecil sebagai camilan sehari-hari.
![]() |
Sedangkan Bolen cenderung lebih besar, berbentuk kotak atau persegi panjang. Lapisan pastry yang terlihat berlapis-lapis menjadi ciri khas bolen. Selain itu, bolen sering dikemas dalam kotak-kotak cantik karena umumnya dijadikan oleh-oleh.
Harga
Dari segi harga, molen biasanya lebih murah dibandingkan bolen karena proses pembuatannya lebih sederhana. Molen dijual di pasaran dengan harga sekitar Rp1.000 hingga Rp2.500 per buah, tergantung ukuran dan isian tambahannya.
Di sisi lain, bolen dijual dengan harga yang lebih mahal, terutama jika dibeli di toko-toko oleh-oleh ternama. Satu kotak bolen bisa dihargai mulai dari Rp30.000 hingga Rp60.000, tergantung jumlah dan jenis isian di dalamnya.
Fakta menarik Yang menariknya lagi, kedua cemilan ini mempunyai beragam fakta yang unik loh detikers!
Untuk molen, semakin kecil ukurannya, biasanya harganya akan lebih murah. Karena molen pisang bukan merupakan makanan oleh-oleh, camilan ini dapat dikategorikan sebagai street food khas Indonesia. Menariknya, kulit molen tetap renyah meskipun sudah didiamkan dalam waktu lama, sehingga tetap lezat disantap meski sudah tidak hangat.
Sedangkan untuk bolen, mengutip dari Unblogdedenza, pisang bolen tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga telah mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Berbagai festival kuliner di luar negeri sering menampilkan kue bolen sebagai salah satu hidangan khas Indonesia. Seperti nastar, pisang bolen adalah inovasi dari resep-resep pastry asal Belanda, sehingga rasanya cocok dengan lidah masyarakat Indonesia dan bahan isian yang lebih mudah didapat. Popularitas pisang bolen meningkat berkat Ratnawati Purnomo, pemilik toko kue terkenal di Bandung, "Kartika Sari." Pada tahun 1984, Ratnawati yang awalnya hanya menjual kue lapis dan bolu kukus, mulai berinovasi dengan menciptakan pisang bolen dengan adonan kulit pastry yang lezat ini.
Jadi, setelah memahami perbedaan antara molen dan bolen, tertarik untuk coba yang mana dulu nih detikers? molen atau bolen?
(yum/yum)