Ketika melangkahkan kaki di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, ada satu tempat yang selalu berhasil menarik perhatian, yaitu Restoran Braga Permai. Berlokasi di Jalan Braga No. 58, restoran yang telah berdiri sejak satu abad lalu ini seakan membawa para pengunjungnya melintasi lorong waktu. Tidak hanya menyajikan beragam hidangan dari berbagai negara, Braga Permai juga menyimpan segudang cerita bersejarah yang tak lekang oleh waktu.
Restoran ini mulanya didirikan pada tahun 1918 dengan nama Maison Bogerijen oleh L Van Bogerijen. Lokasinya dulu berada di persimpangan Braga dan Lembong, sebelum akhirnya pindah ke lokasi saat ini di Jalan Braga pada tahun 1923. Sejak saat itu, nama Braga Permai semakin melekat di hati masyarakat Bandung.
Menyimpan banyak momen bersejarah sejak satu abad lalu, salah satu momen menarik terjadi di tahun 1931 saat restoran ini mendapat lambang agung dari Kerajaan Belanda. Saat itu, restoran ini resmi menjadi penyedia hidangan khas Belanda bagi Ratu Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski arsitektur Braga Permai tidak persis seperti dahulu, beberapa bagian bangunan masih dipertahankan. Beberapa perabotan Maison Bogerijen, diantaranya dapur tua, ruangan memanggang roti (oven dan mixer), dan sisa pipa gas pada zaman itu masih dipertahankan. Tidak heran, pada tahun 2018, Braga Permai ditetapkan sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya Kota Bandung.
Restoran ini memiliki tempat yang luas dengan sentuhan warna abu-abu dan krem, yang dilengkapi perabotan kayu berwarna netral, menjadikan restoran ini nyaman untuk dijadikan tempat bersantai bersama teman atau keluarga.
Dengan desain yang sudah modern, restoran ini masih bisa memberikan kesan klasik. Penataan ruangannya juga rapi memberikan kesan bersih. Selain itu, sentuhan tanaman hijau di bagian luar maupun dalam restoran menciptakan suasana asri yang memanjakan mata.
Keunikan yang sudah melekat di restoran ini terletak pada meja-meja yang dilengkapi dengan payung merah besar di area luar dekat pintu masuk. Payung-payung yang tersusun rapi ini memiliki atap yang dapat dibuka-tutup, disesuaikan dengan cuaca, sehingga pelanggan bisa lebih nyaman saat menikmati hidangan dan suasana restoran.
![]() |
Saat detikJabar mengunjungi restoran Braga Permai, Selasa (15/10/2024), terlihat beberapa pengunjung merupakan warga negara asing. Pengunjung lainnya datang dari pekerja yang tengah melakukan diskusi santai, sambil menikmati breakfast.
"Porsi makanannya cukup besar. Dengan harga yang ditawarkan, worth it dan bisa sharing. Tempatnya juga nyaman, tapi menurut saya lebih cocok buat acara rame-rame dibandingkan sekadar buat WFC atau datang sendirian," ujar Aliyah, salah seorang pengunjung yang datang untuk sarapan.
Salah satu menu unggulan pagi di Braga Permai adalah morning coffee yang terdiri dari kopi dan pastry seharga Rp 50.000. Menu ini tersedia hingga pukul 11.30, menawarkan pilihan sarapan dengan cita rasa klasik. Berbagai hidangan lain seperti ontbijtkoek, boterstaaf, ananasgebak, dan almond speculaas juga siap memanjakan lidah.
Jika menilik sejarah menu di Braga Permai, hidangan pertama yang disajikan pada tahun 1918 adalah Chicken Mushroom Creamy Soup. Seiring waktu, menu ini berevolusi menjadi Zuppa Soup dengan puff pastry yang menggoda di atasnya.
Salah satu hidangan yang tidak boleh dilewatkan adalah Ayam Goreng Saus Mentega. Menu ini terinspirasi dari masa kolonial, ketika orang Belanda membudidayakan sapi perah di Lembang. Susu yang dihasilkan diolah menjadi mentega buatan sendiri, yang kemudian digunakan untuk memasak ayam goreng ini. Hingga saat ini, menu tersebut tetap menjadi favorit para pelanggan.
Dengan harga mulai dari Rp 30.000, pengunjung sudah bisa menikmati sajian berkualitas dengan pilihan appetizer, main course, hingga dessert. Tidak ketinggalan berbagai pilihan minuman, mulai dari soft drink hingga minuman sehat seperti jamu dan jus, melengkapi pengalaman bersantap yang tak terlupakan di Braga Permai.
(iqk/iqk)