Asal-usul Gepuk, Olahan Daging yang Dulu Dibuat untuk Cadangan Makanan

Asal-usul Gepuk, Olahan Daging yang Dulu Dibuat untuk Cadangan Makanan

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Jumat, 11 Okt 2024 12:03 WIB
Resep Gepuk Daging Khas Sunda
Gepuk khas Sunda (Foto: Dok. Anisah)
Bandung -

Gepuk adalah salah satu hidangan khas Sunda yang begitu populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya di rumah makan Sunda, gepuk bahkan sering kali masuk ke dalam menu restoran-restoran modern dengan berbagai modifikasi.

Kepopuleran gepuk tidak lepas dari cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang empuk sehingga disukai oleh berbagai kalangan. Menariknya, meskipun gepuk berbahan dasar daging sapi seperti rendang dan dendeng, harganya sering kali lebih tinggi karena proses pengolahannya yang cukup rumit.

Namun, tahukah kamu bahwa gepuk ternyata memiliki sejarah yang panjang dan unik? Dulunya, gepuk bukanlah sekadar hidangan yang dinikmati di meja makan, melainkan dibuat untuk cadangan makanan. Makanan ini dikenal sebagai bekal perjalanan bagi para perantau dan pendakwah yang harus menempuh perjalanan jauh. Artikel ini akan mengupas asal-usul gepuk, bagaimana cara pembuatannya, hingga peran pentingnya di masa lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Gepuk?

Gepuk adalah makanan olahan daging sapi yang dimasak dengan cara khusus sehingga menghasilkan tekstur daging yang empuk dan cita rasa yang kaya rempah. Bahan utama pembuatan gepuk adalah daging sapi, biasanya bagian paha atau sandung lamur yang memiliki serat daging yang padat. Daging tersebut dipotong melebar mengikuti serat daging, kemudian dimemarkan hingga pipih.

Setelah itu, daging direndam dalam bumbu yang terdiri dari santan, bawang putih, lengkuas, ketumbar, garam, dan sedikit gula untuk memberikan rasa gurih manis khas Sunda. Proses pengolahannya memerlukan waktu yang cukup lama agar bumbu benar-benar meresap dan daging menjadi lembut.

ADVERTISEMENT

Dalam pembuatannya, daging direbus terlebih dahulu hingga setengah matang, lalu dipukul-pukul atau digepuk sampai seratnya menjadi lebih lunak. Inilah yang membuat gepuk berbeda dengan olahan daging sapi lainnya, seperti rendang yang dimasak dalam waktu lama tanpa digepuk terlebih dahulu atau dendeng yang diiris tipis dan dikeringkan. Setelah daging digepuk, barulah dilakukan proses penggorengan sebentar agar bagian luar daging sedikit kecokelatan dan memberi sensasi renyah saat digigit.

Asal-usul Gepuk

Nama "gepuk" berasal dari kata dalam bahasa Sunda yang berarti memukul atau mememarkan. Penamaan ini sangat erat kaitannya dengan cara pembuatannya, di mana daging sapi dipukul-pukul dengan alat pemukul khusus hingga melebar dan lebih empuk. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk membuat daging lebih lembut, tetapi juga agar bumbu bisa lebih meresap ke dalam serat daging.

Menurut beberapa catatan sejarah, gepuk merupakan salah satu makanan yang sudah ada sejak zaman kerajaan di tanah Sunda. Pada masa itu, gepuk dikenal sebagai salah satu makanan yang hanya disajikan untuk kalangan bangsawan atau sebagai hidangan untuk tamu kehormatan. Hal ini dikarenakan bahan baku daging sapi yang dianggap mewah dan tidak bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.

Ciri-ciri Gepuk

Gepuk memiliki ciri khas yang membedakannya dari olahan daging sapi lainnya seperti rendang dan dendeng. Pertama, tekstur daging gepuk lebih empuk karena proses pememaran sebelumnya. Kedua, rasa gepuk cenderung lebih manis karena bumbu yang digunakan, termasuk santan dan gula. Sementara rendang lebih dominan pada cita rasa pedas dan gurih. Selain itu, gepuk juga tidak disajikan dengan kuah seperti semur, melainkan dalam bentuk daging pipih yang sedikit kering.

Jika dibandingkan dengan dendeng, gepuk memiliki ukuran potongan yang lebih tebal dan lembut. Sedangkan dendeng biasanya diiris sangat tipis dan cenderung lebih kering karena dijemur dan digoreng hingga renyah. Selain itu, dari segi warna, gepuk memiliki tampilan yang lebih kecokelatan karena penggunaan santan dan bumbu manis.

Gepuk, Dulunya Dibuat untuk Cadangan Makanan

Sejarah mencatat bahwa gepuk pada awalnya dibuat sebagai makanan cadangan bagi para perantau yang sering kali harus menempuh perjalanan jauh. Pada masa lalu, daging sapi yang telah diolah menjadi gepuk dianggap sebagai salah satu makanan yang bisa bertahan lama dan tidak mudah basi. Oleh karena itu, gepuk sering dibawa oleh para pedagang, pelaut, bahkan para pendakwah yang melakukan perjalanan ke berbagai pelosok Nusantara.

Beberapa naskah kuno juga menyebutkan bahwa gepuk digunakan sebagai bekal untuk para prajurit atau sebagai cadangan makanan di kerajaan pada masa-masa sulit, seperti peperangan atau saat kondisi ekonomi sedang tidak menentu. Oleh sebab itu, selain nikmat, gepuk juga memiliki nilai historis yang tinggi karena pernah menjadi salah satu makanan penting yang berperan dalam mendukung mobilitas masyarakat masa lalu.

Resep dan Cara Pembuatan Gepuk

Meskipun saat ini kita bisa dengan mudah menemukan gepuk di restoran atau rumah makan khas Sunda, tidak ada salahnya mencoba membuat gepuk sendiri di rumah. Berikut resep sederhana untuk membuat gepuk khas Sunda:

Bahan-bahan:

  • 500 gram daging sapi (pilih bagian paha atau sandung lamur)
  • 200 ml santan kental
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 5 siung bawang merah, haluskan
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdt garam
  • 2 sdm gula merah
  • Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:

  • Rebus daging sapi dengan sedikit garam hingga setengah matang. Angkat, tiriskan, dan potong-potong daging melebar mengikuti serat.
  • Pukul-pukul daging hingga pipih menggunakan pemukul daging, lalu sisihkan.
  • Tumis bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan lengkuas hingga harum.
  • Masukkan potongan daging, tambahkan santan, garam, dan gula merah. Aduk perlahan hingga bumbu meresap dan daging menjadi empuk.
  • Masak dengan api kecil hingga santan menyusut dan daging terlihat berminyak. Angkat.
  • Panaskan sedikit minyak, goreng daging gepuk sebentar hingga kecokelatan. Angkat dan sajikan.

Kini, gepuk siap disajikan dengan nasi hangat dan sambal sebagai pelengkapnya.

Meskipun dulunya hanya dibuat sebagai cadangan makanan, gepuk kini telah bertransformasi menjadi salah satu hidangan mewah yang selalu menggugah selera. Semoga membantu!




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads