Asal-usul Sushi, Ternyata Bukan dari Jepang!

Kabar Internasional

Asal-usul Sushi, Ternyata Bukan dari Jepang!

Kholida Qotrunnada - detikJabar
Sabtu, 28 Sep 2024 04:30 WIB
sushi viral di TikTok
Ilustrasi sushi (Foto: Instagram)
Bandung -

Sushi merupakan kuliner yang merujuk kepada nasi yang disajikan dengan berbagai isian, termasuk ikan mentah. Hidangan ini sudah mahsyur di seluruh dunia.

Namun tahukah kamu, jika sushi sebenarnya tidak berasal dari Jepang ?

Mengutip detikFood dari Eat Japan, makanan sushi berasal dari Cina antara abad ke-5 dan ke-3 SM. Kala itu sushi dikenal Narezushi, sebagai sarana untuk mengawetkan ikan dalam garam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk awal sushi berbeda dari sushi modern yang kita tahu sekarang. Narezushi merupakan sarana pengawetan makanan, dan setiap daerah Jepang mengembangkan versinya sendiri.

Bentuk asli sushi (Narezushi), telah dibuat di Asia Tenggara selama berabad-abad. Pada masa itu sushi dimakan selama hari raya dan festival, dan juga merupakan bagian integral dari perayaan.

ADVERTISEMENT

Saat ini, masih ada jejaknya di beberapa bagian. Awalnya sushi itu melibatkan perendaman ikan dalam garam dan nasi selama beberapa bulan. Setelah fermentasi, nasi akan dibuang dan hanya ikan yang diawetkan (mirip dengan acar ikan).

Secara umum, narezushi terbuat dari nasi dan ikan yang diasinkan bersama, lalu dicampur dengan cuka beras dan sake. Kemudian diletakkan di bawah batu besar, tujuannya agar mencegah pembusukan dan dibiarkan berfermentasi.

Metode tradisional ini juga masih bertahan di beberapa bagian Tiongkok dan wilayah utara Thailand. Di mana, tempat mereka terus membuat sushi ikan yang diawetkan ini.

Sushi Masuk ke Jepang

Dikutip dari Breakthrough Sushi, pada abad ke-8, Tiongkok pertama kali memperkenalkan sushi di Jepang. Bentuknya masih bertahan hingga sekarang dalam bentuk makanan seperti sushi ikan mas.

Konsumsi sisa sushi apakah aman?Sushi Foto: Getty Images/iStockphoto

Kemudian, setiap daerah Jepang mengembangkan versi sushinya sendiri. Pada masa itu, sushi dimakan selama hari raya dan festival, dan juga termasuk bagian integral dari perayaan.

Hidangan nasi dan ikan pertama kali muncul tahun 1820-an. Sushi disajikan dalam kondisi 'fresh' sebagai makanan kaki lima.

Pada tahun 1923, evolusi sushi berikutnya terjadi setelah gempa bumi besar yang mengguncang Tokyo. Mengutip Mashed, bencana alam tersebut menyebabkan kerusakan yang parah dan menewaskan banyak orang.

Hal tersebut juga membuat harga properti merosot tajam. Membuat para chef-chef sushi yang biasa membuat sushi di luar ruangan, mulai berpindah operasional ke restoran.

Pada momen tersebutlah tercatat dalam sejarah bahwa sushi disajikan di restoran-restoran Jepang. Tidak hanya disajikan di Tokyo, sushi juga di banyak kota-kota lain di seluruh Jepang hingga menyebar ke negara Asia lain.

Artikel ini telah tayang di detikFood

(khq/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads