Santap Sarapan Racikan Chef Emad dari Palestina di Trans Luxury Hotel

Santap Sarapan Racikan Chef Emad dari Palestina di Trans Luxury Hotel

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 02 Agu 2024 20:30 WIB
Santap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima Bandung
Santap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

The Trans Luxury Hotel Bandung, punya menu sarapan racikan koki asal Palestina, Chef Emad Al Amad. Mungkin detikers lebih familiar dengan Chef Emad sebagai pemilik rumah makan Emado's Shawarma dan restoran Amar Dining di Menteng, Jakarta Pusat.

Bertajuk 'Middle East Culinary Journey Experience at The Trans Luxury Hotel', kolaborasi kreasi kuliner ini hadir sampai bulan September 2024. Middle Eastern Corner disajikan dalam breakfast buffet di The Restaurant, ada pula pilihan Midlle Eastern Signature Set, Delightful Bites, Charity Dinner, dan Kitchen take-over with Chef Emad.

Ada beberapa menu yang Chef Emad racik bersama dengan Executive Chef The Trans Luxury Hotel, Chef Francesco Bettoli dan Chef de Cuisine The Restaurant, Chef I Dewa Made Rihatna. Terdapat berbagai menu lezat seperti Hummus, Falavel, Cheese samosa, Lamb Galayet Bandora, dan Umm Ali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menu ini available setiap hari, dalam breakfast buffett, kami menggandeng Amar Dining dengan berbagai menu middle east. Kami menghadirkan ini karena market middle east atau tamu kami dari Timur Tengah itu banyak. Mereka sangat spesifik dengan makanan, jadi kita coba sediakan makanan middle east di The Trans," kata Rahmat Ismail, Director of Food & Beverage The Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (2/8/2024).

"Resep, racikan, semuanya dari Chef Emad. Makanannya juga rasanya otentik tapi juga tetap masuk ke lidah orang Indonesia, jadi kita coba collab dengan Chef Emad yang bisa memberikan special middle east corner yang balance dengan cita rasa Indonesia," lanjutnya.

ADVERTISEMENT
Santap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima BandungChef Emad Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

20 tahun berpengalaman di industri kuliner dan perhotelan di Dubai dan Australia, Chef Emad tentu sudah ahlinya mengolah cita rasa autentik dari setiap hidangannya. Terlebih, Chef Emad juga sudah 12 tahun tinggal di Indonesia sehingga mampu menyajikan hidangan khas Timur Tengah yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

"Saya sudah 12 tahun tinggal di Indonesia dan yang saya tahu, konsumen di Indonesia itu berbeda. Jadi saya coba seimbangkan rasa dari Timur Tengah dengan cita rasa Indonesia. Salah satunya ada Hummus, itu dari chickpeas atau kacang Arab. Disantap seperti daily food di middle east. Semua makanan tentunya pake olive oil," kata Chef Emad dengan bahasa Inggris.

Falafel juga jadi salah satu makanan dan snack sehari-hari di Timur Tengah. Bahkan, Falafel yang terbuat dari kacang Arab direndam air selama seharian dan aneka rempah-rempah itu, biasa dijadikan sandwich dengan Hummus. Chef Emad pun sempat menceritakan kisah masa kecilnya bersama salah satu makanan favoritnya itu.

"Falafel itu yang cukup unik, dia terbuat dari chickpeas yang sudah direndam seharian, kemudian diblend dengan ketumbar, jinten, parsley, bawang putih. Lalu didinginkan di freezer baru kemudian digoreng. Dia biasa dihancurkan di dalam Kuboos Bread, diberi Hummus, lalu diberi potongan tomat dan olive oil," kata Chef Emad.

"Dulu saya waktu kecil sering diminta ayah saya untuk beli Falafel 20 buah. Falavel itu dibungkus dengan bungkus kertas, tapi saat sampai rumah sudah tinggal 10 karena setengahnya saya makan di perjalanan sambil jalan kaki," ceritanya sambil tertawa.

Santap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima BandungSantap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Hampir semua makanan ala Timur Tengah ini punya rasa yang ciamik dan maknyus! Tapi kalau boleh memberi rekomendasi, Galayet Bandora, Chicken Moussaka, dan Um Ali sebagai dessertnya memang juara.

Galayet Bandora adalah hidangan Palestina. Di dalamnya terdapat potongan daging yang lembut, dibumbui dengan tomat yang sudah ditumis dengan minyak zaitun atau olive oil, bawang, dan bumbu tambahan lainnya. Meski warna bumbunya merah, tapi ini punya rasa yang tidak pedas, dan sedikit mengingatkan kita dengan saus bolognese.

Ada juga Chicken Moussaka yang sangat mirip dengan Lasagna, makanan dari Italia. Lapisannya mengandung irisan terong yang dibuat selang-seling dengan campuran daging ayam cincang dengan bumbu saus tomat, dan ditutup dengan saus béchamel yang kental. Rasanya lembut dan menggugah selera.

Terakhir, ada Um Ali yang menjadi makanan penutup. Chef Emad mengaku Um Ali harusnya punya rasa yang sangat manis, tapi mengingat lidah Indonesia kurang suka dengan makanan yang terlalu manis, jadi rasanya disesuaikan.

Dan benar saja, Um Ali ini punya tekstur yang kental, ada bagian yang renyah di luarnya tapi lembut di dalam. Tapi rasanya pas, tidak kemanisan dan terasa ada rasa gurih. Paduan antara roti, susu segar, dan kayu manis beradu di dalam mulut.

Santap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima BandungSantap Sarapan Racikan Chef Palestina di Hotel Bintang Lima Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Tentunya, masih ada banyak menu lain yang menggoyang lidah lainnya. Jika detikers berminat, Middle Eastern Corner Breakfast Buffet tersedia setiap hari di The Restaurant lantai 3, pukul 06.00-10.00 WIB dengan harga Rp235.000++/pax.

Selain itu, terdapat pilihan Middle Eastern Signature Set yaitu Mezze dan Premium Mezze dengan harga mulai dari Rp139.000++/pax jika para tamu ingin sekaligus menikmati berbagai menu lezat tadi. Selain itu, The Trans Luxury Hotel dan Amar Dining pun bakal menyelenggarakan kegiatan Charity Dinner pada hari Jumat, 23 Agustus 2024 di The Restaurant. Selamat mencoba!

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads