Seorang pria kecewa dengan pelayanan di salah satu gerai pizza. Ia mengajukan gugatan ke pengadilan gegara pesanan pizzanya terlambat diantar.
Mengutip dari detikFood, Sora News 24 menceritakan seorang pria Jepang murka hingga mengaajukan gugatan ke pengadilan gegara pesanan pizzanya terlambat diantar. Saat itu, pria tersebut memesan pizza pada Desember tahun lalu. Rencananya, ia berpesta dengan teman-temannya.
Pria Kyoto itu sengaja pesan pizza pada jaringan restoran Pizza-La yang mengklaim pizza bakal diantar tepat waktu. Namun pesanan pizzanya ternyata terlambat 52 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu kecewa dengan lamanya keterlambatan pengantaran. Ia merasa batas maksimum keterlambatan yang diterima norma umum adalah 30 menit. Karenanya ia menganggap hal yang menimpanya adalah permasalahan serius.
Pria itu akhirnya mengajukan gugatan hukum ke Pengadilan Wilayah Kyoto. Ia menuntut perusahaan pengelola Pizza-La, Four Seeds karena telah membuatnya menderita kerugian mental atas hal itu. Namun gugatannya ditolak.
Tak putus asa, ia akhirnya menggugat ke Pengadilan Tinggi Osaka. Kasusnya ditangani oleh Hakim Tetsuji Sato meski kejadiannya sudah tahun lalu.
Dalam gugatannya, pria itu menuntut 100.000 yen atau sekitar Rp 10 juta sebagai kompensasi atas kesehatan mentalnya yang terganggu atas hal ini.
Hakim Sato akhirnya membuat putusan. Ia tidak melihat kasus ini dengan sudut pandang yang sama dengan si penggugat.
Ia menyebut gagasan bahwa seseorang dapat menderita kerusakan psikologis akibat pengiriman pizza yang terlambat adalah hal yang tidak masuk akal. Ia mengulangi putusan pengadilan sebelumnya, yaitu menolak gugatan tersebut.
Hakim Sato memaparkan logikanya atas kasus ini. Ia bilang, saat seseorang memesan pizza maka terjadi pertukaran harta yaitu uang untuk membeli makanan.
Karena keterlambatan pengiriman, Pizza-La pun telah mengembalikan uang pria itu. Hakim Sato lantas menolak gagasan bahwa penggugat telah menderita penderitaan mental yang melebihi apa yang dapat "disembuhkan" dengan mendapatkan kembali uangnya.
Namun tidak diketahui jelas apakah Pizza-La tetap membiarkan pesanan pizza pria itu dinikmati atau tidak.
Dalam pengadilan juga terungkap bahwa si penggugat ternyata tidak merasa sesedih itu. Buktinya, ia bilang saat menunggu pizza, ia dan teman-temannya berkumpul sambil makan camilan lain. Hakim Sato pun semakin meyakini putusan yang diambilnya sudah tepat.
Artikel ini telah tayang di detikFood dengan judul Pria Ini Gugat Restoran Rp 10 Juta Gegara Pesanan Pizza Telat.
(adr/sud)