Menyantap Hangatnya Masakan Rumahan di Kedai Mungil Tengah Kota Bandung

Menyantap Hangatnya Masakan Rumahan di Kedai Mungil Tengah Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 13 Jun 2024 11:00 WIB
Sajian santapan khas Sunda di kedai mungil tengah Kota Bandung
Sajian santapan khas Sunda di kedai mungil tengah Kota Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Di tengah ramainya kendaraan yang lalu lalang di Jalan Otista, Kota Bandung ada satu rumah makan yang punya konsep cukup unik. Letaknya tersamarkan dengan jajaran ruko di sekitarnya. Kedai ini pun tak terlihat ramai, sebab tak punya lahan parkir untuk para pembelinya.

Namanya Kedai Rindu 438. Rumah makan ini, biasanya ramai saat jam makan siang. Begitu masuk, kita akan disambut dengan aroma masakan yang begitu harum. Tempatnya memang sederhana dan mungil, tapi seperti namanya, membuat kita rindu akan masakan rumahan jaman dulu.

"Jadi kita ini konsepnya memang masakan tempo dulu, makanya namanya Kedai Rindu. Di sini juga kita tampilkan ada poster-poster lawas, saya gambar mural di situ yang mengingatkan kita dengan masa lalu seperti layang-layang, kelereng, televisi tabung, gubuk. Kalau 438 itu nomor rumah," cerita Yana Mulyana (42), pengelola Kedai Rindu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kedai sederhana ini, terpampang banyak poster iklan ala tahun 80-90 an. Tergambar juga mural dengan banyak karakter yang mengingatkan kita dengan kilas balik masa lalu.

Lulusan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Jurusan Fotografi dan Film Universitas Pasundan itu, memang punya latar belakang seni yang kuat. Dari sini, ia berusaha mengatur tampilan kedai yang mungil, jadi eyecatching dan terlihat membawa ke jaman dulu.

ADVERTISEMENT

Yana juga semasa kuliah bekerja sambilan di salah satu restoran legend Kota Bandung. Dari situ, ia terbiasa menghadapi para pelanggan setia dan mengatur manajemen rumah makan.

"Nah selain itu kita juga punya menu-menu yang beragam dan lawas, mungkin anak jaman sekarang itu bertanya-tanya itu menu apa? Belum pernah dengar. Ada Cabe Gejos, Ase Cabe, Ulukutek Leunca, Pencok, tapi itu menu spesial yang tiba-tiba kami hadirkan," lanjut dia.

Cabe Gejos adalah makanan kampung Sunda yang terdiri dari bahan sederhana yakni cabai tanjung hijau, bawang merah, dan bawang putih yang ditumis dengan minyak kelapa. Ase Cabe juga sejenis, masakan khas Sunda yang terdiri dari cabai tanjung hijau dan sedikit potongan tempe kecil-kecil. Kedua menu ini memang paling pas dimasak dadakan setelah dimasak.

Sementara Ulukuktek Leunca ialah masakan khas Sunda dengan bahan dasar oncom. Nama ulekutek berasal dari cara pembuatannya dengan cara di ulek atau di tumbuk, sedangkan kutek berasal dari bahasa sunda yang artinya diaduk. Rasanya khas dengan rasa manis, asam, dan gurih.

Terakhir ialah Pencok, kadang dihidangkan dengan kacang panjang, tapi kalau di sini, yakni berupa perpaduan ulekan cabai dan leunca. Beberapa menu menarik lainnya, yakni Asin Tulang Jambal, Tongkol Balado, dan Pesmol Ikan Mas.

"Ase Cabe biasanya jadi menu Lebaran juga, terus banyak yang nggak tahu Ulukutek Leunca itu kami hidangkan. Jadi supaya anak-anak kelahiran 1999-2000 an lah itu kenal," ucap Yana.

Tak cuma lauk pauk sunda, tapi kedai ini juga menyajikan menu kekinian yang lengkap seperti Fillet Ayam Barbeque, Tempe Asam Manis, dan Filet Gurame Asam Manis. Sulit bagi tim detikJabar memberi rekomendasi, sebab hampir semua menunya punya rasa yang enak banget!

Tapi detikers wajib coba Pesmol Ikan Mas, Ulekutek Leunca, dan Filet Gurame Asam Manisnya. Dijamin bakal teringat-ingat terus rasanya.

Selain itu, warung ini punya menu Kulit Goreng yang cepet ludesnya. Buka dari jam 11.00 WIB, setelah jam makan siang maka dipastikan menu itu langsung terjual habis. Harga semua menu masakannya pun tak mahal, aneka tumisan diberi harga Rp5 ribu, sementara lauk pauk variatif mulai dari Rp5-12 ribu.

Selain menu masakan rumahan, kalau detikers ingin nongkrong sambil minum kopi, di sini juga menyediakan aneka racikan kopi. Seperti Kopi Tubruk, V60, Vietnam Drip, dan lainnya. Harganya pun cukup terjangkau yakni Rp15-17 ribu saja!

Tak Cuma Cari Untung, Tapi yang Penting Berkah

Tak cuma punya aneka menu unik dengan rasa yang enak dan terjangkau, kedai ini juga menyajikan dengan cara yang berbeda yakni prasmanan. Bahkan meski harganya terjangkau, Yana mengaku timnya tetap menjaga kualitas dan cita rasa tiap-tiap menu.

Nggak heran kalau dia pun punya banyak pelanggan setia yang juga langganan catering atau pesanan partai besar. "Kami punya resep khusus, bumbunya juga racik sendiri. Jadi kalau misalnya kita sudah pakai bumbu merek A dan sejumlah bahan, kita bertahan pakai merek itu terus supaya rasanya tetep enak. Makanya itu kadang kalau bahan baku mahal, mungkin akan ngaruh ke porsi. Tapi intinya kita tetap di harga terjangkau supaya berkah," ucapnya.

"Kemudian untuk bahan itu kita juga fresh, belinya dadakan apalagi sayur. Masak hari itu, juga harus habis hari itu. Kalau misalnya kita sudah masak sedikit tetap ada sisa, kita akan bagi-bagikan ke yang membutuhkan. Lagi-lagi kita cari berkah," lanjut dia.

Yana menyebut, warung ini tak punya untung berlimpah. Biaya keuntungan hanya untuk operasional sehari-hari dan menghidupi empat karyawan. Tapi, Yana mengaku bersyukur karena banyak berkah dari usaha ini. Setiap Jumat, banyak orang yang ikut program 'Jumat Berkah' nya.

"Jadi kita itu lebih ke cari berkah juga, menyenangkan orang lain, banyak yang doakan. Kemudian banyak yang langganan nitip Jumat Berkah, karena katanya sih masakan kami enak dan harganya terjangkau. Paket untuk Jumat Berkah itu mulai dari Rp11-19 ribu," cerita Yana.

Banyak cerita mengharukan dalam momen berbagi setiap minggunya. Yana pun kerap memposting konten 'Jumat Berkah' warungnya di Instagram @kedai_rindu_438 sebagai bentuk pertanggungjawaban. "Kami juga kontenin, bukan karena riya ya, itu sebagai wujud tanggung jawab dan bukti kami ke semua yang nitip amanah ke kami," ucap dia.

Jadi, detikers tertarik untuk mampir dan mencoba makan di warung sederhana tapi nyaman untuk nongkrong atau work from cafe? Bisa datang ke Kedai Rindu 438, Jalan Otto Iskandar Dinata nomor 438, Kota Bandung. Kedai ini buka setiap Senin-Jumat pukul 11.00-19.00 WIB, ya. Selamat mencoba!

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads