Kala 'Ahmad Dhani' Jualan Ayam Bakar di Lengkong Bandung

Kala 'Ahmad Dhani' Jualan Ayam Bakar di Lengkong Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 13 Mei 2024 11:00 WIB
Ayam Bakar Ahmad Dhani milik Hans di Lengkong, Bandung
Ayam Bakar 'Ahmad Dhani' milik Hans di Lengkong, Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Ada satu pedagang di Pusat Kuliner Lengkong, Kota Bandung yang mungkin wajahnya tak asing. Dengan pakaian serba hitam, jenggot yang panjang dan peci hitam, penjual ayam bakar yang satu ini mengingatkan kita pada penyanyi legendaris Ahmad Dhani.

Pria itu bernama Hans Purnomo Wahid, ia sebetulnya sudah berjualan 'Ayam Bakar dan Ayam Penyet Hans' dari tahun 2017. Lokasi tepatnya tak jauh dari depan SMAN 7 Bandung, Lengkong.

Meski sudah lama jualan, baru-baru ini unggahan TikTok salah satu content creator membuatnya dapat julukan baru, 'Ayam Ahmad Dhani'. Sebab dalam video yang ditonton 129.000 orang itu, wajah Hans tersorot saat sedang memasak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usahanya hampir tak pernah sepi pembeli. Terutama setelah Hans memanjangkan jenggotnya, memakai peci, dan pakaian serba hitam. Siapa sangka, ternyata membuat ciri khas dan semakin mengundang banyak pelanggan.

"Iya mbak, banyak banget yang bilang mirip Ahmad Dhani, bahkan banyak juga yang pada minta foto. Saya sendiri nggak pernah merasa seperti Ahmad Dhani, tapi kalau dijuluki ayam bakar Ahmad Dhani ya mau-mau aja mbak, biar tambah viral," ucapnya sambil tertawa.

ADVERTISEMENT

Hans mungkin masih punya rasa belum percaya diri saat difoto. Tapi ia berusaha mengiyakan permintaan para pelanggannya yang minta foto atau video. Hans juga tak punya sosial media untuk dagangannya, meski ia tahu potensi viral lebih besar.

"Saya jarang online di sosial media mbak. Padahal kalau saya mau mah banyak yang nungguin konten saya," candanya.

Mendadak dapat julukan baru, bukan berarti ayamnya hanya sekedar viral karena penampilannya. Para pelangggan datang silih berganti ingin mencicipi ayam bakar buatan Hans.

Kata Hans, banyak yang cocok dengan masakannya. Asal daerah para pelanggan pun beragam, tapi memang mayoritas warga Bandung yang mampir makan ke tenda miliknya.

"Menu paling laris itu ayam bakar, mungkin cocok dengan rasanya mbak. Banyak yang bilang kalau sambalnya enak dan ayam bakarnya juga empuk," kata bapak satu anak itu.

Hans jauh-jauh merantau dari Semarang ke Bandung. Alasannya, kota metropolitan ini memang jadi pilihan merantau dari keluarga sang istri.

"Keluarga istri pada merantau dan sukses jualan gudeg. Saya juga sudah beberapa kali coba jualan gudeg, selalu gagal. Akhirnya nekat jualan ayam bakar dan penyet alhamdulilah sampe sekarang. Rejekinya di sini, ternyata pada cocok," ceritanya.

Ia mengaku, waktu untuk keluarga dan bersantai cukup terbatas sebab setiap hari Hans berjualan dari 17.00-00.00 WIB. Dari pagi hingga siang jadi waktu istirahat ia dan rekan-rekannya.

Sejak pukul 13.00 WIB, ia sudah harus kembali bersiap jualan. Puluhan potong ayam pun ia siapkan untuk diburu para pelanggannya. Salah satu yang ketagihan datang ke warung milik Hans ialah Febriana (20), mahasiswi yang tinggal tak jauh dari tempat makan favoritnya itu.

"Saya agak jarang sih makan di tempat, sesekali aja soalnya kursinya juga memang nggak banyak dan lebih bersih kalau makan di kos. Jadi biasanya bawa pulang, tapi enak banget. Sambelnya sih terutama saya yang cocok, biasanya pakai ayam bakar," ucap Febriana.

Saat tim detikJabar mencoba, ayam bakarnya memang punya tekstur yang lembut. Rasanya gurih manis dan dimasak dengan sempurna, tak terlalu gosong atau kurang matang. Bumbunya merasuk sampai ke dalam.

Pada sambal racikan Hans, terlihat ada potongan cabai dan daun kemangi sesudah diulek kasar. Sambalnya cukup pedas membakar lidah, meski hanya sedikit mencicipinya.

Kalau makan ayam bakar, paling cocok dengan nasi uduknya yang wangi dan gurih, lengkap pakai taburan bawang goreng. Tak lupa disediakan juga lalapan selada, timun, dan kubis goreng. Enak banget!

Selain ayam bakar dan goreng penyet, ada pula lele, ikan, kepala ayam, usus, ati ampela, yang bisa digoreng atau dibakar. Kisaran harga lauknya Rp10-14 ribu saja. Jadi, detikers tertarik mencoba?

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads