Berawal dari kegemaran orang tuanya memasak, 'Samande' tempat makan khas Sumatera Barat ini buka di Bandung sejak Desember 2023 lalu.
Saat detikJabar berkunjung, terlihat satu tempat sederhana dengan beberapa meja dan kursi. Saat itu satu meja panjang telah disinggahi para pelanggan yang sedang menikmati makanannya. Serta beberapa kali customer juga singgah dan pesan untuk dibawa pulang.
Meski terbilang baru, Samande sudah cukup dikenal di media sosial bahkan menghabiskan hingga 100 porsi saat weekend.
Nadilla Kartasasmita marketing sekaligus anak pemilik Samande mengatakan Samande itu berawal dari cerita tentang masakan turun-temurun.
"Jadi awal mulanya, mamaku Entas Meri dari dulu sesuka itu sama masak dan kalo di Minang sendiri perempuan diwajibkan bisa masak karena biar tradisi masakan mereka tuh gak ilang," ujar Nadilla saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu lalu.
"Nenekku dulu ke mama bener-bener kaya ngawasin banget, ngajarin banget, ngasih dia semua pengetahuan terkait sama masak-masakan. Nah sekarang mama melakukan hal yang sama ke anak-anaknya," jelasnya.
![]() |
Bahkan kata Nadilla, ibunya selalu membuat berbagai macam makanan yang enak agar anaknya tidak kemana-mana.
"Kalo dalam bahasa Minang, Samande itu artinya satu ibu - seibu. Aku ngerasa kenapa Samande karena memang ini tuh cerita tentang kehidupan turun temurun dari nenek ke mama, mama ke kita. Jadi bisa dibilang ini memang masakan yang emang ada di keluarga mama," terang Nadilla.
Nadilla mengungkapkan jika berbicara tentang masakan Minang, meskipun masakan Padang namun banyak sekali ragamnya. Bahkan setiap daerah dan keluarga di Minang mempunyai ciri khasnya masing-masing.
"Jadi di keluarga aku sendiri di Dangau Kilang Tanah Datar contohnya lontong padang itu ditambahin mustofa. Terus kudapannya sendiri, di keluarga mama banget ada lape jagung," ujarnya.
Maka dari itu, kata Nadilla, Samande hadir untuk mengenalkan rasa autentik makanan Minang ke orang-orang Bandung. Ditambah rempah-rempah yang dipakai asli dari Padang langsung.
"Rasa yang kita bawa adalah rasa Minang. Kita tuh punya slogan 'paling santiang rasonyo' kaya ini tuh rasanya paling oke banget enak banget se-Minang itu," ungkapnya.
Menurutnya ada menu andalan yang jadi langganan para pembeli yakni lontong padang spesial, Ketupek Pical Spesial, Soto Padang Spesial dan Teh Talua.
Kala itu detikJabar mencoba Ketupek Pical Special yang berisikan lontong, sayuran rebus yakni singkong rebus, kacang panjang, kol, timun lalu dikasih layer mie kuning pipih dan disiram pake kuah nangka ditambah kuah rebung. Tak hanya itu, Ketupek Pical juga diberi bumbu kacang serta kondimennya yaitu telur rebus, rendang dan kacang mustofa. Dan sentuhan terakhir dari makanan ini yakni kerupuk merah khas Minang.
![]() |
Saat dicicipi rasanya gurih serta creamy dari kuah nangka dan rebungnya benar-benar lekoh. Tak hanya itu, detikJabar juga mencoba Teh Talua, teh yang dicampur dengan telur mentah . Namun saat diminum tidak amis sama sekali, rasanya creamy dan manis, ngeunah pisan kalo kata orang Sunda.
Tak hanya hidangan utama saja, namun Samande juga menjual beberapa kudapan lape jagung, lape bugis, katan pisang, lupis hingga minuman khas yakni Kopi Padang Hitam, Kopi Padang Susu dan Teh Talua.
"Yang ngebedain masakan padang Samande dengan yang lainnya itu adalah gulai nangka. Bumbu yang dipakai sama kita emang bumbu yang selekoh itu, seminang itu. Makanan Samande sendiri harganya mulai dari Rp 15.000 menu utamanya, kalau kudapan dari Rp 5.000," kata Nadilla.
Nah, bagi detikers yang ingin mencoba masakan Minang yang autentik bisa langsung berkunjung ke Samande yang berlamat di Jl. Balonggede No. 49A, Kota Bandung. Buka setiap hari pukul 07.00 pagi. Selamat mencoba. (yum/yum)