Sarapan Nasi Kuning Enak Warung Utem Usai Olahraga di GOR Saparua

Sarapan Nasi Kuning Enak Warung Utem Usai Olahraga di GOR Saparua

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 26 Feb 2024 06:30 WIB
Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung.
Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

GOR dan Taman Saparua yang terletak di Jalan Ambon, Bandung Wetan, Kota Bandung selalu ramai dikunjungi pada akhir pekan. Saparua bukan cuma jadi tempat untuk berolahraga, tapi juga destinasi sarapan warga Kota Bandung.

Salah satunya ialah Warung Utem, warung kaki lima yang sering kali direkomendasikan warganet TikTok. Warung yang sudah berdiri sejak tahun 2004 ini tak pernah sepi antrian pelanggan.

Warung Utem hanya punya tiga menu, yakni Nasi Kuning, Lontong Kari dengan pilihan daging sapi atau ayam suwir, serta Bubur Ayam. Tiga menu pilihan yang simple untuk sarapan ini, justru jadi menu comfort food bagi para pelanggan setianya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung.Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia

Seperti Nisa (20) yang akhirnya kebagian tempat duduk untuk sarapan dengan teman-temannya usai olahraga pagi. Ia tak sabar menanti Lontong Kari Sapi pesanannya datang.

"Tadi habis lari dari Dago, terus mampir kesini. Emang udah langganan sih soalnya. Kalo di sini suka pesennya Lontong Kari, tapi kadang juga Nasi Kuning. Ini ada yang pesen Bubur, tergantung lagi pengennya apa sih," ucapnya sambil menunjukkan makanan mereka yang tak butuh waktu lama menanti.

ADVERTISEMENT

Sekarang giliran pesanan saya yang datang. Meskipun antrean pelanggannya selalu mengular, tapi penyajian makanan di sini bisa dibilang super kilat. Tak sampai lima menit, pesanan saya sudah sampai di meja. Hanya saja, di akhir mungkin pasti detikers akan sedikit kesulitan mencari tempat duduk.

Menu yang saya pesan adalah Nasi Kuning. Pendampingnya ada oseng tempe, telur dadar iris, teri, abon, sambal, dan tentu saja kerupuk. Rasa asin dari teri bercampur dengan gurihnya abon dan nasi, serta kriuk dari orek tempe dan kerupuk. Enak banget!

Bagi detikers yang tak suka pedas, mungkin harus hati-hati dengan sambal merahnya. Meskipun hanya sesendok makan, tapi pedasnya cukup nendang di lidah. Nah, kalau butuh minum, Warung Utem pun menyediakan teh tawar panas secara gratis.

Warung Utem boleh jadi rekomendasi kuliner yang ciamik. Sambil menyantap sarapan, detikers juga bisa menonton permainan basket sebab letaknya tak jauh dari lapangan basket. Siapa tahu, setelah makan detikers jadi punya semangat untuk olahraga lagi!

Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung.Nasi kuning Warung Utem di Saparua Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia

Luasnya Rejeki dari Kebiasaan Berbagi di Hari Jumat

Bisa dibilang, ada satu resep yang mungkin membuat usaha Warung Utem lancar rejeki sejak 20 tahun yang lalu. Dian Ramadhan (32) sebagai penerus Warung Utem, mengungkap sudah sejak lama warungnya selalu menyediakan bagi-bagi makanan gratis di hari Jumat.

"Kemarin Jumat bisa dua karung beras gede sendiri buat dimasak. Itu pesanan banyak banget karena ada Jumat berkah. Jadi memang awalnya kita iseng setiap hari Jumat bagi-bagi tapi cuma 20 porsi gitu ke petugas kebersihan, ke jalanan. Terus ternyata banyak banget yang minat, akhirnya ngumpulin juga dari pelanggan yang mau ikut nitip," ceritanya.

"Di hari Jumat itu kita bisa nyediain 150-200 porsi sendiri. Jadi sistem distribusinya setelah pelanggan bayar Rp13 ribu Nasi Kuning udah sama air mineral 600 ml, bebas bisa ambil sendiri terus mau dibagiin sendiri atau nitip ke kita dibagiin. Kita bagi-bagi 60 porsi ke panti, 40 ke petugas kebersihan, satpam, sekitar sini lah ya. Nah sisanya 100 itu ke jalan, titiknya di pos satpam," lanjut dia.

Dian mengaku bersyukur, dari kebiasaannya untuk berbagi justru semakin membuat rejekinya mengalir deras di akhir pekan. Ia mengaku dengan membanderol harga lebih murah, meskipun keuntungannya lebih sedikit namun jadi berkah.

"Alhamdulillah, karena orang tuh banyak yang mau berbagi tapi nggak tahu gimana cara mewadahinya. Jadi kita bantu menyediakan sampai membagikannya. Sampai sekarang kita masih terus jalan, pengumuman banner di IG @warungutem awalnya, terus jadi sekarang yang beli (pelanggan tetap) pada ikutan," kata Dian.

Ia pun bercerita, bahwa sejak 2014 dulu dagangannya jadi langganan semua pemain Persib Bandung, pengusaha distro Asbhoel Sena Senjani, dan terakhir juga dimampiri oleh gelandang tengah Persib Dedi Kusnandar.

Saat ini, Dian beserta ibu dan istrinya lah yang mengurus kedai makanan tersebut. Sebelumnya, usaha tersebut diurus oleh ibu dan ayah Dian. Warung tersebut juga mengenakan nama panggilan sang ayah, Utem.




(aau/tey)


Hide Ads