Asal-usul Karedok, Kuliner Sunda dan Cara Membuatnya

Asal-usul Karedok, Kuliner Sunda dan Cara Membuatnya

daff - detikJabar
Minggu, 29 Okt 2023 09:00 WIB
Ilustrasi Karedok
Ilustrasi Karedok (Foto: Getty Images/iStockphoto/Cavan Images)
Bandung -

Bagi orang Sunda, mungkin sudah tidak asing lagi dengan karedok. Kuliner khas yang terbuat dari berbagai sayuran mentah dan dicampur bumbu kacang.

Bumbu kacang tanah, garam, terasi, kencur, gula merah, bawang putih, dan daun kemangi yang kemudian dihaluskan dengan menggunakan ulekan dan diberi air. Hasilnya bumbunya kemudian disiram ke berbagai sayur yang sudah disiapkan. Detikers bisa menambahkan cabai sesuai selera untuk memberikan rasa pedas pada karedok.

Lantas, apa bedanya karedok dengan lotek? Hidangan asal Sunda yang sama-sama berbahan dasar sayuran. Bagi detikers yang penasaran, berikut asal-usul karedok, perbedaan dengan lotek, serta resep dan cara membuat karedok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Karedok

Melansir dari kemdikbud.go.id ceritanya berawal dari sebuah perkampungan yang merupakan wilayah Kerajaan Sumedang Larang. Namun perkampungan tersebut terkena musibah hingga akhirnya penduduk kampung tersebut pindah ke kampung Rancakeong atau Babakan Dodol.

Sumedang pada saat itu dipimpin oleh seorang bupati bernama Pangeran Aria Suria Atmaja. Dirinya memiliki kegemaran menangkap ikan di Leuwi Kiara yang merupakan aliran Sungai Cimanuk yang berdekatan dengan Rancakeong. Pangeran Aria sering beristirahat di Kampung Rancakeong.

ADVERTISEMENT

Warga setempat mengetahui bahwa seseorang yang beristirahat merupakan seorang bupati sehingga dengan rasa hormat, mereka menyuguhkan hidangan berupa karedok terong. Setelah mencicipi hidangan tersebut, Pangeran merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.

Setelah selesai dari ngalintar (berkeliaran), Pangeran Aria menceritakan pengalaman menikmati karedok terong kepada para sesepuh Sumedang. Hingga akhirnya para sesepuh penasaran dan ingin mencicipi hidangan tersebut. Bupati mengajak para sesepuh untuk ngalintar di Leuwi Kiara dan beristirahat di Rancakeong.

Sama seperti sebelumnya, warga mengetahui siapa yang sedang beristirahat, dan menjamu kembali bupati dan para sesepuh dengan hidangan karedok. Kenikmatan yang sama dirasakan oleh para sesepuh Sumedang sehingga mulai saat itu Rancakeong berubah nama menjadi Desa Karedok hingga saat ini.

Sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Jatigede. Lokasinya berada di bagian utara wilayah Kecamatan Jatigede. Desa karedok ini memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi Desa Swadaya Mula.

Sebelum tahun 2001, Desa Karedok merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tomo. Akan tetapi, semenjak dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 61 Tahun 2001, tanggal 24 Februari 2001, Desa karedok berpindah dari cakupan Kecamatan Tomo menjadi wilayah Kecamatan Jatigede.

Desa Karedok memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa hamparan atau dataran. Pemerintahan Desa Karedok dipimpin oleh seorang kuwu atau kepala desa dengan enam rukun warga (RW) dan dua puluh empat rukun tetangga (RT), serta terbagi menjadi dua dusun, yakni Dusun Karedok 1 dan Dusun Karedok 2.

Perbedaan Karedok dan Lotek

Perbedaan antara karedok dan lotek adalah sayuran yang digunakan pada karedok berupa kacang panjang, kol, tauge, mentimun, terong, dan daun kemangi mentah sehingga rasanya lebih renyah dibandingkan lotek. Sedangkan lotek, menggunakan sayuran yang tidak jauh berbeda dengan karedok, namun sayuran tersebut direbus matang terlebih dahulu.

Kemudian perbedaannya terletak pada saus kacangnya. Karedok memiliki saus kacang yang khas dengan campuran kencur, bawang putih, gula merah, dan sedikit asam jawa untuk memberikan aroma dan rasa yang segar.

Resep dan Cara Membuat Karedok

Bahan:
- 2 buah timun putih
- 5 buah terong hijau
- 5 helai kacang panjang
- 3 lembar daun kol
- 100 gram tauge
- 1 ikat daun kemangi
- 2 sdm air asam jawa
- 100 ml air matang

Bumbu Halus:
- 100 gram kacang tanah goreng
- 2 buah cabai merah keriting
- 2 buah cabai rawit merah
- 2 siung bawang putih
- 3 cm kencur
- 10 gram gula merah
- 1sdt garam

Cara Membuat:

  1. Potong-potong timun ukuran kecil. Buang tangkai terong dan potong-potong tipis.
  2. Potong melintang kacang panjang dan daun kol 1 cm dan petik daun kemangi.
  3. Siapkan air matang dalam wadah, beri sedikit garam. Rendam sayuran sebentar di dalamnya lalu angkat dan tiriskan hingga kering.
  4. Aduk Bumbu Halus dengan air asam dan air secukupnya hingga cukup kentalnya.
    Masukkan sayuran segar yang sudah dipotong dan tauge, aduk hingga terbalut rata dengan bumbu.
  5. Sajikan dengan topping kerupuk, sesuai selera.
(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads