Rahasia Bubur Anti Grativasi Mang Anwar Bandung

Rahasia Bubur Anti Grativasi Mang Anwar Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 15 Okt 2023 07:00 WIB
Bubur Anti Grativasi di Jalan Gedong Sembilan, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung
Bubur Anti Grativasi di Jalan Gedong Sembilan, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Atraksi mewarnai keseharian Mang Anwar (66) saat berjualan bubur. Dia sering membolak-balik piring berisi bubur panas tanpa tumpah sedikit pun. Hal itu jadi pemandangan lumrah saat pembeli datang.

Mang Anwar berjualan bubur di Jalan Gedong Sembilan, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Disana gerobak bertuliskan Bubur Bareto mangkal mulai pukul 6 sore hingga 10 malam.

Bubur Bareto punya daya tarik. Bubur ini tidak akan tumpah layaknya punya gaya anti gravitasi meski piringnya diangkat dan dibolak-balik. Mang Anwar punya rahasia sendiri kenapa bubur buatannya bisa seperti itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan pakai sihir, hal ini bisa terjadi lantaran Mang Anwar punya racikan sendiri. Bubur buatan Mang Anwar dimasak tanpa menggunakan bumbu apapun. Inilah alasan bubur menjadi tidak tumpah ketika piringnya dibalik.

"Tukang bubur ada yang bawa garam sama mecin gak? Kalau garam mecin sudah dimasukin, bubur diangkat kental, pas diaduk ada airnya. Ini ada airnya gak?," ucap Mang Anwar saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (14/10/2023).

ADVERTISEMENT

"Kalau ini buburnya murni tanpa dikasih bumbu apapun," imbuhnya.

Bubur Anti Grativasi di Jalan Gedong Sembilan, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota BandungBubur Anti Grativasi di Jalan Gedong Sembilan, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Tanpa memakai bumbu, Mang Anwar berujar bubur menjadi tidak berair. Karena itu, bubur tidak akan tumpah meski piring diangkat dan dibolak-balik. Bahkan beras yang dia pakai untuk membuat bubur juga beras biasa.

"Bukan soal berasnya bagus, beras umum yang sama aja. Kadang dulu pakai beras raskin juga gak ada yang komplain. Berasnya dicuci bersih, dikasih daun salam sama sereh," ujarnya.

Selain itu, proses pembuatan bubur juga masih menggunakan arang. Hal ini dilakukan karena menurutnya panas dari arang lebih stabil ketimbang memakai kompor gas atau minyak.

"Pakai arang karena panasnya itu stabil, kalau pakai kompor kadang suka terlalu panas," ucap Mang Anwar.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads