Makanan khas Indonesia selalu jadi juara untuk segala acara. Apalagi di momen perayaan Hari Kemerdekaan, bisa jadi waktu yang pas untuk mencicipi aneka hidangan dari Nusantara.
Tapi tak perlu berkelana keliling Indonesia, detikers bisa menjajal aneka masakan nusantara dari segala daerah di salah satu hotel bintang lima Bandung.
Hotel Intercontinental Bandung Dago Pakar spesial Hari Kemerdekaan, menyediakan hidangan tradisional warisan yang lezat di Indonesia. Salah satu juaranya yakni Ilabulo Udang Bakar khas Gorontalo. Tak main-main, menu dari Indonesia Timur disajikan khusus oleh celebrity chef Ragil Imam Wibowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ditemui detikJabar di Damai Restaurant Intercontinental Bandung Dago Pakar, Chef Ragil pun membocorkan sedikit resep Ilabulo Udangnya.
"Ada beberapa menu yang khas, yakni Daging Tinoransak khas Manado, Ilabulo dari Gorontalo, yang biasanya enak banget pakai jeroan ayam. Ini sajiannya agak pedes dan saya ubah jadi proteinnya pakai udang. Ilabulo terbuat dari sagu yang bagus banget buat pencernaan kita. Orang Indonesia Timur itu jarang punya masalah pencernaan, karena sagu membersihkan usus," kata Chef Ragil.
Sambil memasak, ia menceritakan bahan-bahan yang digunakannya memang spesial untuk menciptakan cita rasa yang pas. Dimulai dari menumis bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit yang sudah diblender hingga setengah matang. Kemudian udang dimasukkan dan ditumis hingga berubah warna.
"Masukkan kuah udang yang dicampur santan dengan sagu. Nah ini saya pakai sagu papua yang lebih putih karena proses yang lebih baik. Kalau tadi semuanya sesuai selera, ini sagu 50 gr dicampur cairan 300 ml. 200 ml kaldu, 100 ml santan," ujarnya.
"Setelah tercampur, adonan tadi masukkan ke panci, aduk sampai mengental. Tapi sebelum mengental masukkan garam dulu. Ini saya pakai garam dari Kusamba di Bali, karena ada sedikit rasa manis jadi gurihnya lebih keluar. Setelah itu masukkan kemangi. Sampai agak transparan sagunya, matikan kompor dan masukkan jeruk nipis sedikit. Sudah deh taruh di daun untuk di bakar," lanjutnya.
Setelah dibakar selama lima menit, Ilabulo pun siap disantap selagi hangat. Bentuknya kini lebih mirip dengan otak-otak. Teksturnya cukup unik karena sedikit lembek, namun berbeda dengan tekstur papeda.
Rasanya gurih, saat menggigit potongan udang membuat rasanya semakin nikmat. Ilabulo yang disajikan Chef Ragil menggunakan cabai rawit di bagian tengah, sehingga membuat rasa pedasnya semakin keluar di setiap gigitan.
Bertajuk The Flavors of Indonesia, Intercontinental tak cuma punya Ilabulo. Seperti dikatakan Chef Ragil, ada Daging Tinoransak dari Manado, Sulawesi Utara. Daging sapi hangat dan pedas ini adalah hidangan yang biasa disajikan dalam upacara-upacara tradisional suku Minahasa.
![]() |
Sekali gigitan, untuk detikers yang tak terbiasa makanan pedas mungkin akan langsung kaget karena daging ini punya rasa yang unik. Kaya bumbu rempah-rempah seperti lada, kunyit, serai, cabai rawit, namun tetap gurih dan bumbunya medok banget!
Selain itu ada Prawn Mepanggang Base Genep dan Lawar Kenus Kacang khas Bali. Dua menu ini sama-sama punya ciri khas rasa yang nendang. Prawn atau udang besar dipanggang dengan Base Genep, yakni bumbu dasar khas yang terdiri dari 15 macam rempah-rempah yang diaduk menjadi satu.
Sementara Lawar Kenus adalah paduan antara bumbu kuning, sayuran kacang panjang, dan cumi-cumi atau kenus. Lawar adalah campuran antara sayur-sayuran, bumbu khas Bali, Kelapa, dan Terasi. Kebayang ya betapa kaya rasa kulinernya?
Nah kalau sudah puas keliling kuliner Indonesia Timur yang pedas-pedas, ada juga kuliner yang dekat dengan kita yakni dari pulau Jawa. Seperti Gudeg, Opor Ayam, Nasi Timbel, Bakwan Malang, Batagor, Kambing Guling, dan Kupat Tahu.
Salah satu yang memikat lidah adalah Bakwan Malang dan Gudeg Opornya. Entah kenapa, kuah bakso dari Bakwan Malangnya terasa sangat ngaldu. Tanpa perlu ditambah sambal atau pun kecap, rasa Bakwan Malang sudah cukup kaya. Tekstur dagingnya juga pas, kawin banget dengan kuah kaldunya.
Kemudian ada Gudeg yang lengkap dengan Sambal Krecek dan Opor Ayamnya. Gudeg ditemani dengan ayam, dicampur sedikit kuah opor dan krecek memang nggak pernah salah. Nangka muda ini sudah dimasak sedemikian rupa dengan bumbu yang tidak kemanisan, semakin kaya saat berpadu dengan kulit sapi dari krecek dan daging ayam yang lembut. Raos pisan!
![]() |
Sebagai penutup pasti butuh yang segar-segar. Jika detikers suka alkohol, bisa pilih cocktail Mataram yang uniknya terbuat dari beras kencur dan kunyit asem, dipadukan dengan Gin dan sedikit vanila. Kemudian ada minuman Merah Putih, mocktail non alkohol dari fresh milik dan potongan jahe. Rasanya hangat, manis, dan segar. Unik banget!
Nah kalau detikers ingin merayakan libur akhir pekan di Hari Kemerdekaan dengan aneka sajian nusantara, bisa ke Intercontinental Bandung Dago Pakar Jalan Resor Dago Pakar Raya 2B Resor Dago Pakar, Mekarsaluyu, Cimenyan, Kota Bandung. Menu ini hadir sampai akhir pekan nanti, Sabtu 19 Agustus 2023 dengan bundle harga Rp328.078/person. Tertarik mencoba?
(aau/tey)