Warga Bandung pasti tahu, GOR Padjadjaran bukan hanya jadi tempat olahraga. Namun, GOR yang dibangun pada tahun 1974 itu juga terdapat kios-kios warung makan yang cukup legendaris di kota Bandung.
Salah satunya ialah Bakmi Ayam dan Bakso Goreng Anugerah. Begitu masuk area parkiran GOR, dari kejauhan detikers bisa melihat antrean bakso goreng yang luar biasa panjang.
Pengunjung ramai membeli bakso goreng, mi ayam, ada pula yang menonton dan mengabadikan proses masak dengan gawai masing-masing. Proses pembuatan bakso goreng sebesar bola tennis ini berada di dapur yang terbuka, sehingga pengunjung bisa makan sekaligus melihat prosesnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada empat wajan besar masing-masing berisi 10 liter minyak kelapa asli dengan besar api kompor yang berbeda-beda, agar proses penggorengan betul-betul matang dan renyah.
Baca juga: Mengapa Muslim Haram Memakan Daging Babi? |
Rupanya, bakso goreng ini sudah berdiri sejak 1976. Dulu, cara berdagangnya bukan membuka kios melainkan berkeliling dengan gerobak.
"Jadi Bakmi Ayam dan Bakso Goreng Anugerah ini sejak tahun 1976 didirikan oleh ayah saya. Beliau sebetulnya tidak punya keahlian memasak, tapi mencoba sendiri hasil kreasi dengan bahan-bahan yang murni. Dijual dengan gerobak keliling Bandung," kata Stephani Oktavianty Prayitno, Pemilik generasi kedua Anugerah, ditemui detikJabar Kamis (4/5/2023).
Sang ayah Jusuf Prajitno memutuskan untuk merantau dari kota kelahirannya, Magelang, ke Bandung. Ia menjajakan bakmi dan bakso gorengnya menggunakan gerobak mengelilingi Cibadak, Pasir Kaliki, Pagarsih, dan Jamika.
Lambat laun ia mulai dibantu oleh seorang pegawai, sampai pada tahun 1991 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat memberi kesempatan Jusuf untuk berdagang di kios GOR Padjadjaran.
"Waktu gerobakan dulu bakso goreng belum terkenal. Dulu bakso gorengnya ukurannya memang besar dan bulat jadi untuk matang butuh waktu, jadi digoreng di rumah kemudian dijajakan pakai gerobak. Nah waktu di sini goreng langsung secara live, sampai jadi tontonan pembeli. Kita buatnya fresh setiap pagi, bahannya dari ikan tenggiri, daging ayam, dan tepung sedikit untuk mencampur adonan saja," ucap anak kedua Jusuf ini.
Tak disangka, bakso goreng justru mulai jadi primadona. Warga Bandung hingga luar kota datang untuk mencari bakso goreng yang ukurannya jumbo dan renyah ini. Bahkan dalam sehari, bakso gorengnya bisa terjual 1.000-1.500 butir!
![]() |
Stephani juga menceritakan bahwa awalnya bakso berbentuk bulat. Namun pada tahun 2016, sang ibu memberi ide agar digoreng dengan potong belah sehingga menghasilkan bentuk mirip seperti bunga.
"Toko tambah ramai kemudian bakso masih digoreng bulat, padahal proses pemasakan bisa sejam agar matang sampai dalam. Akhirnya ibu coba dipotong belah empat ternyata hasilnya bagus dan kering sampai ke dalam. Peminat pun tambah banyak," ujarnya.
Keberkahan bisnis keluarga ini jadi alasan kenapa Bakmi Ayam dan Bakso Goreng tersebut diberi nama Anugerah. Stephani mendapat wejangan dari sang ayah bahwa semua adalah anugerah dari Gusti Allah.
Nama adalah doa. Wujud syukur dengan pemberian nama Anugerah ini menghantarkan hidangan Anugerah laris manis bahkan hingga lintas negara.
"Kita kan juga ada frozen food, itu sudah hand carry sampai ke Dubai, Belanda, Amerika, Taiwan, Cina, Hongkong, ada juga yang buka jastip untuk Malaysia. Biasanya mereka bawa waktu pulang kampung karena kangen. Ya alhamdulillah semua suka dan katanya frozennya ketika digoreng rasanya sama seperti beli di toko," ceritanya.
Ketahanan bakso goreng ini yakni 24 jam perjalanan di suhu ruang dan 3 hari suhu kulkas. Sementara frozennya tahan hingga 2 hari perjalanan suhu ruang dan 30 hari suhu kulkas. Sementara untuk sausnya bisa tahan hingga 12 hari di suhu kulkas.
Tak heran jika bakso goreng di sini sangat terkenal bahkan jadi langganan para pejabat dan artis. Bakso goreng ini memiliki ukuran yang cukup besar, beberapa bakso goreng mungkin punya karakter renyah cenderung keras.
Namun bakso goreng Anugerah berbeda, sebab teksturnya bukan keras melainkan renyah dan kenyal. Begitu disobek dan digigit, detikers dapat mengunyahnya dengan mudah. Rasanya gurih dan ngikan banget!
![]() |
Bakso ini paling cocok jika diguyur dengan saus andalannya. Sausnya cukup unik yakni diracik dari nanas, tomat, dan cabai merah. Jusuf telah meraciknya sejak dulu dan rasanya tak pernah berubah. Rasa asam yang segar, sedikit rasa manis, dan ada sedikit pedas namun nyaris tidak terasa.
Pokoknya ngeunah pisan! Plus pastinya aman buat lidah yang kurang suka pedas. Rasa gurih bakso goreng 'kawin' dengan rasa asam manis dari sausnya. Tapi hati-hati, saking nggak ngebosenin rasanya, bisa-bisa detikers kalap dan tanpa sadar sudah habis berbutir-butir bakso seukuran bola tennis ini, lho!
Jika detikers minat berkunjung, langsung saja ke GOR Padjadjaran di Jalan Pajajaran, Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, buka setiap hari pukul 06.30-14.00 WIB. Harga satu butir bakso goreng yakni Rp 11.000 saja. Dijamin enak dan tenang saja sudah sertifikasi halal ya, detikers!
(aau/yum)