Menyantap Olahan Bubuy Ayam, Kuliner Khas dari Subang

Menyantap Olahan Bubuy Ayam, Kuliner Khas dari Subang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Minggu, 12 Mar 2023 10:30 WIB
Bubuy Ayam khas Subang.
Bubuy Ayam khas Subang. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Olahan makanan dari hewan ayam tentunya sangat bervariasi untuk disantap. Pada umumnya kebanyakan olahan dari daging ayam tersebut dibuat dengan cara digoreng. Namun, di Kabupaten Subang, Jawa Barat terdapat olahan yang dibuat ciri khas dari ayam tersebut.

Ialah bubuy hayam. Bubuy hayam atau bubuy ayam merupakan olahan daging ayam yang masak menggunakan bara api. Selain teknik memasaknya menggunakan cara tradisional, kunci dari citarasa bubuy ayam ini juga terdapat dari rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, sereh, serta rempah-rempah lainnya.

D'bubuy Ma Atik, mungkin menjadi satu-satunya yang memproduksi dari olahan bubuy ayam yang memiliki rasa yang khas. Lokasinya berada di Jalan Letjen Suprapto, Gang Kenanga II RT 015/004, Kelurahan Karanganyar, Kabupaten Subang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reynard Smara Maharddikha atau biasa dengan disebut Eeng adalah sosok di balik kuliner produksi rumahan ini. Eeng mencoba membangkitkan kuliner tradisional yaitu bubuy ayam khas buatannya. Dia mengaku olahan maupun resep yang dimilkinya merupakan warisan dari sang ibunya.

"Kalau awalnya sih pas mau usaha gitu teringat si mamah dulu suka bikin olahan kayak begini. Memang waktu masih kecil suka nanya ke mamah cara memproses dari bubuy ayam gimana, terus sama mamah dijelasin caranya," ujar Eeng saat berbincang bersama detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT
Bubuy Ayam khas Subang.Bubuy Ayam khas Subang. Foto: Dwiky Maulana Vellayati

Eeng menjelaskan, mulai memproduksi maupun menjual dari olahan bubuy ayam ini baru digeluti pada tahun 2014 lalu. Pasalnya, saat itu sang ibu yang menjadi pemilik resep tersebut belum menjual dan hanya sebatas untuk dimakan bersama keluarga. Namun siapa sangka berawal dari olahan untuk disantap bersama keluarga Eeng memberanikan diri untuk menjualnya dan mendapatkan respons yang positif.

"Mulainya menjual tuh tahun 2014, karena responsnya yang bagus dan banyak diminati oleh masyarakat akhirnya saya memberanikan diri menjual olahan resep dari ibu saya," jelasnya.

Meski terlihat seperti pepes ayam pada umumnya, namun kata Eeng perbedaannya dengan bubuy ayam ini dari rasa serta cara pengolahannya yang tidak sama seperti pepes. Selain itu, tekstur dari bubuy ayam sendiri dinilai lebih lembut dengan pepes lainnya.

"Bedanya sih kalau yang pepes ayam biasa sama bubuy ayam dari aromanya lebih enak dibanding dengan pepes ayam lain. Mungkin teksturnya lebih lembut karena prosesnya juga lumayan lama hampir tujuh jam disimpan di sisa bara api," katanya.

Untuk mendapatkan tekstur yang lembut dari daging ayam, menurut Eeng, dalam proses pembuatan bubuy ayam dapat menghabiskan waktu sekitar 6 hingga 7 jam lamanya. Untuk bahan utamanya juga, Eeng memilih ayam kampung.

"Kalau prosesnya sih siapin dulu bahannya terlebih dahulu, terus si ayamnya dilumuri bumbu dari rempah-rempahnya, terus kita siapin daun pisang beberapa lapis, udah gitu terus dibubuykan saja udah tunggu sampai 6 jam," katanya.

Bubuy Ayam khas Subang.Bubuy Ayam khas Subang. Foto: Dwiky Maulana Vellayati

Untuk harga satu porsi dari bubuy ayam ini, Eeng menjualnya dengan harga Rp130 ribu, jika ingin makan langsung ditempat, dari harga tersebut pengunjung sudah mendapatkan nasi, sambal serta lalapan.

Olahan D'bubuy Ma Atik dominan ayam kampung, tetapi bukan hanya ayam kampung saja, D'bubuy Ma Atik juga menyediakan olahan bubuy bebek, dan ikan mas. Namun, jika ingin mencicipi olahan bebek dan ikan mas pembeli harus memesan terlebih dahulu dari jauh hari.

Sementara itu, bagi pelanggan yang ingin menyantap langsung di rumah dari D'bubuy Ma Atik harus membooking tempatnya. Keterbatasan tempat menjadi alasan banyak pelanggan yang ditolak oleh Eeng, terlebih saat waktu weekend tiba.

Untuk saat ini, penjualannya D'bubuy Ma Atik hanya disebarkan secara online melalui media sosial. "Dari pas pertama saya jualan kan pemasarannya emang udah online, awalnya bikin akun sosmed di halaman facebook. Tapi saya ada rencana buat nambah bikin cabang di tempat lain," ungkapnya.

Tak hanya itu, D'bubuy ma atik juga melayani pesanan keluar Pulau Jawa seperti Bali, Aceh, Medan, Palembang, Makassar, Balikpapan, Pontianak, namun kebanyakan saat ini berasal dari Jabodetabek, Cirebon dan Bandung dengan jasa kirim kilat satu hari sampai dan bergaransi. Dalam satu hari, Eeng bisa mendapatkan pesanan sekitar 5 hingga 6 porsi dari bubuy ayamnya.




(tey/tey)


Hide Ads