Mencicipi Sedapnya Lontong Khas Medan yang Populer di Bandung

Mencicipi Sedapnya Lontong Khas Medan yang Populer di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 04 Feb 2023 16:00 WIB
Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung.
Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Di Kota Bandung, ada sebuah kedai yang menjual berbagai masakan khas Medan. Kedai Lontong Medan Kak Zahra namanya, yang berlokasi di Jalan Dipatiukur No 42/60 salah satunya.

Setiap hari, ratusan orang berdatangan untuk bisa menikmati Lontong Medan dan aneka menu lainnya yang menggugah selera. Bukan hanya para perantau asal Medan saja, ternyata banyak warga Bandung yang menyukai cita rasa Medan hingga membuat kedai ini begitu populer.

Kedai Lontong Medan Ka Zahra ini sudah buka sejak tahun 2011. Didirikan oleh pria kelahiran Medan yang kini menetap di Bandung yakni Tagor Lubis (58)
dan sang istri Kartika Mastiari (51). Nama Lontong Medan Ka Zahra ini, diambil dari nama anaknya Zahra yang kini sudah berumur 27 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita buka dari Tahun 2011. Lima bulan pertama kita pakai tenda di depan Unpad, buka Januari 2011, Juni 2011 kita sudah di sini," kata Tagor kepada detikJabar, Sabtu (4/2/2023).

Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung.Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra

detikJabar juga berkesempatan mencicipi kuliner satu ini. Lontong satu ini beda dengan jenis lontong lainnya, karena memiliki ragam sayur didalamnya. Soal rasa, memang benar seperti yang dikatakan Kang Emil, memang enak dan ramah di lidah.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada yang menarik untuk kuliner satu ini karena bisa memesan ragam topping. "Rendang tambahan, bisa pakai telor, perkedel, ikan teri, ayam, dendeng, kita varian banyak, yang merubah harga toppingnya itu," ujar Tagor.

Menurut Tagor, cita rasa dari bumbu lontong Medan ini terasa setelah diaduk, sayur dan toppingnya disatukan terlebih dahulu.

"Sayurnya itu, isinya ada kacang panjang, labu siam, wortel, nangka, tekokak kemudian ditambah bihun, ada tempe, kalau orang sini sebut tempe orek, tapi ada kacang tanah dan ikan teri dan tauco cabai ijo," ungkapnya.

Untuk bumbu sendiri menurut Tagor cukup standar dari mulai bawang putih, bawang merah, cabai, lengkuas, kunyit, jahe, serai juga ada. Bumbunya, bumbu dasar saja yang jelas tidak pakai micin, kalau garam, gula dan penyedap rasa pakai.

Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra

Tagor menyebut, kuah lontong ini berwarna kuning, setelah diaduk menjadi kental. Menurutnya jika di Sunda kuahnya itu seperti sayur lodeh, namun setelah diaduk menjadi mengental.

Lontong Medan juga beda dengan lontong Padang yang kuahnya sudah kental karena santannya banyak. Kuah lontong Medan menjadi mengental karena dicampur rendang, bihun, tempe orek dan lainnya.

"Harga kalau pakai telor Rp 18 ribu, pakai rendang, pakai ayam Rp 26 ribu, ada lahi pakai dendeng Rp 27 ribu. Macam-macam isinya ada yang pakai rendang dan telor, lontong rendang Rp 26 ribu, tambah telor Rp 4 ribu, tambah keripik kentang dan lainnya," ucapnya.

Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung.Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra

Cocok Buat Sarapan dan Hari Raya

Tagor menuturkan lontong Medan di kota asalnya yakni di Kota Medan, biasa dikonsumsi untuk sarapan. Selain itu, saat ini di Medan sendiri sedsng tren lontong malam.

"Iya emang gini, di sana dikonsumsi tiap hari, buat sarapan, di Medan lagi trend lontong malam, harganya bisa lebih mahal, lontong malam di Medan lebih komplit lagi, tergantung toppingnya yang jelas harganya lebih mahal," tuturnya.

Selain itu, lontong Medan biasa disajikan di Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Bahkan usahanya ini tercetus saat Tagor berbincang bersama istrinya kala Lebaran tidak bisa mudik ke Medan.

"Resep yang biasa kita masak di rumah, jadi kalau umpamanya kita enggak pulang, lebarannya di Bandung, baik idul fitri atau Idul Adha kita buat ini," ujarnya.

Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung.Pemikik Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang populer di Kota Bandung. Foto: Wisma Putra

Tagor menambahkan, segmen pasar di Bandung cukup bagus karena sehari bisa menjual lebih dari 100 porsi dan peminatnya banyak, selain perantau warga Bandung pun banyak yang suka.

"Kalau umpamanya tidak pulang lebaran, istri buat lontong seperti ini. Makan bareng-bareng lebaran satu suap, dua suap selalu tercetus yuk jualan lontong Medan yuk, gak ada yang jualan di Bandung gitu, itu bertahun-tahun sehingga 2010 akhir udah kita coba mulai," tambahnya.




(wip/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads