Hari belum terlalu siang, jarum jam masih menunjukkan angka 10.00 WIB. Sembari mencari angin pagi melintasi sepanjang jalan Cipunagara, nampak sebuah rumah yang sedang hangat dibicarakan warga TikTok.
Rumah ini punya arsitektur khas zaman Belanda, pagarnya di cat warna hijau tua dengan tulisan nomor 20 berwarna merah. Rumah tinggal ini nampak begitu cantik dan asri dengan halamannya yang hijau. Beberapa kali netizen di TikTok membuat konten mengenai rumah cantik yang ternyata sebuah kedai es krim rumahan.
Dari luar pagar mungkin Anda akan dibuat sedikit ragu, sebab tak nampak plang atau tanda bahwa rumah ini adalah kedai es krim. Begitu masuk ke dalam pagar barulah nampak banner dan pajangan bertulis Ice Cream. Masuk ke bagian teras sebelah kanan, Anda akan langsung melihat sebuah ruangan kecil yang disulap menjadi mini cafe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Inilah Natural Home Made Ice Cream. Sebuah kedai es krim rumahan yang betul-betul menjaga konsep 'rumahan', menginjakkan kaki disini serasa seperti sedang nongkrong di rumah nenek. Semakin menyenangkan saat masuk ke kedai, Anda tak akan dibuat canggung sebab ada pemilik rumah yang ramah menyapa.
"Halo, silahkan mau disantap disini atau dibawa pulang?" sapaan ini akan Anda dengar tepat begitu masuk ke kedai. Sang empu rumah akan menemani dan menjelaskan setiap varian rasa yang disajikan mulai dari rasa buah asli seperti Durian dan Strawberry, hingga varian yang unik namun non halal yakni Rhum Raisin dan Baileys.
"Resep ini datang dari oma, jadi turun temurun. Awalnya kami memang senang membuat es krim, sampai akhirnya suka ngasih ke teman-teman dan mereka bilang 'enak banget, layak jual!' Akhirnya sekitar tahun 2017 baru mulai buat untuk dijual," ujar Sonya, pemilik Natural Ice Cream generasi ketiga.
Kepada detikJabar, ia mengaku keluarganya sengaja mengusung konsep rumahan. Ia membebaskan pengunjung untuk mengeksplor bagian rumah dari kedai hingga halaman rumahnya. Sesuai namanya, semua dibuat serba natural mulai dari tempat hingga bahan yang digunakan.
"Memang bebas ajalah pelanggan yang dateng bisa duduk di teras, halaman, main ayunan, mungkin juga jadi daya tarik. Tapi kaget juga waktu viral di TikTok karena meskipun sedia tempat untuk pengunjung makan disini, dulu kebanyakan dari mereka cuma pesan untuk take away atau beli untuk dikirim sebagai hadiah," cerita Sonya dengan antusias.
"Terus beberapa hari yang lalu dikasihtau teman kalau ramai di TikTok rumah ini masuk FYP, wah itu pengunjung langsung rame banget. Kewalahan terutama di weekend kemarin, kayaknya itu 50 orang dateng aja ada sejak Jumat minggu lalu," lanjutnya sembari tertawa.
![]() |
Ia mengaku tak menyangka akan banyak orang yang membicarakan bahkan memuji kesan 'homey' pada rumah omanya itu. "Ini rumah orang tua saya dan memang semuanya masih dijaga keasliannya. Dulu yang punya orang Belanda, jadi arsitekturnya juga masih zaman Belanda banget," tutur Inge Karijanti, pemilik Natural Ice Cream generasi kedua.
Inge bercerita bahwa ia berusaha menjaga keaslian dan kebersihan rumah penuh kenangan ini. Nampak beberapa pengunjung yang datang membeli es krim duduk nyaman di halaman depan rumah. Mereka bersantai di teras atau di bagian ayunan taman. Pengunjung juga tak lupa mengabadikan setiap bagian rumah yang cantik dan otentik.
Ada beberapa ornamen unik yang bisa jadi spot foto, seperti bagian pagar yang masih terkesan zaman dulu dengan dinding batu kali, jendela yang melengkung dengan teralis bagian dalamnya, ayunan di taman, dan bagian teras yang rindang dengan beberapa pot.
Meskipun kedai es krim rumahan ini nampak apa adanya dan ruangnya tidak terlalu besar, namun Anda akan merasakan suasana yang Bandung banget! Seperti saat menonton film Dilan 1990 atau membawa Anda sedikit bernostalgia dengan Bandung beberapa puluh tahun yang lalu saat belum dipadati kendaraan.
(aau/tey)