Siapa yang tak suka dengan teh? Segelas teh hangat di pagi hari akan selalu jadi pembangkit semangat menjalani hari. Saat matahari mulai terik, segelas es teh akan mampu menyegarkan dan mengisi tenaga yang sempat terkuras.
Minum teh selalu jadi pilihan tak hanya bagi orang tua, namun anak muda pun kini mulai menggandrungi teh. Terlebih dengan dikenalkannya artisan tea, sebuah cara menyajikan olahan teh berkualitas tinggi yang dikombinasikan dengan bahan alami lain yang disebut tisane (bunga, buah, dan rempah).
Baca juga: 5 Kopi Legendaris di Kota Bandung |
Kecintaan pada teh membuat Mei Ping Chandra tertarik membuka kedai teh di Bandung. Sebuah kedai teh dinamainya 'Teabumi' atau terdengar seperti bahasa Sunda 'Ti bumi' (dari rumah), telah dibangun sejak tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teabumi ini berdiri dari kecintaan pada teh, awalnya suka mengoleksi aneka teh. Sampai akhirnya waktu ingin buka usaha coffeeshop mulai berpikir untuk coba buka kedai teh. Tahun 2018 mulai riset aneka teh di Indonesia yang sebetulnya ada banyak sekali, bahkan teh dari luar negeri pun ambilnya juga dari Indonesia," ujar Icha, begitu sapaannya.
![]() |
Dengan semangat, ia menjelaskan bahwa 80% perkebunan teh ada di Jawa Barat. Berawal dari Cisurupan (Garut), Wanayasa (Purawakarta), kemudian merambah ke berbagai wilayah di pulau Jawa. Tanaman teh menjadi salah satu jenis tanaman cultuurstelsel atau tanam paksa yang membuat perkebunan teh meluas, dimulai dari tanah Priangan.
"Dari riset-riset tersebut, saya temukan ada satu kekurangan pada teh di Indonesia, yaitu apresiasinya. Maka Teabumi hadir untuk membantu memperkenalkan teh lokal Indonesia, agar masyarakat bisa mengapresiasi dan menyadari bahwa teh itu enggak jadul kok," cerita Icha.
Ia mengaku bahwa menurutnya kini pasar lebih ramai dengan keberadaan coffeeshop, karena belum banyak orang yang mengenal teh dengan beragam olahannya. Maka, ia pun menyulap sebuah tempat nongkrong yang estetik namun tak melulu menyajikan kopi. Sajiannya ialah aneka minuman ramah lambung berupa olahan teh.
![]() |
Sesuai namanya, saat kamu menginjakkan kaki ke Teabumi, kamu akan merasa seperti di rumah sendiri. Sebuah rumah yang nampak sejuk di bilangan Pasir Kaliki, tepatnya di Jalan Pajajaran nomor 72 dipilih Icha untuk memperkenalkan minuman-minuman favoritnya.
Tak hanya fasadnya, namun bagian interiornya pun disusun seperti di rumah. Ada sofa, beberapa meja dan kursi kayu, serta halaman belakang yang rimbun dengan kursi dan meja panjang yang cocok untuk berkumpul.
Nuansa terasa lebih sejuk lagi dengan pemilihan lampu dan pajangan foto aneka tarian yang menghiasi dinding. Bisa dibilang, Teabumi memiliki konsep yang nyaman baik untuk bekerja maupun untuk nongkrong. Kedai teh ini bahkan sudah buka sejak pukul 07.00-22.00 WIB.
![]() |
Kamu hanya perlu duduk dan scan menu dari meja untuk memesan. Nantinya, kasir akan langsung mengantarkan pesananmu. Teabumi menyediakan lebih dari 50 minuman dan lebih dari 50 makanan dengan beragam varian mulai dari teh, kopi, juice, minuman coklat, dan makanan ringan hingga berat.
"Paling laris sejauh ini memang Larasati, itu terbuat dari 12 macam bunga, buah, herbs, semua dicampur kemudian dikasih madu dengan tampilan yang fancy. Larasati juga bisa dinikmati saat di rumah, kebanyakan pelanggan suka beli Larasati untuk dimasukkan dalam botolnya sendiri. Biasanya tahan 2-3 hari dalam suhu kulkas," jelas Icha.
Larasati punya rasa masam dan manis segar. Varian lain yang patut dicoba ialah Honey Citrun yakni terbuat dari teh hijau yang juga punya cita rasa manis dan segar, dengan campuran madu dan orange peel. Selain itu tentu saja Kombucha yang terkenal, sebab punya cita rasa yang unik.
"Kalau Kombucha itu sekarang mulai banyak digandrungi karena rasanya unik yakni sedikit asam karena teh nya melalui proses fermentasi. Memang kalau bicara soal kesehatan, efek dari teh ini tidak langsung dirasakan. Tapi artisan teh bisa jadi healthy option. Gaya hidup minum teh," tuturnya.
Teabumi hadir dengan 28 macam teh artisan, termasuk yang paling terkenal adalah silver needle atau white tea yang perlu perawatan khusus. White tea silver needle harus dipetik sebelum matahari terbit, sekitar pukul 03.00 WIB dengan persediaan yang sangat terbatas. Cara mengkonsumsi white tea akan lebih terasa harumnya dengan menunggu seduhan di air panas selama tiga menit sebelum diminum.
Soal hidangan, cita rasa makanan beratnya pun tak perlu diragukan. Seperti sepiring Chicken Salted Egg, dengan harga Rp 30.000 kamu sudah memperoleh porsi yang pas, enak di lidah dan kenyang di perut.
Potongan daging ayam yang gurih dengan bumbu salted egg yang lembut di lidah, lengkap dengan telur mata sapi yang bisa dipesan tingkat kematangannya.
Kisaran harga makanan dan minumannya memang tak mahal, rata-rata untuk artisan tea diberi harga Rp 25.000-38.000 dan untuk makanan cukup bervariasi dari mulai Rp 17.000-80.000. Semuanya dijamin ngeunah pisan!
Nah detikers, jika kamu bingung mencari rekomendasi tempat berakhir pekan, mungkin berkunjung wisata kuliner di Teabumi bisa jadi pilihan. Selamat mencoba!
(aau/tya)