Asal Usul Cakwe dan Cara Pembuatannya

Asal Usul Cakwe dan Cara Pembuatannya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 11 Okt 2022 12:30 WIB
Youtiao (Chinese fried churro, Chinese cruller, Chinese oil stick, Chinese doughnut, fried breadstick), long golden brown deep fried dough strip, eaten at breakfast with rice congee, tea or sweet milk
Ilustrasi Cakwe. Foto: Getty Images/iStockphoto/Vichai Phububphapan
Bandung -

Siapa yang tak kenal cakwe? Jajanan berwarna kecoklatan ini jadi favorit banyak orang, apalagi para wargi Bandung. Tak heran jika di sepanjang kota Bandung, pedagang kaki lima yang menjual cakue sangat mudah ditemui. Siapa sangka, di balik kelezatannya, ternyata cakwe menyimpan sebuah cerita legenda.

Asal Usul Cakwe

Cakwe atau cakue dijual di toko atau dijajakan oleh pedagang kaki lima di setiap daerah. Cara penyajiannya pun beragam. Disitat dari buku Koki Kumis dan 5 Cerita Kuliner terbitan Kemdikbud, disebutkan penyajian di daerah Solo, Jawa Tengah jadi salah satu contohnya. Penyajiannya bukan dengan saus pedas manis, melainkan disertai dengan susu kedelai. Di daerah lain, cakue disajikan dengan sambal asam cair.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Pontianak dan Ketapang, Kalimantan Barat, cakue umumnya punya rasa yang manis dengan tekstur kenyal disajikan dengan rebusan kacang hijau yang diberi gula kental. Di Cina, cakue dimakan dengan cara dicelupkan ke dalam bubur panas. Kemudian untuk Cina bagian Utara, cakue justru dimakan bersama susu kedelai manis atau susu kedelai asin.

Kata cakue berasal dari dialek Hokkian, cahkwe yang berarti hantu yang digoreng. "Cakwe dibuat secara tidak sengaja, oleh seorang warga yang tidak terima dengan peristiwa kematian Jenderal yang sangat dicintai rakyatnya. Ialah Jenderal Yue Fie," ungkap Story Teller Cerita Bandung, Femis Aryani, saat sedang memandu kegiatan walking tour beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Mengawali cerita, Cik Fei -begitu sapaannya, menceritakan kisah legendaris tersebut. Pada abad ke-12, Yue Fei adalah jenderal utama pasukan Kerajaan Song. Jenderal Yue Fei dengan keberaniannya berhasil menaklukkan musuh yang sempat merebut tahta beberapa kota milik Song. Pada saat bersamaan, di istana Kaisar Tang Gaozong ada seorang menteri bernama Qin Hui (Chin Kwe).

"Singkat cerita, Jenderal Yue Fie difitnah oleh Perdana Menteri Qin Hui di era Dinasti Song. Tuduhan itu membuat menteri dan Kaisar Tang Gaozong untuk menghukum Yue Fei atas tuduhan palsu. Yue Fei bahkan dipenjarakan dan dihukum mati. Kematian Sang Jenderal menyulut kemarahan rakyat," jelas Cik Fei.

Dari kejadian tragis ini, seorang pedagang penganan kecil bernama Li Si memutuskan untuk menggoreng dua adonan tepung yang dibentuk seperti manusia yang saling memunggungi. Ia membuat 2 batang adonan tepung beras yang dijadikan satu, melambangkan Qin Hui dan istrinya untuk digoreng dan dimakan. Ini simbol cemooh dan kebencian rakyat atas Qin Hui. Ibu pedagang itu pun berteriak, "Dijual Hui Goreng!". Hal ini menarik banyak orang yang kemudian datang untuk melihat Hui Goreng.

Namun, nama itu dipelesetkan menjadi 'hantu goreng', karena dalam bahasa Mandarin 'gui' memiliki arti hantu dan setan. Kata ini sering juga dipakai untuk menggambarkan sifat buruk seseorang seperti Qin Hui.

Lambat laun, makanan ini menyebar ke berbagai wilayah dengan nama 'You Tiao' yang diambil dari dialek Zhejiang. Dalam dialek Hokkian, cakue disebut 'cahkwe' dari asalnya (iû-chiā-kóe). Laman Binus University menjelaskan bahwa penamaan Cakwe, adalah dialek Hokkian yang berarti hantu yang digoreng (油炸, hanyu pinyin: You Zha Gui).

Cara Pembuatan

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cakwe ini sangat sederhana. Orang-orang biasanya mencampurkan tepung terigu atau tepung beras, kemudian ditambah dengan air.

Cakwe punya rasa yang gurih, dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Agar lebih jelas, simak cara pembuatannya berikut ini.

Bahan:
- 500 gr tepung terigu
- 1 sdm baking powder
- 2 sdm garam
- 600 ml air
- Minyak sayur secukupnya
- Minyak goreng secukupnya

Cara:
- Campur bahan-bahan jadi satu, kecuali tepung terigu dan minyak sayur. Kemudian adon menggunakan tangan.
- Campurkan tepung terigu, aduk kembali dan biarkan selama 20 menit.
- Adon kembali, adonan bagian pinggir ditaruh ke bagian tengah secara berulang. Biarkan adonan selama 15 menit.
- Balik adonan dan beri sedikit minyak sayur agar permukaan lembab. Biarkan adonan selama satu jam.
- Saat adonan kalis dan mekar, adonan tersebut dibentuk menyerupai dua batang yang panjangnya kira-kira 15-20 cm.
- Tumpuk dengan sedikit tekanan agar terbentuk garis bagian tengahnya sebelum digoreng. Adonan pun digoreng hingga berubah warnanya menjadi kecoklatan.

Nah detikers, itulah tadi cara membuat cakwe yang gurih dan lezat. Mudah bukan? Karena bahannya yang terjangkau, kamu bisa jadikan ini ide bisnismu! Semoga berhasil, ya!




(aau/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads