.webp)
FBJ merupakan upaya dalam mendongkrak kembali ekonomi masyarakat, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tahun ini merupakan event kelima FBJ, rencananya digelar di di Denma Kodam III Siliwangi Bandung.
Media Relations FBJ Sandi Somanti mengatakan FBJ bakal dibuka langsung Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada Jumat (2/9/2022). Di hari pembukaan itu ada rangkaian kegiatan 'Ngabaso', akronim dari 'Ngebahas Amal Soleh'. Kegiatan kajian yang kerap dilakukan pada Jumat.
Sandi mengatakan harga tiket masuk (HTM) ke FBJ Rp 5 ribu. Pengunjung bisa menukarkan tiket masuk itu dengan minuman. Tak hanya itu, pengunjung juga punya kesempatan mendapatkan baso gratis yang sediakan pantai, yakni sebanyak 1.000 mangkok.
"1.000 mangkok ini untuk pengunjung yang beruntung. Nanti ada hadiah baso gratis," kata Sandi kepada detikJabar, Rabu (31/8/2022).
Lebih lanjut, Sandi mengatakan untuk tenan yang terlibat di FBJ itu mencapai 30 unit. Tenan ini berasal dari berbagai daerah, Garut dan lainnya.
" Juga tak kalah menarik selama pengunjung menikmati hidangan baso, akan dihibur oleh musik dan hiburan theatrical," kata Sandi.
Sandi mengatakan antusias masyarakat terhadap FBJ sudah tidak diragukan lagi, mengigat ini merupakan kali ke kelima dalam penyelengaraan FBJ. Setelah sebelumnya sempat vakum karena pandemi COVID-19.
"Ini jadi bagian rangkaian HUT Kota Bandung. Dan, menjadi rangkaian rutin," kata Sandi.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara FBJ Ratih mengatakan pihaknya terus berupaya melestarikan baso sebagai makanan khas Bandung. FBJ pun mengapresiasi pemerintah yang selalu mendukung.
"Insyallah kedepannya kami akan selalu ada dan hadir dalam setiap tahunnya bagi masyarakat Bandung. Alhamdullilah juga kami selalu di-support oleh pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan wisata kuliner. Sekalian juga melestarikan cita rasa makanan daerah khas Kota Bandung, khususnya baso," kata Ratih.
FBJ juga bakal menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya pencegahan penyabaran COVID-19. Meski saat ini, pemerintah telah melonggarkan aturan. Namun, kasus COVID-19 masih fluktuatif.
(sud/tey)
