Tanaman singkong alias ketela pohon sudah sejak lama dijadikan bahan makanan masyarakat Indonesia. Terutama di tanah Sunda, singkong punya tempat tersendiri setara dengan padi.
Umbinya yang biasa dijadikan panganan melalui proses olahan rebus, goreng, hingga kukus. Pun singkong lumrah dijadikan olahan lain berupa keripik.
Lazimnya singkong yang hendak diolah hanya disasar umbinya saja, sementara kulitnya dibuang karena dianggap sampah dan tak bisa dimanfaatkan lagi. Namun tak demikian bagi seorang pemuda di Kota Cimahi yang mampu memanfaatkan kulit singkong menjadi kudapan ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ialah Novan Putra Ardiansyah, warga Jalan Cimindi Timur, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Pemuda 29 tahun itu kini menggeluti usaha berjualan kulit singkong olahan yang dinamainya Sampeu Abah Kulit Singkong Krispi.
Ditemui di kediamannya di sebuah gang padat penduduk, Novan menceritakan awal mula ia terpikir mengolah kulit singkong yang notabenenya merupakan sampah jadi produk olahan bernilai ekonomis. Berawal dari pandemi COVID-19 yang membuatnya mesti memutar otak menghasilkan cuan demi menopang hidup.
"Saya dirumahkan itu 2020, kemudian fokus bantu orang tua jualan singkong goreng. Di situ saya lihat kulit singkong menumpuk jadi sampah, kemudian terpikir ide bikin olahan dari sampah itu," ungkap Novan saat ditemui di kediamannya, Selasa (30/8/2022).
Butuh waktu setahun lebih sampai akhirnya ia mengeksekusi ide memanfaatkan sampah kulit singkong jadi produk olahan yang bisa dijual. Tepatnya pada Juli 2022 ia mulai bereksperimen membuat produk kulit singkong krispi tersebut.
"Jadi yang diolah itu kulit singkong, tapi bagian dalamnya (berwarna putih). Itu saya olah jadi kulit singkong krispi, kebetulan enggak banyak yang bikin produk itu," ucap Novan.
Artinya kini Novan dan keluarganya mempunyai dua produk olahan dari singkong, yakni singkong keju serta kulit singkong krispi. Soal omzet, Novan mengaku keuntungan yang diperoleh dari kulit singkong krispi cukup lumayan.
"Sebungkus itu saya jual Rp 7 ribu, ada rasa bojot (pedas), barbeque, serta balado. Sehari bisa jual 30 sampai 50 pcs. Jadi sebulan itu kira-kira keuntungannya Rp 6 juta," ujar Novan.
Tak berhenti sampai pada produk kulit singkong krispi saja, Novan sudah menyiapkan inovasi lain agar singkong bisa semuanya dimanfaatkan tanpa menyisakan sisa.
"Rencananya ingin membuat kompos dari kulit singkong bagian luarnya, minimal bisa buat saya pakai sendiri. Terus ada lagi kulit serutan yang tipis, nah itu masih saya pikirkan mau diolah jadi apa. Jadi sampai sekarang masih terus bereksperimen," ujar Novan.
(mso/mso)