Kopi Penuh Kesabaran di Bandung, Butuh Belasan Jam Membuatnya

Kopi Penuh Kesabaran di Bandung, Butuh Belasan Jam Membuatnya

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 24 Jul 2022 19:00 WIB
Kopi cold drip di Jenderal Kopi Nusantara.
Kopi cold drip di Jenderal Kopi Nusantara. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Menikmati secangkir kopi sudah jadi gaya hidup baru di Indonesia. Itu terlihat dari menjamurnya kedai kopi di berbagai kota. Kedai-kedai itu menawarkan beragam jenis dan cara penyajian kopi yang tentu mempunya ciri khas masing-masing.

Di Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat satu kedai yang menyajikan secangkir kopi dengan metode tak biasa. Kedai itu ialah Jenderal Kopi Nusantara, yang berlokasi di Jalan RE Martadinata, Cihapit, Kota Bandung.

Jenderal Kopi Nusantara menyajikan secangkir kopi dengan metode cold drip. Melalui penyajian ini, untuk menghasilkan secangkir kopi diperlukan waktu hingga belasan jam lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cold drip merupakan metode mendapatkan kopi dengan tetesan menggunakan alat khusus yang memang didesain eksklusif. Alat khusus untuk cold drip yang ada di Jenderal Kopi Nusantara memiliki tiga tabung utama.

Pembuatan kopi cold brew di Jenderal Kopi.Pembuatan kopi cold drip di Jenderal Kopi Nusantara. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Tabung paling atas berisikan air suhu ruangan atau air dingin. Air dingin itu akan menetes ke tabung kedua yang berisi bubuk kopi pilihan yang telah di-roasting. Dari tabung kedua ini, menjadi tempat ekstraksi kopi yang kemudian tetesannya akan jatuh ke tabung ketiga.

ADVERTISEMENT

Edbert Luhur, Owner Jenderal Kopi Nusantara Bandung, mengatakan ekstraksi kopi dengan metode cold drip ini membutuhkan waktu cukup panjang dan tidak bisa dipatok seberapa lama.

Ekstraksi kopi baru akan selesai jika air es di tabung pertama alat cold drip habis. Pada alat itu juga terdapat setelah setelan untuk mengatur tetesannya air.

"Jadi yang menciptakan perbedaan rasanya (cold drip) disitu ada yang bisa bikin 8-24 jam, sampai airnya terpakai semua habis ekstraksi di kopinya. Prosesnya memang cukup panjang untuk air 1-2 liter. Itu yang menarik," kata Edbert, Minggu (24/7/2022).

Pembuatan kopi cold brew di Jenderal Kopi.Pembuatan kopi cold drip di Jenderal Kopi Nusantara. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Jenderal Kopi Nusantara Bandung sendiri menyediakan beragam jenis kopi lokal. Salah satu yang paling banyak digunakan untuk metode cold drip adalah Kopi Gunung Halu yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat.

Kopi jenis Arabica ini memiliki kadar asam cukup tinggi. Namun keunikan dari rasa kopi lokal ini membuat banyak pelanggan Jenderal Kopi Nusantara kepincut menikmatinya.

Oleh sebab itulah, metode cold drip cenderung menggunakan kopi Gunung Halu yang nantinya bisa mengurangi kadar asam hingga 70% dan menebalkan rasa manisnya.

"Di sini kebanyakan pada senang kopi Gunung Halu. Ada yang suka asamnya, ada yang tidak. Makanya di sini ada cold drip ini untuk mengurangi rasa asamnya sampai 70% dan lebih timbul rasa manis dan ringan," ungkapnya.

Menurutnya dengan metode ini, kopi yang dihasilkan selain memiliki rasa lebih manis dan lembut. Selain itu, kopi ini aman bagi penderita asam lambung karena kandungan asamnya telah berkurang.

Pembuatan kopi cold brew di Jenderal Kopi.Pembuatan kopi cold drip di Jenderal Kopi Nusantara. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

"Menurut beberapa sumber, cold drip merupakan kopi yang lebih sehat dari pada kopi umumnya dan dipercaya baik untuk diminum sebelum melakukan workout dan juga baik dikonsumsi saat menjalani diet dikarenakan kalori yang rendah serta kandungan antioxidant yang baik bagi kesehatan," tandas Edbert.

Selain kopi Gunung Halu, ada juga kopi lainnya seperti kopi Giri Senang dan Lanang Gayo. Tertarik untuk mencobanya?

(bba/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads