.webp)
Bagi warga Cijulang, Kabupaten Pangandaran sudah tidak asing lagi dengan Bubur Ayam Geksor. Lokasinya ada di depan masjid Agung Al Islah Cijulang.
Bubur Ayam Geksor ini sudah berdagang di Pangandaran sejak tahun 2000an di Dusun Ciwaru, Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Semula bubur ayam Geksor berjualan dengan cara keliling menggunakan gerobak, kemudian ngetem di depan masjid Agung Cijulang. Namun, seiring berjalannya waktu penggemar bubur ayam Geksor semakin banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoyo (52) penjual bubur ayam Geksor mengatakan, berjualan bubur memang sudah sejak lama, sebelumnya orang tua saya yang berjualan dengan satu gerobak. Lalu kemudian saya ikut berjualan juga.
"Sekarang mah mangkal aja disini tidak keliling, karena pembeli nyampering sendiri," ucapnya.
Rasa buburnya yang enak dan bumbu serta toping ayam yang ditabur cakue menambah enaknya bubur ayam Geksor yang gurih.
Selain itu bubur ayam Geksor menjadi tempat bertukarnya informasi di waktu pagi. Sewaktu DetikJabar makan di bubur ayam Geksor. Setiap langganan yang datang pasti akan bertukar cerita.
Seakan-akan lokasi tersebut menjadi pusat informasi segala sumber. Bahkan pembahasannya pun sangat beragam, dari mulai pertandingan bola, isu politik, kedaerahan sampai agama.
"Ya betul tempat bubur ini seringkali jadi lokasi bertukarnya informasi warga setempat, karena sesuai namanya kan. Geksor atau setiap Gek duduk langsung Sor geser," katanya.
Penamaan Bubur Ayam Geksor tak lebih dari kebiasaan dan perilaku warga setempat saat membeli bubur.
Harga yang ditawarkan bubur ayam Geksor hanya Rp10.000 per porsi dan untuk siswa SD setempat yang beli ditarif dengan harga Rp5.000 semangkoknya.
Bubur ayam Geksor biasanya buka sejak pukul 05.00 - 07.30 WIB pagi.
(tey/tya)
