Warung Soto Bandung Tersembunyi yang Legendaris di Jalan Braga

Warung Soto Bandung Tersembunyi yang Legendaris di Jalan Braga

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 21 Mei 2022 12:00 WIB
Soto Pak Ento.
Warung Soto Pak Ento. (Foto: Anindyadevi Aurellia)
Bandung -

Di tepi Jalan Braga, Kota Bandung, tepatnya di seberang Gedung Landmark, ada satu warung soto yang populer. Tempatnya tersembunyi, masuk ke dalam lorong parkiran.

Namanya adalah Soto Pak Ento. Makanan ini termasuk salah satu kuliner legendaris Bandung yang sudah ada sejak 1950. Kini, warung itu diurus generasi kedua, yakni Nining (64). Ia mengaku telah menggantikan usaha sang ayah sejak 1975.

"Awalnya buka warung bukan di sini, tapi masih di tepi Jalan Braga. Tahun 1969 pindah ke sini, lebih nyaman dan adem meski kecil," ujarnya pada detikJabar, Jumat (20/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bercerita sembari meracik soto buatannya. Dalam semangkuk soto terdapat seledri, kedelai goreng, potongan daging sapi, beberapa iris lobak, dan kuah hangat yang saat diseduh mengeluarkan sedikit aroma jahe.

Meski sudah turun ke generasi kedua, rasa soto di sini tak pernah berubah. Nining mengaku sebetulnya soto yang dibuat oleh keluarganya tak beda jauh dengan soto di tempat lain. Hanya saja, resep yang diwariskan oleh ayahanda membuat kuah soto lebih bening dan tidak berlemak.

ADVERTISEMENT

"Kalau kata orang-orang juga karena di sini pendampingnya lengkap. Ada usus, limpa, lidah, babat, hingga iso (usus) sapi. Tapi sejak pandemi benar-benar sepi, jadi sekarang jumlah lauk pendampingnya saya hanya buat sedikit," tuturnya.

Soto Pak Ento.Soto Pak Ento. Foto: Anindyadevi Aurellia

Hari itu memang warung soto nampak sepi pelanggan. Nining mengungkapkan pandemi membuat usahanya harus mulai dari awal lagi. Namun, soto miliknya punya tempat tersendiri di hati para pelanggan. Seperti Gunawan (60), yang membawa istrinya untuk datang ke soto langganannya sejak muda.

"Saya sudah langganan sejak yang jual masih ayahnya (Nining). Hari ini saya ke Bandung, wajib mampir ke Soto Pak Ento karena selalu kangen. Rasanya enggak berubah, tempatnya pun juga enggak berubah masih kecil seperti ini," tuturnya sambil tertawa.

Gunawan yang datang dari ibu kota untuk kulineran di Bandung, membayar rasa rindunya pada Soto Pak Ento. Apalagi, ia menyebut soto di sana sebagai yang terlezat baginya.

"Menurut saya cita rasa soto di sini paling enak dan khas dibanding yang lainnya. Dari dulu tempat ini jadi pilihan makan siang saya dan teman-teman saya. Selalu yang saya cari babatnya, untung tadi masih kebagian," ujarnya.

Dalam percakapan hangat tersebut, Nining ikut menimpali memang kebanyakan pelanggan yang datang sudah berumur. Bisa dibilang, pelanggan di sini turun-temurun.

"Biasanya yang datang ya memang karena sudah langganan seperti bapak ini, terus bawa anak-anaknya juga. Itu yang bikin laris," jelas putri bungsu Pak Ento tersebut.

Soto Pak Ento.Soto Pak Ento. Foto: Anindyadevi Aurellia

Ia bercerita sejak dahulu soto ini laris manis dan sanggup menjual ratusan porsi. Cobaan terparah saat menjalani usaha baru ia rasakan saat pandemi.

"Krisis moneter tahun 1998 saja sotonya masih laris, begitu pandemi betul-betul sepi. Saya pasrah dan tetap buka warung meski yang datang cuma lima orang. Ya disyukuri saja, semua juga merasakan sulitnya pandemi," kenangnya.

Kini, pembeli berangsur berdatangan meski belum terlalu ramai. Namun ia terus berjualan untuk mengisi waktu luang di masa tuanya. Ditemani sang suami yang telah berumur 72 tahun, keduanya semangat berjualan sejak pukul 08.00-15.00 WIB.

"Sehari pembelinya enggak tentu, bisa 20 orang. Tapi alhamdulillah lebih sering habis. Meski sedih juga ya, dulu panci untuk jualan bisa pakai yang besar. Karena sepi jadi pakai yang kecil," tuturnya.

Soto Pak Ento.Soto Pak Ento. Foto: Anindyadevi Aurellia

Namun ia senang mengingat masa-masa soto ini masih ramai dan dikunjungi beberapa orang ternama. Dari kalangan pejabar, penyanyi, hingga artis sudah pernah menjajal soto yang diracik Nining.

"Bu Atalia-nya Kang Emil pernah ke sini tiga kali, Kang Yana Mulyana (Wali Kota Bandung) juga. Keluarga Pak Habibie, artis Yati Octavia dan Dewi Yull juga pernah. Sayangnya enggak ada handphone, jadi enggak pernah foto," ceritanya sambil tertawa.

Nah detikers, tertarik menyantap Soto Pak Ento? Soto ini dibanderol dengan harga Rp 28.000 dengan nasi dan Rp 25.000 jika sotonya saja. Untuk harga lauk pelengkap seperti paru, babat, dan iso dijual Rp 13.000, serta telur pindang Rp 5.000.




(aau/ors)


Hide Ads