Warga Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang memiliki tradisi unik menyambut datangnya Ramadan. Tradisi itu bernama gembrong liwet atau dalam bahasa Indonesia artinya mengerumuni nasi liwet.
Tradisi gembrong liwet telah dilakukan warga sejak lama. Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini kerap dipusatkan di lapangan Desa Citali dalam pelaksanaannya.
Gembrong liwet kali ini menjadi Gebyar Desa di tahun 2022 atau Gebyarnya Desa Citali Sumedang. Pasalnya, Tradisi ini sempat terhenti lantaran adanya pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gembrong liwet kali ini semakin meriah dengan turut hadirnya Bupati Sumedang, Forkopimda, pejabat dinas terkait, DPRD Jawa Barat, dan dukungan dari sejumlah sponsor.
Gembrong liwet menyuguhkan nasi liwet dengan lauk-pauknya yang khas seperti tahu, tempe, ikan asin, telur asin, oseng-osengan dan lainnya. Sajian ini dimakan bersama bagi siapa saja yang hadir. Menariknya, nasi liwet beserta lauk pauknya tersebut harus dimasak di tempat acara berlangsung.
Salah seorang warga, Wawan (38) mengatakan, gembrong liwet sudah menjadi bagian dari tradisi warga Desa Citali. Kegiatan ini dulunya tidak digelar dengan skala besar seperti ini.
"Alhamdulillah, ajang ini jadi sebesar ini dan jadi ajang silaturahmi serta berbagi kenikmatan antar warga dengan makan nasi liwet secara bersama-sama," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).
Warga lainnya, Widia Nova Oktaviani (17) mengaku sangat senang bisa ikut acara gembrong liwet yang digelar tahun ini. Pasalnya, acara ini menjadi momen bahagia dalam menyambut bulan Ramadan.
"Sangat senang bisa ikut lagi acara tradisi lokal gembrong liwet sebelum masuk bulan puasa, karena di sini kita bisa bersilaturahmi dan bercengkrama bareng keluarga dan warga," ucapnya.
![]() |
Terlebih, kata dia, kegiatan gembrong liwet kali ini menjadi pertama kalinya lagi digelar sejak adanya pandemi COVID-19.
"Kita masak ini sama-sama dari pagi dan baru selesai pas mau masuk dzuhur," ujarnya.
Kepala DPMD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi mengapresiasi kearifan lokal gembrong liwet yang saat ini telah memiliki hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM.
Pemprov Jabar sendiri saat ini tengah gencar mengangkat sejumlah potensi dan keunikan lokal di beberapa desa di Jawa Barat. Ia pun mengaku cukup kagum atas prestasi yang telah di raih oleh Kabupaten Sumedang.
"Kita saat ini mulai menggebyarkan beberapa potensi dan keunikan desa, dari seluruh kabupaten kota, pertama saya menilai dari sisi pemerintahan desanya dengan e-Officenya dan e-Sakip se-Kabupaten Sumedang ini sangat luar biasa, termasuk Desa Citali ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, Desa Citali menjadi salah satu desa yang cukup membanggakan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terlebih, Desa Citali saat ini tengah dirancang menjadi kampung sains untuk education tourism atau wisata pendidikan.
"Sehingga apa yang dilakukan desa Citali dapat menjadi magnet dan pioner bagi desa-desa lain untuk tumbuh dan berkembang dalam hal yang sama," pungkasnya.
(ors/bbn)