Namanya RM Abah Wardja Wedangan 90an atau biasa disebut Wardja, dari nama saja sudah dipastikan warung atau restoran ini mengusung tema zaman dulu. Bangunan warungnya mirip joglo dengan dominasi kayu.
"Sesuai dengan namanya, konsep yang diusung Warung Djadul ini, ya konsep lawas, zaman dulu. Kita sengaja berlokasi di pinggir sawah," kata H Haerudin Abdi Yudha, selaku pemilik RM Abah Wardja beberapa waktu lalu saat berbincang dengan detikcom.
Wardja menyuguhkan menu-menu tradisional, seperti sayur asem, tempe goreng, ampas kecap, tempe goreng, dan lainnya. Kemudian, ada wedang jahe, ronde, bajigur dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerja di sini juga mengenakan pakaian zaman dulu. Lokasi warung ini berada di pinggiran kota. Jadi, kesan pedesaan dan zaman dulunya sangat terasa," kata Heru.
Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan alunan musik 1990-an. Hamparan sawah di sekitar warung juga seolah menambah kesan tradisionalnya.
![]() |
Jika cuaca cukup cerah, maka pengunjung dapat menyaksikan pemandangan Gunung Ciremai di sebelah kanan Warung Abah Wardja 90-an. Mengenai harga makanan dan minumannya, Heru memastikan ramah di kantong pengunjung. Setiap menu makanan dan minuman hanya dibanderol Rp 3 ribu hingg Rp 5 ribu per itemnya.
(sud/tya)