Sorak sorai penonton menggema dari tribun Stadion Atletik Prabu Linggabuana, Kabupaten Ciamis, Sabtu (20/12/2025). Tepuk tangan dan teriakan penyemangat mengiringi langkah para atlet yang berpacu di lintasan, menciptakan suasana semarak yang jarang terlihat di arena atletik Ciamis. Diketahui, momen tersebut hadir dalam ajang SAGC Championship 2025, kejuaraan atletik berskala nasional yang menyedot perhatian ribuan atlet dari berbagai daerah Tanah Air.
Total sebanyak 1.034 atlet ambil bagian, mayoritas berasal dari Jawa Barat dengan jumlah mencapai 953 orang. Selebihnya datang dari sejumlah provinsi lain, mulai dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, hingga Sulawesi Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Ciamis Aep Saefuloh mengatakan kejuaraan ini dirancang sebagai ruang uji kemampuan atlet secara objektif dan berjenjang. Menurutnya, kompetisi semacam ini menjadi elemen penting dalam sistem pembinaan atletik yang berkelanjutan.
"Ini bukan sekadar lomba. Di sini atlet diuji kesiapan fisik dan mentalnya dalam kompetisi yang terukur," ujar Aef.
Ia menjelaskan, penyelenggaraan SAGC Championship berlandaskan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Regulasi tersebut menekankan pentingnya pembinaan olahraga yang terencana dan berkesinambungan, dari tingkat pelajar hingga nasional.
Aef menilai kejuaraan ini punya fungsi strategis sebagai ajang pencarian talenta potensial. Selain membuka kesempatan meraih prestasi, para atlet juga memperoleh pengalaman bertanding yang menjadi modal penting dalam mengarungi level kompetisi lebih tinggi.
Tingginya minat peserta bahkan membuat panitia harus membatasi pendaftaran. Sedikitnya sejumlah provinsi tercatat mengirimkan atlet terbaiknya, mencerminkan daya tarik Ciamis sebagai tuan rumah kejuaraan atletik nasional.
Menurutnya, SAGC Championship 2025 juga membawa misi pemberdayaan daerah. Kabupaten Ciamis sendiri menurunkan sekitar 100 atlet lokal yang tampil di 40 nomor pertandingan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pembinaan atlet daerah sekaligus evaluasi program latihan dan kepelatihan di bawah naungan PASI.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya yang membuka ajang SAGC Championship 2025 menyampaikan kejuaraan ini diikuti atlet dari berbagai daerah. Ini menjadi ajang uji coba penting sebelum para peserta melangkah ke level kompetisi yang lebih tinggi, baik regional, nasional, hingga internasional. Ia mendorong seluruh pihak memanfaatkan Stadion Atletik Prabu Linggabuana secara optimal sebagai pusat pembinaan prestasi.
"Harapannya dari stadion atletik ini lahir atlet-atlet berprestasi dan berkualitas, bahkan mampu memecahkan rekor nasional," ujar Herdiat.
Menurut Herdiat, cabang olahraga atletik memiliki peluang besar untuk mengangkat nama daerah dan bangsa karena menjadi salah satu cabor dengan nomor pertandingan terbanyak. Pada ajang SEA Games saja, puluhan nomor dipertandingkan, sementara secara keseluruhan atletik memiliki lebih dari 50 nomor. Kondisi ini membuka ruang luas bagi munculnya bibit-bibit atlet potensial dari berbagai daerah.
Ia juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas selama kejuaraan berlangsung.
"Saya menitipkan pesan kepada panitia, dewan hakim, juri, hingga wasit agar menjalankan tugas secara jujur, bijaksana, dan adil. Tidak ingin ada atlet atau tim yang pulang dengan rasa kecewa akibat keputusan yang tidak objektif," jelasnya.
(sud/sud)










































