Kondisi Teranyar Dua Patung Raksasa Firaun Amenhotep III

Kabar Internasional

Kondisi Teranyar Dua Patung Raksasa Firaun Amenhotep III

Jilan Salsabila - detikJabar
Selasa, 16 Des 2025 12:00 WIB
Kondisi Teranyar Dua Patung Raksasa Firaun Amenhotep III
Rekonstruksi Digital Wajah Firaun Amenhotep III. (Foto: Cicero Moraes/Pen News)
Bandung -

Mesir meresmikan selesainya pemugaran dua patung kolosal seorang firaun terkenal di kota Luxor, Mesir selatan pada hari Minggu (14/12/2025). Pemugaran ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan arkeologi pemerintah yang bertujuan menarik lebih banyak wisatawan ke negara tersebut.

Melansir ABC News, patung-patung kolosal dari alabaster yang dikenal sebagai Colossi of Memnon itu dirakit ulang dalam sebuah proyek pemugaran yang memakan waktu sekitar dua dekade. Patung-patung tersebut menggambarkan Amenhotep III, yang memerintah Mesir kuno sekitar 3.400 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mohamed Ismail, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan, menyatakan bahwa patung-patung kolosal tersebut memiliki nilai penting bagi Luxor, sebuah kota yang terkenal dengan kuil-kuil kuno dan peninggalan bersejarah lainnya. Pemugaran ini juga merupakan upaya untuk "menghidupkan kembali seperti apa rupa kuil pemakaman Raja Amenhotep III pada masa lalu," ujarnya.

Amenhotep III merupakan salah satu firaun paling terkemuka, memerintah pada masa Kerajaan Baru yang berlangsung sekitar 500 tahun, periode paling makmur dalam sejarah Mesir kuno. Firaun yang muminya dipamerkan di sebuah museum di Kairo ini berkuasa pada 1390-1353 SM, masa damai yang dikenal karena kemakmuran dan pembangunan besar-besaran. Pembangunan tersebut termasuk kuil pemakamannya, tempat Colossi of Memnon berada, serta Kuil Soleb di Nubia.

ADVERTISEMENT

Menurut Ismail, patung-patung kolosal tersebut roboh akibat gempa bumi besar yang terjadi sekitar tahun 1200 SM, yang juga menghancurkan kuil pemakaman Amenhotep III.

Patung-patung tersebut terpecah dan sebagian batunya diambil. Beberapa blok digunakan kembali di Kuil Karnak, namun para arkeolog membawa bagian-bagian tersebut untuk rekonstruksi.

Pada akhir 1990-an, sebuah misi gabungan Mesir-Jerman yang dipimpin oleh Egyptolog asal Jerman, Hourig Sourouzian, mulai bekerja di kawasan kuil tersebut, termasuk merakit dan memugar patung-patung kolosal itu.

"Proyek ini bertujuan untuk menyelamatkan sisa-sisa terakhir dari sebuah kuil yang dahulu sangat megah," kata Sourouzian.

Patung-patung tersebut menampilkan Amenhotep III dalam posisi duduk, dengan tangan bertumpu di atas paha, dan wajah menghadap ke timur menuju Sungai Nil dan matahari terbit. Patung tersebut mengenakan penutup kepala *nemes* dengan mahkota ganda serta kain lipit kerajaan, yang melambangkan kekuasaan ilahinya sebagai firaun.

Di kaki patung juga terdapat dua patung kecil yang menggambarkan istrinya, Tiye.

Masing-masing patung kolosal setinggi 14,5 meter dan 13,6 meter, berdiri megah di pintu masuk kuil sang raja di tepi barat Sungai Nil. Kompleks seluas 35 hektare ini diyakini sebagai kuil terbesar dan terkaya di Mesir, dan sering dibandingkan dengan Kuil Karnak yang juga berada di Luxor.

Patung-patung itu dipahat dari alabaster Mesir yang berasal dari tambang Hatnub di Mesir Tengah. Patung-patung itu ditempatkan di atas alas besar dengan prasasti yang mencantumkan nama kuil serta nama tambangnya.

Tidak seperti patung monumental Mesir kuno lainnya, Colossi of Memnon sebagian disusun dari beberapa bagian yang dipahat terpisah, lalu dipasang pada inti alabaster monolitik utama setiap patung, menurut kementerian.

Peresmian pada hari Minggu di Luxor terjadi enam minggu setelah peresmian Museum Besar Mesir yang merupakan upaya pemerintah meningkatkan industri pariwisata dan ekonomi nasional. Proyek mega ini berlokasi di dekat Piramida Giza dan Sphinx yang terkenal.

"Situs ini akan menjadi daya tarik selama bertahun-tahun ke depan," kata Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Sherif Fathy, yang meresmikan acara tersebut. "Selalu ada hal-hal baru yang terjadi di Luxor."

Menurut data resmi, jumlah wisatawan yang mengunjungi Mesir pada 2024 mencapai rekor sekitar 15,7 juta orang, dengan menyumbang sekitar 8% pada produk domestik bruto (PDB) Mesir.

(sud/sud)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads