Jam Mulai Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025, Niat dan Tata Caranya

Jam Mulai Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025, Niat dan Tata Caranya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Minggu, 07 Sep 2025 20:54 WIB
A supermoon rises behind clouds over Larnaca international airport in the eastern Mediterranean island of Cyprus, on Tuesday, Sept. 17, 2024. (AP Photo/Petros Karadjias)
Ilustrasi gerhana Bulan (Foto: AP/Petros Karadjias)
Bandung -

Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 7-8 September 2025 dan dapat disaksikan di seluruh Indonesia. Fenomena ini berlangsung sekitar 1 jam 22 menit, dengan puncaknya diperkirakan pada pukul 01.30 WIB. Menyambut peristiwa langka ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam untuk melaksanakan sholat gerhana atau sholat khusuf.

Jam Mulai Sholat Gerhana Bulan

Dilansir detikHikmah, berdasarkan buku Panduan Muslim Sehari-hari susunan M Hamdan Rasyid, Sholat gerhana dapat dilakukan selama gerhana masih berlangsung hingga bulan kembali normal, baik secara berjamaah maupun sendiri.

Berdasarkan data BMKG dan BRIN, sholat gerhana bisa dilakukan sejak fase awal gerhana sebagian, yaitu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Awal gerhana sebagian: 7 September 2025 pukul 23.27 WIB
  • Awal gerhana total: 8 September 2025 pukul 00.31 WIB
  • Puncak gerhana total: 8 September 2025 pukul 01.30 WIB
  • Akhir gerhana total: 8 September 2025 pukul 01.53 WIB
  • Akhir gerhana sebagian: 8 September 2025 pukul 02.56 WIB

Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sholat gerhana dilakukan dua rakaat, dengan gerakan rukuk dan sujud lebih lama dibanding sholat fardhu. Niat yang dibaca:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

1. Membaca niat

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan taawudz serta surah Al Fatihah dengan lantang

4. Membaca surah Al-Baqarah atau surat lain dengan bacaan panjang yang sama dibaca dengan lantang

5. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya

6. Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,"

7. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama yakni membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran

8. Rukuk kembali yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya

9. Bangkit dari rukuk dan i'tidal yang kedua

10. Sujud yang panjangnya selama rukuk pertama

11. Duduk di antara dua sujud

12. Sujud kedua yang panjangnya selama rukuk kedua

13. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah

14. Salam

15. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads