- Rangkaian Upacara Pagi di Istana Merdeka 08.00 WIB - Kirab Merah Putih dan Teks Proklamasi 10.00 WIB - Upacara Detik-detik Proklamas 12.00 WIB - Penutup Sesi Pagi
- Rangkaian Upacara Sore di Istana Merdeka 14.00-15.00 WIB - Persiapan Peserta dan Pertunjukan Seni 17.00 WIB - Upacara Penurunan Bendera Merah Putih
- Upacara di Daerah
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025, menjadi momen sakral yang selalu dinanti oleh seluruh rakyat Indonesia. Setiap tahun, rangkaian upacara kenegaraan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, sebagai pusat perayaan nasional. Tahun ini, peringatan kemerdekaan semakin istimewa karena bangsa Indonesia merayakan delapan dekade sejak Proklamasi dikumandangkan pada 1945.
Upacara bendera di Istana Merdeka bukan sekadar seremoni, melainkan simbol penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan bangsa. Dari pengibaran Sang Merah Putih hingga lantunan lagu kebangsaan, setiap detik prosesi memiliki makna mendalam bagi perjalanan sejarah Indonesia. Seluruh elemen masyarakat diundang untuk menyaksikan, baik secara langsung melalui undangan resmi maupun lewat siaran televisi nasional.
Tahun 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto akan bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Wakil Presiden serta jajaran kabinet. Seperti tradisi sebelumnya, prosesi di pagi hari akan dipusatkan pada peringatan detik-detik Proklamasi, sementara sore harinya ditutup dengan penurunan bendera. Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan pertunjukan kesenian untuk semakin menyemarakkan suasana peringatan kemerdekaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Sekretariat Negara bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan pedoman resmi terkait waktu pelaksanaan upacara. Pedoman ini berlaku di seluruh instansi pemerintahan, sekolah, maupun lembaga swasta, sehingga upacara di tingkat daerah pun berlangsung serentak dengan mengacu pada jadwal nasional.
Berikut rangkaian lengkap jadwal dan susunan acara upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka:
Rangkaian Upacara Pagi di Istana Merdeka
08.00 WIB - Kirab Merah Putih dan Teks Proklamasi
Prosesi diawali dengan kirab Bendera Merah Putih dan naskah Proklamasi dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka. Iring-iringan ini menggunakan kereta kencana, pasukan berkuda, serta pengiring budaya, menambah nuansa khidmat peringatan kemerdekaan.
10.00 WIB - Upacara Detik-detik Proklamas
Presiden sebagai pembina upacara tiba di lapangan upacara, disambut dengan penghormatan. Paskibraka bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Prosesi Kenegaraan Lainnya
Mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, pembukaan UUD 1945, hingga kemungkinan penganugerahan tanda kehormatan negara oleh Presiden. Acara dilanjutkan dengan amanat Presiden, doa bersama, serta laporan komandan upacara.
12.00 WIB - Penutup Sesi Pagi
Rangkaian upacara pagi biasanya berlangsung sekitar dua jam dan berakhir menjelang siang.
Rangkaian Upacara Sore di Istana Merdeka
14.00-15.00 WIB - Persiapan Peserta dan Pertunjukan Seni
Sebelum acara inti dimulai, halaman Istana Merdeka diramaikan dengan pertunjukan seni budaya. Para peserta dan komandan upacara melakukan persiapan akhir.
17.00 WIB - Upacara Penurunan Bendera Merah Putih
Komandan upacara memberikan laporan kepada Presiden sebagai pembina upacara. Paskibraka kembali bertugas menurunkan Sang Merah Putih, diiringi lagu Indonesia Raya serta Andhika Bhayangkari.
Akhir Prosesi
Setelah bendera diturunkan, upacara dilanjutkan dengan laporan resmi, penghormatan penutup, dan Presiden meninggalkan lapangan. Acara ini menjadi simbol berakhirnya rangkaian peringatan HUT ke-80 RI di tingkat nasional.
Upacara di Daerah
Selain di Istana Merdeka, upacara bendera juga digelar serentak di seluruh daerah Indonesia. Biasanya dimulai pukul 07.30 waktu setempat. Pada pukul 10.17 WIB (11.17 WITA / 12.17 WIT), masyarakat diimbau menghentikan aktivitas sejenak, berdiri tegak, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan.
Pemerintah mengajak instansi pemerintah, swasta, sekolah, hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam upacara ini, baik dengan mengenakan pakaian nasional maupun adat daerah. Dengan demikian, semangat kebersamaan dan nasionalisme dapat dirasakan hingga ke pelosok negeri.
(tya/tey)