Elang Hitam, Drone MALE Buatan PT DI Uji Terbang di Kertajati

Elang Hitam, Drone MALE Buatan PT DI Uji Terbang di Kertajati

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Rabu, 30 Jul 2025 08:24 WIB
Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia.
Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia. (Foto: Dokumentasi PT Dirgantara Indonesia)
Bandung -

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi kedirgantaraan nasional. Salah satu langkah terbarunya adalah uji coba pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) bernama Elang Hitam. Uji terbang tersebut dilakukan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, pada Senin, 28 Juli 2025.

Dalam pengujian ini, Elang Hitam dikawal oleh pesawat Kodiak milik PTDI yang berfungsi sebagai chaser aircraft. Pesawat pendamping ini memiliki peran penting dalam mengawasi performa Elang Hitam selama mengudara dan memastikan keselamatan dalam setiap tahap pengujian.

Uji terbang ini bukan hanya menjadi bagian dari rangkaian pengujian teknis, tetapi juga menjadi momen penting dalam proses sertifikasi Elang Hitam agar kelak bisa digunakan secara resmi untuk kebutuhan operasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elang Hitam dikembangkan melalui kerja sama konsorsium nasional, dengan PTDI sebagai lead integrator. Konsorsium ini mencakup berbagai institusi strategis, antara lain; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini tergabung dalam BRIN, Kementerian Pertahanan RI, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), PT Len Industri (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia.Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia. Foto: Dokumentasi PT Dirgantara Indonesia

Mulai dari tahap desain konseptual, desain awal, perancangan detail, pembuatan prototipe, hingga pengujian dan sertifikasi, Elang Hitam dikembangkan secara mandiri dengan pendekatan berbasis kebutuhan operasional TNI AU dan kondisi geografis Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pengembangan Elang Hitam juga mendapat arahan strategis dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang mendorong agar proyek ini melibatkan ekosistem pertahanan nasional. Tujuannya agar Elang Hitam menjadi simbol berkembangnya industri pesawat tanpa awak dalam negeri.

"Uji terbang ini merupakan proof-of-concept penguasaan teknologi kunci dalam rancang bangun PTTA kelas MALE yang antara lain mencakup desain konfigurasi sistem, sistem kendali terbang otomatis, dan sistem komunikasi jarak jauh untuk PTTA kelas MALE. Pembuktian konsep ini menjadi referensi dasar untuk pengembangan MALE selanjutnya sesuai dengan kebutuhan nasional. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dan ketelitian selama proses pengembangan," ujar Moh Arif Faisal, Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI dalam rilis yang diterima detikJabar, Senin (29/7/2025).

Spesifikasi dan Kapabilitas Elang Hitam

Sebagai drone dalam kategori MALE, Elang Hitam memiliki kemampuan terbang hingga 20.000 kaki dan mampu bertahan di udara selama 24 jam penuh. Dengan struktur yang berbobot lebih dari 1 ton, Elang Hitam menunjukkan kematangan dalam aspek desain dan teknologi.

Sistem yang digunakan mengusung arsitektur terbuka dan modular, sehingga memungkinkan modifikasi sesuai kebutuhan misi. Drone ini tak hanya dirancang untuk keperluan militer seperti pengawasan dan intelijen, tetapi juga untuk berbagai kebutuhan sipil, seperti:

  • Pengawasan wilayah maritim dan perbatasan

  • Penanggulangan bencana

  • Misi pemantauan keamanan daerah terpencil

Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia.Elang Hitam, drone MALE buatan PT Dirgantara Indonesia. Foto: Dokumentasi PT Dirgantara Indonesia

Di tengah tren global pengembangan drone MALE oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, Turki, Prancis, dan India, Elang Hitam menjadi bukti bahwa Indonesia juga mampu masuk ke dalam jajaran negara yang menguasai teknologi pesawat tanpa awak berkapasitas strategis.

"Uji terbang Elang Hitam bukan sekedar pengujian pesawat nirawak. Ini dapat menjadi pernyataan bahwa Indonesia mampu dan siap berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam pengembangan teknologi pertahanan masa depan. Kami melihat Elang Hitam sebagai fondasi penting untuk menciptakan ekosistem PTTA nasional yang mandiri dan berdaya saing," kata Moh Arif Faisal.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads