.webp)
Meski langit Bandung masih gelap, lalu lintas di Jalan Soreang-Kopo sudah mulai ramai. Keramaian tersebut didominasi oleh para orang tua yang mengantar anak-anak mereka berangkat ke sekolah.
Pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Kopo menuju pusat Kota Bandung. Banyak pengendara, khususnya para orang tua, membonceng anak-anak mereka yang mengenakan seragam sekolah menuju tempat belajar masing-masing.
Salah satu warga Kopo, William (45), mengaku harus bangun lebih pagi untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, tadi jam 5 sudah siap-siap, langsung berangkat. Takut kesiangan, kan sekarang masuknya jam setengah 7," ujar William saat ditemui di persimpangan Jalan Leuwipanjang.
Anaknya kini mulai masuk SMA. Ia menilai kebijakan masuk sekolah pukul 06.30 WIB cukup baik karena bisa membantu mendisiplinkan anak.
"Tadi malam anak saya juga tidurnya nggak terlalu malam. Dia sadar sendiri takut telat," ungkapnya.
 Arus lalin jalanan di Bandung di hari pertama sekolah. Foto: Wisma Putra |
Meski begitu, William mengaku khawatir karena kondisi langit masih sangat gelap saat berangkat.
"Tapi duh, ini masih gelap banget. Kasihan ke anaknya," ucapnya prihatin.
Sebagai warga Kopo Sayati, ia juga berharap ada evaluasi kebijakan, terutama bagi anak-anak yang berangkat sendiri tanpa pendamping orang tua.
"Saya khawatir kalau anak-anak naik angkot pagi-pagi begini. Tadi juga banyak yang sudah nunggu di pinggir jalan. Takut ada apa-apa," tuturnya.
Namun, sebagai warga yang taat aturan, William memilih mengikuti kebijakan pemerintah.
"Kalau demi kebaikan ya ikut saja," katanya singkat.
Tak hanya di kawasan Jalan Kopo, keramaian juga tampak di Jalan Merdeka. Beberapa mobil mengantre di depan SDN Banjarsari, milik orang tua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
Pemandangan serupa terlihat di SDN Merdeka yang juga berada di jalur tersebut. Banyak orang tua menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil untuk mengantar anak, kemudian langsung pulang setelahnya.
(wip/tya)
