Tahun Baru Islam 1446 Hijriah tinggal menghitung hari. Dalam kalender Hijriah, pergantian tahun ditandai dengan datangnya bulan Muharram, bulan pertama yang penuh makna karena pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
Sebagian umat Islam menyambut datangnya Tahun Baru Islam dengan berbagai amalan. Salah satunya adalah membaca doa akhir dan awal tahun. Namun, di tengah kebiasaan ini, muncul pertanyaan: apa hukum membaca doa-doa tersebut? Apakah termasuk bid'ah?
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai hukum membaca doa akhir dan awal tahun menurut para ulama, serta contoh doa yang bisa dibaca saat menyambut Tahun Baru Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Islam?
Dalam ajaran Islam, tidak ada tuntunan secara eksplisit dari Rasulullah SAW maupun para sahabat untuk membaca doa tertentu di akhir atau awal tahun. Tidak ada pula dalil khusus yang menyebutkan bahwa membaca doa pada pergantian tahun merupakan ibadah yang ditentukan waktunya secara spesifik.
Namun demikian, Buya Yahya atau Prof. KH. Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh Ponpes Al-Bahjah Cirebon, menjelaskan bahwa membaca doa akhir dan awal tahun tidak bisa serta merta disebut sebagai bid'ah.
Dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menanggapi pertanyaan mengenai tuduhan bid'ah terhadap kebiasaan sebagian orang yang menyusun dan membaca doa bersama di awal atau akhir tahun. Ia menjelaskan bahwa inovasi dalam ibadah ada batasannya.
"Inovasi pada ibadah yang sudah ditentukan bentuknya, itu nggak boleh. Biarpun Anda jago senam, gak boleh rukuknya ditambah dengan model senam. Tapi ada ibadah yang dibebaskan Allah, tidak diikat. Maka anda boleh memilih di situ. Misalnya perbanyak zikir dan Allah tidak batasi waktunya, maka zikirlah apa saja, subhanallah atau allahuakbar, dan itu bebas waktunya," jelas Buya Yahya.
Menurutnya, doa dan zikir termasuk dalam kategori ibadah yang tidak dibatasi bentuk dan waktu, sehingga umat Islam bebas berdoa kapan saja dengan redaksi doa yang disusun sendiri, asalkan tidak mengklaim bahwa doanya lebih baik dari doa Rasulullah SAW.
"Doa juga begitu, yang ada adalah perintah, yang nggak berdoa ya Allah akan marah. Cara minta pada Allah itu bebas, bisa ikuti Nabi Muhammad, tapi kalau Anda punya keinginan sendiri ya bebas. Yang gaboleh itu mengubah doa dari Nabi Muhammad," tambah Buya Yahya.
![]() |
Doa Tidak Harus dari Rasulullah SAW, Tapi...
Buya Yahya menegaskan bahwa umat Islam bebas menyusun dan melafalkan doa dengan bahasa sendiri, sesuai dengan kebutuhan pribadi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tentu saja doa yang berasal dari Nabi SAW memiliki kedudukan dan keutamaan yang tinggi.
"Doa boleh kapan saja. Doa awal akhir tahun bebas waktunya, boleh pagi, boleh sore. Dalam doa itu juga ada makna intropeksi dan berharap pada Allah, maknanya pun tidak ada yang salah," ucap Buya Yahya.
Ia pun menambahkan bahwa membuat acara doa bersama di momen tahun baru Hijriah bisa menjadi bentuk pengingat dan syiar agar umat Islam semakin sadar akan keberadaan kalender Hijriah yang seringkali terlupakan.
"Masalah tahun baru hijriah membuat acara doa, ya bisa jadi ini adalah kewajiban. Karena agar semua tahu kita punya waktu khusus, bulan khusus, jadi acara itu adalah pengingat agar kembali ke bulan kita," jelasnya.
Contoh Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam
Dalam laman Rumaysho, Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal mengutip doa-doa yang bisa dibaca ketika memasuki awal bulan atau awal tahun. Berikut beberapa doa yang bisa dibaca:
Doa Awal Tahun Islam
Dari Abdullah bin Hisyam radhiyallahu 'anhu, disebutkan bahwa para sahabat Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut ini sebagaimana mereka mengajarkan Al-Qur'an:
اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ
Allahumma ad-khilhu 'alaina bil amni wal iimaani was salaamati wal islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rahmaani
Artinya: "Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam. Jauhkan kami dari gangguan setan dan anugerahkanlah rida dari-Mu (Ar-Rahman)."
(HR. Al-Baghawi dalam Mu'jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar juga mensahihkan hadits ini dalam Al-Ishabah.)
Doa Melihat Hilal (Awal Bulan Hijriah)
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allohumma ahlilhu 'alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Robbii wa robbukallah
Artinya: "Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."
(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ad-Darimi)
Bacaan Doa Akhir Tahun
Bacaan doa akhir tahun adalah begini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Allahumma ma amiltu min amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha alayya bi fadhlika ba da qudratika ala uqubati, wa da autani ilat taubati min ba di jara ati ala ma shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma amiltu fiha mimma tardha, wa wa attani alaihits tsawaba, fa as aluka an tataqabbala minni wa la taqtha raja i minka ya karim.
Artinya:
"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. ad Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah Kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Bacaan Doa Awal Tahun
Berikut ini adalah bacaan doa awal tahun:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَللّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَاءِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفٰى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا ومولانا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَاصْحَابِهِ وَسَلَّم.
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya, "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
![]() |
Kapan 1 Muharram 1447 H?
Menurut Kalender Hijriah Kementerian Agama RI, 1 Muharram 1447 H jatuh pada 27 Juni 2025, sehingga malam pergantian tahun Hijriah akan terjadi pada 26 Juni 2025 malam.
Membaca doa di akhir dan awal tahun Hijriah bukanlah sebuah ibadah yang ditetapkan secara khusus oleh syariat. Namun, selama dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, tidak bertentangan dengan prinsip ajaran Islam, dan tidak mengklaim sebagai satu-satunya cara berdoa yang benar, maka tidak ada larangan untuk mengamalkannya.
Semoga di tahun baru Islam ini, kita semua diberikan keberkahan, keselamatan, dan kekuatan iman untuk terus memperbaiki diri. Wallahu a'lam bish-shawab.
(tya/tey)