100+ Kata-kata Perpisahan untuk Guru dalam Bahasa Indonesia dan Sunda

100+ Kata-kata Perpisahan untuk Guru dalam Bahasa Indonesia dan Sunda

Iqbal Kukuh - detikJabar
Minggu, 22 Jun 2025 06:00 WIB
Ilustrasi kata mutiara hari guru untuk ucapan terima kasih.
Ilustrasi kata-kata perpisahan untuk guru (Foto: Istimewa)
Bandung -

Sosok guru menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup seorang murid karena membimbing, memberi semangat bahkan menjadi inspirasi. Setiap guru bakal meninggalkan kesan mendalam di hati murid-muridnya oleh karena itu saat perpisahaan tiba, kita ingin mengucapkan sesuatu yang lebih dari ucapan 'terima kasih'.

Lewat kata-kata perpisahan untuk guru dalam bahasa Indonesia maupun Sunda, detikers bisa menunjukkan betapa berharganya peran guru dalam hidup kita. Berikut kumpulan kata-kata perpisahan yang menyentuh hati dan penuh makna, cocok untuk momen perpisahan sekolah, kelulusan, atau pindah kelas.

Kata-kata Perpisahan untuk Guru dalam Bahasa Indonesia

Berikut kumpulan kata-kata perpisahan dalam bahasa Indonesia yang menyentuh, penuh makna, dan bisa kamu sesuaikan dengan situasi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Ada awal ada akhir, begitu pula ada perjumpaan antara kita dan ada perpisahan. Terima kasih Pak/Bu guru atas segala bimbingan yang diberikan selama saya bersekolah di sini.
  2. Terima kasih atas dedikasi dan cinta kasihmu, Bapak/Ibu Guru. Kami akan merindukanmu.
  3. Terima kasih, Bapak/Ibu Guru, atas setiap senyuman, pelajaran, dan doa yang telah kau berikan. Perpisahan ini membuatku sadar betapa berharga waktumu bersama kami.
  4. Selamat tinggal, Bapak/Ibu Guru tercinta. Kenangan indah bersamamu akan selalu menjadi sumber kekuatan dalam perjalanan hidupku.
  5. Walaupun perpisahan ini membawa kesedihan, tetapi kebaikanmu telah mengubah hidup kami. Terima kasih, Bapak/Ibu Guru, atas segalanya.
  6. Sampai jumpa, Bapak/Ibu Guru. Setiap nasihatmu telah membentuk kami menjadi pribadi yang lebih baik. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh rasa terima kasih.
  7. Saat perpisahan tiba, barulah terasa kebersamaan adalah sesuatu yang sangat berharga. Semoga di lain kesempatan kita bisa dipertemukan kembali.
  8. Terima kasih kepada para guru atas ilmu yang engkau berikan kepada kami. Maaf jika dahulu kami belum mampu mengerti perjuangan dan pengorbananmu dalam memberikan pendidikan yang baik kepada kami.
  9. Ada banyak kenakalanku yang membuat Bapak/Ibu Guru lelah dan sedih. Namun, engkau tetap mempercayai dan mengajariku sepenuh hati. Terimakasih atas kesabaran dan kebaikan Bapak dan Ibu Guru.
  10. Perpisahan akan selalu terjadi, sebab kita pernah bertemu, merasakan kebahagiaan bersama dengan canda tawa. Hari ini adalah waktunya, pertumpahan air mata sebagai saksi dan bukti betapa kuatnya jalinan simpul hati yang sangat erat. Terima kasih banyak atas jasa dan pengorbanan kalian, Pak/Bu Guru!
  11. Bapak dan Ibu telah mengajarkan banyak hal berharga untuk kehidupan kami. Kami akan selalu menghargai dan mengenang dedikasi dan usaha Bapak dan Ibu dalam membantu kami mencapai potensi terbaik. Terima kasih banyak.
  12. Berjuta-juta terima kasih rasanya tidak cukup untuk mengungkapkan betapa kami bersyukur memiliki guru seperti Bapak dan Ibu. Semoga Bapak dan Ibu selalu diberikan kesehatan yang melimpah.
  13. Untuk guru-guruku tersayang, terima kasih atas ilmu yang telah kalian berikan kepada kami. Kami tidak akan bisa membalas jasa kalian satu per satu. Doakan kami agar bisa menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat kelak.
  14. Sebuah perpisahan yang sangat tidak diharapkan adalah takdir dari Tuhan untuk kita. Terima kasih atas segalanya, Pak/Bu Guru.
  15. Seolah takdir, perpisahan memang ada supaya kita bisa menghargai suatu pertemuan dan kebersamaan. Begitu pula dengan perpisahan dengan Bapak/Ibu. Sampai jumpa lagi Pak/Bu!
  16. Terima kasih, Bapak/Ibu Guru, atas ilmu dan bimbingannya. Semoga kebaikan selalu menyertai langkah Anda.
  17. Di setiap bait ilmu yang Anda berikan, ada kasih dan pengorbanan yang tak ternilai. Selamat tinggal, guru terbaikku.
  18. Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari kenangan manis yang akan selalu kami kenang dari sosok Anda yang luar biasa.
  19. Kami takkan pernah lupa bagaimana Anda mengubah kami dari yang tak tahu menjadi paham, dari ragu menjadi yakin.
  20. Doa terbaik selalu kami panjatkan untuk guru tercinta. Terima kasih atas dedikasi yang tak pernah padam.
  21. Rasanya berat mengucapkan selamat tinggal, karena dalam setiap nasihat Anda ada cinta dan ketulusan.
  22. Perjalanan kami takkan pernah sama tanpa cahaya yang pernah Anda berikan di ruang kelas.
  23. Waktu boleh berlalu, namun nama dan jasa Anda akan tetap tertulis di hati kami.
  24. Bukan hanya sebagai guru, Anda telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kami.
  25. Saat kami melangkah, setiap langkah akan membawa jejak pelajaran dan kebaikan Anda.
  26. Anda adalah pelita di malam gulita, penunjuk arah kala kami tersesat di lautan ilmu.
  27. Dari Anda kami belajar, bukan hanya tentang angka dan huruf, tetapi juga tentang hidup dan nilai.
  28. Perpisahan hanyalah jarak di mata, namun kasih guru akan selalu dekat di hati.
  29. Terima kasih telah menjadi jembatan impian kami, meski Anda tak ikut melintasinya.
  30. Waktu boleh memisahkan raga, namun tidak akan pernah memudarkan jasa Anda di benak kami.
  31. Terima kasih guru, jasamu abadi dalam hati kami.
  32. Untuk guru-guruku tersayang, terima kasih atas ilmu yang telah kalian berikan kepada kami. Kami tidak akan bisa membalas jasa kalian satu per satu. Doakan kami agar bisa menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat.
  33. Terima kasih telah memberikan pengaruh positif dan membantu kami menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas.
  34. Terima kasih, guruku. Tanpamu, aku tak akan jadi apa-apa.
  35. Perpisahan akan selalu terjadi, sebab kita pernah bertemu, merasakan kebahagiaan bersama dengan canda tawa. Hari ini adalah waktunya, pertumpahan air mata sebagai saksi dan bukti betapa kuatnya jalinan simpul hati yang sangat erat.
  36. Terima kasih kepada para guru atas ilmu yang engkau berikan kepada kami. Maaf jika dahulu kami belum mampu mengerti perjuangan dan pengorbananmu dalam memberikan pendidikan yang baik kepada kami.
  37. Terima kasih Bapak dan Ibu Guru atas segala hal yang telah kalian ajarkan kepada kami. Kami tidak akan pernah melupakan semangat dan semangat positif yang selalu Anda berikan dalam mengajar.
  38. Ada awal ada akhir, begitu pula ada perjumpaan antara kita dan ada perpisahan. Terima kasih atas segala bimbingan yang diberikan selama saya bersekolah di sini.
  39. Kami selalu bersyukur atas apa yang diberikan kepada kami. Guru bukan hanya mengajar kami, akan tetapi juga membimbing kami. Terima kasih Bapak dan Ibu Guru
  40. Saat perpisahan tiba, barulah terasa kebersamaan adalah sesuatu yang sangat berharga. Semoga di lain kesempatan kita bisa dipertemukan kembali.
  41. Seolah takdir, perpisahan memang ada supaya kita bisa menghargai suatu pertemuan dan kebersamaan. Begitu pula dengan perpisahan dengan Bapak/Ibu. Sampai jumpa lagi Pak/Bu
  42. Guruku, terima kasih atas segala jasamu. Aku merasa sangat terhormat dan beruntung dapat belajar dari seorang guru sepertimu.
  43. Terima kasih untuk Bapak dan Ibu Guru telah menjadi lentera penerang pada kegelapan yang harus kami lalui.
  44. Bapak dan Ibu telah mengajarkan banyak hal berharga untuk kehidupan kami. Kami akan selalu menghargai dan mengenang dedikasi dan usaha Bapak dan Ibu dalam membantu kami mencapai potensi terbaik.
  45. Salam perpisahan, semoga selalu sehat dan bahagia.
  46. Anda telah memberi arah, kini kami siap melangkah.
  47. Jasamu akan selalu hidup dalam setiap keberhasilan kami.
  48. Perpisahan ini adalah awal dari doa-doa kami untukmu.
  49. Kata-kata untuk Caption atau Media Sosial
  50. Meski hari ini kita berpisah, kenangan bersama guru akan selalu abadi.
  51. Guru, Anda adalah alasan kami bisa berdiri lebih tegak hari ini.
  52. Selamat tinggal bukan berarti lupa. Terima kasih, guru hebatku.
  53. Hari ini kami lulus, tapi pelajaran hidup dari Anda akan terus kami bawa.
  54. Doa kami menyertai setiap langkah guru terbaik ini.
  55. Dalam setiap langkah kami, ada jejak ilmu dari Bapak/Ibu yang takkan pernah hilang.
  56. Guru, Anda telah menjadi cahaya yang menuntun kami menemukan arah.
  57. Tak ada pelita yang lebih terang dari semangat Anda dalam mendidik.
  58. Walau perpisahan ini membuat sedih, kami bahagia pernah diajar oleh Anda.
  59. Terima kasih atas senyuman dan kesabaran selama ini.
  60. Guru, doa kami akan selalu mengiringi perjalanan Anda.
  61. Mungkin kami bukan murid terbaik, tapi Anda guru terbaik kami.
  62. Saat kami melangkah ke jenjang baru, nama Anda akan selalu kami sebut dalam doa.
  63. Anda telah memberikan lebih dari ilmu, Anda memberikan teladan.
  64. Perpisahan ini adalah bentuk akhir dari awal yang telah Anda berikan.
  65. Guru, engkaulah jantung dari sekolah ini. Kini, kami siap melangkah.
  66. Ilmu Anda adalah bekal kami dalam menghadapi dunia.
  67. Terima kasih telah sabar dalam membimbing, meski kami sering nakal.
  68. Tak akan ada kami hari ini tanpa Anda kemarin.
  69. Terima kasih sudah memperlakukan kami seperti anak sendiri.
  70. Tak semua pahlawan mengenakan jubah. Beberapa, seperti Anda, mengenakan spidol dan senyuman.
  71. Dari hati terdalam, kami berterima kasih atas setiap pelajaran, teguran, dan kasih sayang.
  72. Terima kasih telah menjadi alasan kami terus semangat datang ke sekolah.

Kata-kata Perpisahan untuk Guru dalam Bahasa Sunda

Ucapan dalam bahasa Sunda bisa disampaikan dalam bentuk-bentuk formal dan penuh rasa hormat. Bisa juga dengan ucapan yang mengandung doa. Berikut ini contoh-contohnya:

1. Bapa/Ibu Guru anu dipihéman ku abdi sadaya, abdi seja ngedalkeun nuhun kana sagala rupi élmu anu dibahékeun ku salira ka abdi. Hatur nuhun pisan, mugia kaweruh ieu téh janten cacaang kanggo abdi dina kahirupan.

ADVERTISEMENT

(Bapa/ibu guru yang kami cintai, izinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih atas semua ilmu yang engkau tumpahkan kepada kami. Terima kasih banyak. Semoga ilmu ini jadi penerang hidup kami).

2. Amit mundur, amit mungkur. Bapa/Ibu Guru anu dipihéman. Abdi seja permios. Elmu ti salira kalintang gunana kanggo naratas jalan kahirupan.

(Bapak/ibu guru, saya izin pamit dari hadapan anda. Ilmu yang telah anda sekalian berikan ini, tentu berguna untuk merintis jalan kehidupan).

3. Sapu nyéré pegat simpai, paturay patepang deui. Sanaos ayeuna abdi miang neraskeun sakola, mugia enjing jaganing pagéto tiasa patepang deui.

(Sapu lidi putus pengikatnya, kita terurai tapi nanti berjumpa lagi. Meski kami pergi untuk melanjutkan sekolah, mudah-mudahan nanti kita bisa berjumpa lagi, Bapak/Ibu Guru).

4. Hatur nuhun Bapak/ibu parantos sabar mayunan kuring sareng réréncangan, ngatik ti aalit, dugi ka ayeuna abdi béntés ngéjah, norolang maca, calakan ngitung, tur parigel ngotretkeun aksara.

(Terima kasih, Pak/Bu! Sudah sesabar ini menghadapi kami, mengajar kami dari kecil, sampai kini kami bisa jelas mengeja, pandai membaca, cerkas menghitung, dan indah dalam menulis).

5. Lamun seug mah sanes ku salira, tingatu abdi sadaya téh poékeun. Hatur nuhun laksa keti panuhunan.

(Kalaulah bukan karenamu, tentu kami ini dalam kegelapan. Terima kasih 110.000 terima kasih).

6. Mugia Bapa/Ibu Guru salawasna kaguntur madu karagragan menyan putih, dipaparin kasehatan sareng kabagjaan. Abdi permios.

(Semoga bapak/ibu selalu mendapatkan berkah, rejeki, kesehatan, dan kebahagiaan. Saya pamit).

7. Ngawulang téh cacaang pikeun balaréa. Mugia kasaean salira diwales ku Allah SWT.

(Mengajar itu memberi cahaya. Semoga kebaikan ibu/bapak dibalas Allah SWT).

8. Abdi seja permios, mugia ibu/bapa salalawasna disihatkeun ku Allah SWT kalih dijembarkeun rejekina.

(Saya pamit, semoga ibu/bapak senantiasa diberi kesehatan dan keleluasaan rejeki).

9. Nun Gusti, paparin guru-guru abdi yuswa anu panjang kalih berkah. Séhatkeun sapapaosna.

(Ya Allah, berilah guru-guruku umur panjang dan berkah. Selalu disehatkan bagaimanapun adanya).

10. Nun Gusti, gampilkeun guru-guru honorer abdi munggah statusna janten P3K. Amiin,

(Ya Allah, semoga guru-guru saya yang masih honorer, diberi kemudahan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [P3K]).

Ucapan Bahasa Sunda untuk Guru Penuh Rasa Haru

11. Teu gampil paturay téh, haté asa digerihan, cisoca teu weléh ngelémbéréh. Tapi dalah di kumaha, ieu kapan waktosna. Hatur nuhun, Bapa/Ibu Guru.

(Tidak mudah menghadapi perpisahan itu, hati serasa disayat-sayat, air mata tumpah. Tapi mau bagaimana, lini sudah waktunya berpisah. Terima kasih sangat bapak/ibu).

12. Ari anggang téh sanés bungangang. Tapi da ieu waktos urang paturay. Sanés kanten hatur nuhun kana sagala rupi atikanana. Nuhun Bapa/Ibu Guru.

(Kalau jauh, itu bukan berarti gembira. Tapi inilah waktunya kita berpisah. Tak kepalang, terima kasih atas semua didikan ini. Terima kasih ya pak/bu!).

13. Anggang téh sanés ngajauhan, tapi maparin antaré kanggo patepang deui. Sehat sapapaposna nya Ibu/Bapa Guru. Hatur nuhun.

(Berpisah itu bukan menjauh, tapi mengambil jarak untuk berjumpa lagi. Sehat terus ya bu/pak, terima kasih).

14. Peunggas piwuruk matah ngaheruk. Nuhun bapa/ibu samudaya atikanana.

(Tuntas pengajaran, tentu bikin sedih. Terima kasih atas semua didikan ini).

15. Urang sabrang cacarios: Teu kudu ngungudag kukupu, alusan baé patamanan kembang, kukupu bakal datang. Kapan abdi kembang anu disaéan ku bapa/ibu guru téh. Hatur nuhun.

(Orang sebrang berkata: Jangan mengejar kupu-kupu. Perbaiki taman bunga, kupu-kupu bakal hinggap sendirinya. Bukankan kami ini taman yang engkau baguskan? Terima kasih pak/bu).

16. Enya gé sok numpuk PR téh, tapi geuning ayeuna mah karaos mangpaatna. Abdi euyeub ku kaweruh ti salira.

(Memang sering banyak PR, tapi sekarang terasa manfaatnya. Kami penuh dengan ilmu darimu).

17. Rumaos sok remen dicarékan, tapi geuning nyarékan sanés ceuceub tapi nyaah dina raraga atikan. Hatur nuhun bapa/ibu guru.

(Sering sekali ditegur, tapi ditegur itu bukan karena benci tapi karena sayang dalam rangka pendidikan. Terima kasih).

18. Najan kawilang bodo, tapi kuring daé aléwoh alatan salira aprésiatip ka sadaya murid. Hatur nuhun nya bapa/ibu.

(Meski terbilang bodoh, saya ini jadi banyak bertanya karena sebagai guru, engkau sangat apresiasi kepada semua murid. Terima kasih pak/bu).

19. Sono ku dongéng di kelas. Pernah hiji waktos abdi nundutan dugi ka ngaleyepna. Ari ngarénjag, geuning guru téh tos teu aya di payuneun kelas. Nuhun parantos sabar.

(Kangen cerita dari kelas. Pernah satu waktu saya ngantuk dan tertidur. Waktu terbangun, guru sudah tiada di depan kelas. Terima kasih sudah sabar menghadapi murid ngantukan).

20. Emut baé mabek sakuliah rohangan kelas pedah abdi busiat. Hapunten nya bapa/ibu. Hatur nuhun parantos ngatik.

(Bakal ingat terus, kejadian bau seantero kelas lantaran saya cepirit. Maaf ya guru dan terima kasih sudah mendidik).

21. Bapa/Ibu Guru, salira téh guru panutan abdi. Anu dijungjung dianut. Hatur nuhun kanggo sagalana.

(Bapak/ibu, engkau guru panutan kami, yang kami jungjung. Terima kasih atas semua ini).

22. Abdi sadaya rumaos bagja kantos diwurukan ku salira. Salira kalintang hébatna.

(Kami bangga pernah digurui olehmu, engkau memang luar biasa).

23. Salira sanés wungkul guru, tapi oge sarimbit sareng inspirasi.

(Engkau bukan saja guru, melainkan sepaket dengan inspirasi).

24. Hatur nuhun tos janten picontoeun saé kanggo abdi.

(Terima kasih sudah menjadi contoh yang baik untuk saya).

25. Mun seug mah kelas téh kawah panyipuhan, tah ieu abadi sipuhan salira.

(Kalau kelas itu kawah untuk menyepuh, inilah akau yang semakin baik sebagai hasil sepuhanmu).

26. Tangtos mah hatur nuhun baé henteu cekap pikeun ngedalkeun rasa syukur parantos diatik ku salira.

(Tentu ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk mengutarakan syukur pernah dididik olehmu guru).

27. Dipikir dibulak-balik, diémut uah-uih, geningan atikan salira anu parantos ngaribih simkuring ka jalan saé téh.

(Dipikir berulang-ulang, yakinlah bahwa pendidikan darimu yang telah mengubah hidupku ini ke jalan yang lebih baik).

28. Kayungyung, salira mah legok tapak genteng kadek, kuring sakitu wangkelangna bet jadi leuleuy tumut atikan salira.

(Terkesima, engkau memang banyak pengalaman, saya yang bengal ini jadi lembut dan tunduk mengikuti pendidikan darimu).

29. Sadayana kasabaran salira jiga cikaracak ninggang batu di lebet sirah abdi.

(Semua kesabaranmu seperti tetes-tetes air yang membasahi batu kedunguanku).

30. Genep taun atikan asa cik keneh. Mugia ibu/bapak awet anom, panjang yuswa, ginuluran bagja. Hatur nuhun.

(Enap tahun pendidikan terasa baru kemarin. Semoga bapak/ibu awet muda, panjang umur, dan penuh kebahagiaan).

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads