Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu, Soundtrack Film Jumbo dan Cerita di Baliknya

Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu, Soundtrack Film Jumbo dan Cerita di Baliknya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Kamis, 10 Apr 2025 12:04 WIB
Poster resmi film Jumbo.
Film Jumbo (Foto: Visinema Pictures)
Bandung -

Hingga Rabu (9/4/2025) Film Jumbo telah ditonton lebih dari 1,6 juta penonton. Dalam sepekan penayangannya Jumbo juga sudah tembus 1 juta penonton. Ini menjadi rekor bagi film animasi buatan kreator tanah air. Sebelumnya, rekor penonton film animasi buatan kreator Indonesia dipegang "Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir" (2017) dengan jumlah penonton 642.312 orang.

Film animasi garapan Ryan Adriandhy bersama lebih dari 420 kreator Indonesia itu masih banyak tayang di bioskop-bioskop di tanah air. Selain kualitas animasi yang keren dan cerita menarik, film ini juga mencuri perhatian dari soundtracknya. Salah satunya yakni lagu berjudul Selalu Ada di Nadimu.

Lagu Selalu Ada di Nadimu dibawakan oleh Don dan Meri di dalam sebuah adegan film. Suara Don diisi oleh Prince Poetiray dan Meri diisi oleh Quinn Salman. Duet apik keduanya sukses membuat penonton terngiang terus dengan lagu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain versi duet Price dan Quinn, lagu Selalu Ada di Nadimu juga dibawakan oleh Bunga Citra Lestari (BCL). Dalam Film Jumbo, BCL menjadi pengisi suara sebagai ibu dari Don.

Cerita di Balik Lagu Selalu Ada di Nadimu

Lagu Selalu Ada di Nadimu diciptakan oleh Laleilmanino yang terdiri dari Anindyo Baskoro (Nino), Arya Aditya Ramadhya, dan Ilman Ibrahim Isa.

ADVERTISEMENT

Ternyata ada cerita, makna dan pesan dari lagu ini. Judul 'Selalu Ada di Nadimu' sendiri diambil dari setiap huruf awal bait lirik lagunya. Setiap nada dan liriknya dibuat untuk mengingatkan pesan orang tua untuk anaknya.

"Semua kata yang gua rangkai di lagu ini merupakan pesan yang gua rasa ingin almarhum bokap gua katakan dan bila Tuhan merestui, suatu saat nanti akan gua sampaikan juga ke anak gua," tulis Nino di akun media sosialnya.

"Pesan utamanya bisa kalian baca lewat huruf pertama tiap kalimat di lagu ini," ungkapnya.

"Ketika semua terasa berat dan tak ada lagi yang bisa kita perbuat, mungkin hidup memang ingin kita lebih kuat. Lagu ini untuk semua orang tua di luar sana, Baik yang masih ada dan menjaga lewat nada, maupun yang telah pergi dan menjaga lewat nadi," tambah Nino lagi.

Selain dibawakan oleh BCL, lagu ini juga turut dibawakan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman. Dalam film Jumbo, lagu yang dinyanyikan secara duet oleh keduanya itu dibawakan saat adegan pentas seni ketika Don (Prince Poetiray) dan Meri (Quinn Salman) bersama Mae dan Nurman unjuk bakat.

Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu

Berikut ini lirik lagu Selalu Ada di Nadimu yang menjadi salah satu soundtrack film Jumbo.

Selalu Ada di Nadimu

Kala nanti badai 'kan datang
Angin akan buat kau goyah
Maafkan, hidup memang
Ingin kau lebih kuat

Andaikan saat itu datang
Kami tak ada menemani
Aku ingin kamu mendengar
Nyanyian ku di sini

Sedikit demi sedikit
Engkau akan berteman pahit
Luapkanlah saja bila harus menangis
Anakku, ingatlah semua
Lelah tak akan tersia
Usah kau takut pada keras dunia

Akhirnya takkan ada akhir
Doaku agar kau selalu
Arungi hidup berbalut senyuman di hati

Doaku agar kau selalu
Ingat bahagia meski kadang hidup tak baik saja

Nyanyian ini bukan sekadar nada
Aku ingin kau mendengarnya
Dengan hatimu bukan telinga
Ingatlah ini bukan sekadar kata

Maksudnya kelak akan menjadi makna
Ungkapan cintaku dari hati

Lirik Lagu Selalu Ada di NadimuLirik Lagu Selalu Ada di Nadimu Foto: Istimewa

Sinopsis Film Jumbo

Jumbo adalah film animasi karya animator lokal yang menyajikan kisah menyentuh tentang mimpi, imajinasi, dan kekuatan persahabatan. Ceritanya berpusat pada Don, seorang anak laki-laki yang tumbuh besar bersama buku dongeng peninggalan orang tuanya. Buku itu penuh ilustrasi dan cerita ajaib yang menjadi sumber inspirasi sekaligus pelarian dari kenyataan hidup yang tak selalu ramah bagi anak-anak bermimpi besar.

Don memiliki satu impian mulia: menghidupkan dongeng dalam buku tersebut lewat pertunjukan panggung yang bisa dinikmati banyak orang. Ia ingin dunia tahu bahwa keajaiban itu nyata, dan bahwa cerita-cerita bisa menyentuh hati siapa saja, terutama anak-anak seperti dirinya. Namun sayangnya, di lingkungan sekolah, ide itu dianggap aneh. Don kerap menjadi sasaran ejekan teman-temannya yang menganggap mimpinya tidak masuk akal. Salah satu dari mereka adalah Atta, teman sekelas yang merasa iri dan akhirnya nekat mencuri buku dongeng milik Don.

Meski begitu, Don tidak menyerah. Ia terus didukung oleh neneknya yang bijaksana dan penuh kasih sayang, serta dua sahabat setianya, Nurman dan Mae. Bersama mereka, Don berusaha merebut kembali bukunya dan menjaga mimpi orang tuanya tetap hidup.

Petualangan mereka berubah drastis ketika bertemu Meri-atau Maria-seorang gadis misterius dari dunia lain yang datang ke dunia Don untuk mencari orang tuanya yang hilang. Meri bukan gadis biasa; keberadaannya membuka pintu menuju dunia imajinasi yang lebih luas, dan ternyata berhubungan erat dengan misi Don sendiri.

Perjalanan mereka membawa banyak rintangan, kejutan, dan momen emosional yang menguji kekuatan mimpi serta arti sejati dari persahabatan. Don tak hanya harus menghadapi kenyataan bahwa dunia seringkali kejam terhadap mereka yang berbeda, tapi juga belajar bahwa keajaiban bisa ditemukan dalam perjuangan dan kerja sama.

Apakah Don berhasil mendapatkan kembali bukunya? Apakah Meri bisa menemukan keluarganya? Dan apakah pertunjukan dongeng itu akhirnya bisa diwujudkan di atas panggung?

Dengan visual yang penuh warna dan animasi yang memikat, Jumbo bukan hanya film anak-anak, tapi juga karya yang bisa menghangatkan hati penonton dewasa. Film ini mengajak kita semua untuk tidak takut bermimpi, menghargai warisan keluarga, dan percaya bahwa setiap anak punya cerita luar biasa yang layak didengar.

Film Jumbo disutradarai oleh Ryan Adriandhy, serta diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari. Para pengisi suara film animasi ini adalah Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, Ariel NOAH, Ratna Riantiarno, Ariyo Wahab, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, M. Adhiyat, Graciella Abigail, dan Cinta Laura Kiehl. Film ini diproduksi oleh lebih dari 420 kreator asal Indonesia.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads