Bagi kamu penggemar drama romantis Indonesia yang penuh makna dan emosional, jangan lewatkan penayangan film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga di program Bioskop Trans TV pada Sabtu (5/4/2025) pukul 23.30 WIB malam ini. Film ini tidak hanya menawarkan kisah cinta yang menyentuh hati, tapi juga menyisipkan konflik keluarga dan pengorbanan yang dekat dengan kehidupan banyak orang.
Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga dirilis pertama kali pada 6 Januari 2022 di bioskop-bioskop Indonesia. Disutradarai oleh Gina S. Noer, sineas yang dikenal lewat karya-karya kuat seperti Dua Garis Biru dan Habibie & Ainun, film ini diproduksi oleh Starvision Plus dan Wahana Kreator. Sejak rilisnya, film ini mendapat banyak pujian atas kedalaman cerita dan kekuatan karakter-karakternya.
Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas Tanah Air, yaitu Angga Yunanda dan Putri Marino sebagai pemeran utama. Selain itu, hadir pula aktor senior Slamet Rahardjo dan aktris legenda Ira Wibowo yang turut memperkuat film ini dengan penampilan yang emosional dan penuh pengalaman. Kolaborasi generasi muda dan senior ini membuat dinamika cerita terasa lebih dalam dan menyentuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinopsis Cinta Pertama, Kedua & Ketiga
Film ini berfokus pada kisah Raja (Angga Yunanda), seorang pemuda yang hidupnya dipenuhi tanggung jawab merawat ayahnya yang lumpuh. Sejak kecil, Raja belajar untuk hidup teratur dan disiplin demi memenuhi kebutuhan sang ayah, Seno (Slamet Rahardjo), yang sangat bergantung padanya. Bagi Raja, ayah adalah prioritas, dan ia rela menomorduakan kehidupannya sendiri.
Di sisi lain, ada Asia (Putri Marino), perempuan mandiri yang juga mengalami kondisi serupa. Ia harus merawat ibunya, Linda (Ira Wibowo), yang menderita Alzheimer. Asia pun terbiasa menjalani hidup dengan penuh pengorbanan, menekan ambisinya, dan memendam keinginan untuk bebas.
Pertemuan Raja dan Asia terjadi ketika orang tua mereka masuk dalam komunitas lansia yang sama. Dari seringnya berinteraksi, keduanya mulai membuka diri dan saling memahami. Persamaan nasib mempererat hubungan mereka, hingga muncul rasa cinta yang perlahan tumbuh di antara keduanya.
Namun, seperti cinta yang sering kali rumit, hubungan Raja dan Asia tidaklah mudah. Keduanya harus bergulat dengan perasaan bersalah, pertentangan batin, dan keraguan untuk menempatkan cinta di tengah hidup yang penuh tanggung jawab. Mereka terjebak dalam dilema antara menjadi anak yang baik dan menjadi manusia yang punya hak untuk mencintai dan dicintai.
Di tengah kebimbangan, Raja dan Asia saling belajar untuk memberi ruang bagi diri sendiri, sembari tetap menghargai orang tua yang telah membesarkan mereka. Tapi apakah cinta bisa bertahan ketika prioritas hidup selalu berubah? Apakah cinta harus selalu berarti memilih satu dan mengorbankan yang lain?
Film ini menyentuh banyak sisi emosional penonton. Dari luka yang tidak diucapkan, tanggung jawab yang terasa sebagai beban, hingga harapan-harapan kecil yang tumbuh dari keakraban sederhana. Cinta Pertama, Kedua & Ketiga mengajak kita merenung, tentang seberapa besar kita mencintai-dan untuk siapa.
Apakah Raja dan Asia akhirnya bisa menyatukan cinta mereka di tengah tantangan hidup yang begitu besar? Ataukah mereka akan menjadi dua orang yang saling memahami, tapi tak bisa bersama? Temukan jawabannya dalam penayangan film ini malam ini di Trans TV!
(tya/tey)