Tulisan Minal Aidin Wal Faidzin yang Benar dan Artinya

Tulisan Minal Aidin Wal Faidzin yang Benar dan Artinya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 15:15 WIB
ilustrasi idul fitri
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph)
Bandung -

Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, umat Islam di Indonesia sering mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin sebagai bentuk permohonan maaf dan doa kebaikan. Ucapan ini begitu populer dan telah menjadi bagian dari tradisi Lebaran. Namun, tahukah Anda bahwa frasa ini sering kali ditulis dan diartikan secara keliru? Berikut cara penulisan yang benar dari Minal Aidin Wal Faidzin agar detikers tidak lagi salah dalam menggunakannya.

Arti Minal Aidin Wal Faidzin

Banyak yang mengira bahwa Minal Aidin Wal Faidzin adalah doa atau bagian dari ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an atau hadis. Padahal, frasa ini sebenarnya adalah ekspresi budaya yang berkembang di dunia Muslim.

Dilansir detikHikmah yang mengutip dari buku Bahagiakan Dirimu dengan Membahagiakan Orang Lain yang ditulis oleh Jonih Rahmat penulisan Minal Aidin wal Faizin yang benar adalah Minal Aidin wal Faizin. Aidin bukan Aizin atau Adizin, dan Faizin bukan Faidin atau faidzin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga arti minal aidin wal faizin dalam bahasa Indonesia adalah "... dari orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang menang."

Secara makna, ungkapan ini sering digunakan untuk menyampaikan harapan agar seseorang kembali dalam keadaan suci dan meraih kemenangan setelah menjalankan ibadah Ramadan.

ADVERTISEMENT

Tapi arti dari ucapan frase minal aidin wal faizin juga tidak memiliki makna sama sekali dengan ungkapan permintaan maaf atau bermaaf-maafan.

Terdapat beberapa pandangan mengenai sejarah munculnya ucapan tersebut. Dikisahkan bahwa sekelompok pejuang kembali dari Perang Badar. Dalam rombongan itu, ada yang gugur di medan perang, sementara yang lain berhasil kembali ke Madinah dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Ketika pasukan Muslim yang meraih kemenangan dalam Perang Badar semakin mendekati Madinah, penduduk kota pun beramai-ramai menyambut mereka dengan penuh antusiasme. Para pejuang tersebut menyatakan bahwa mereka baru saja kembali dari pertempuran dan berhasil meraih kemenangan. Mereka adalah bagian dari pasukan yang selamat dan termasuk dalam golongan orang-orang yang menang.

Kemenangan Perang Badar lantas dirayakan secara besar-besaran, sebagai bentuk syukur kepada Allah. Dari kemenangan inilah muncul ungkapan "Minal Aidin wa Faizin" yang versi lengkapnya, "Allahummaj 'alna minal 'aidin walfaizin". Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan."

Ucapan Minal Aidin Wal Faidzin yang Lebih Dianjurkan dalam Islam

Meskipun Minal Aidin Wal Faidzin tidak salah secara budaya, dalam Islam ada ucapan yang lebih dianjurkan untuk ucapan Idul Fitri.

Dilansir Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunnah terjemahan Khairul Amru Harahap, Aisyah Syaefuddin, dan Masrukhin, kalimat ini sudah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Para sahabat menggunakan kalimat tersebut pada satu sama lainnya saat momen Idul Fitri dan Idul Adha. Berikut ucapannya.

Versi Pendek

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

Taqabbalallahu minna wa minkum

Artinya: "Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."

Versi Panjang

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanallahu wa iyyakum minal 'aidin wal faizin wal maqbulin kullu 'aamin wa antum bi khair

Artinya: "Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan."

Cara Membalas Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum

Dilansir dari LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat, menurut beberapa riwayat, cara membalas ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum adalah dengan menjawab dengan kalimat yang sama atau menambahkan sedikit variasi. Berikut beberapa riwayat yang menjelaskannya:

1. Riwayat Imam Al-Baihaqi

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dari jalur Adham -mawla Umar bin Abd Aziz, ia berkata: Di dua hari raya (Fitri dan Adha) kami mengucapkan taqabbalallahu minna wa minka ya amiral mukminin kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz. Lalu ia menjawabnya sebagaimana kalimat yang kami ucapkan itu kepadanya.

2. Riwayat Imam At-Thabrani

Imam At-Thabrani meriwayatkan dari jalur Hawsyab bin Aqil, ia berkata, "Aku berjumpa Hasan Al-Bashri di hari raya. Aku ucapkan kepadanya, 'taqabbalallahu minna wa minka.' Ia membalas, 'Ya (na'am), taqabbalallahu minna wa minka."3

Dari kedua riwayat di atas, dapat diketahui bahwa cara membalas ucapan taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum itu dengan mengucapkan kalimat yang sama. Atau dengan menambahkan kata "Ya (na'am)" di awal ucapan.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads