Ingatkah Anda pada sebuah buku yang kerap dibagikan oleh sekolah saat Ramadan menjelang? Buku harian kegiatan selama bulan puasa tersebut memuat tabel ceklis tamat puasa, jadwal ibadah harian, hingga kolom untuk mencatat ceramah ustadz di masjid.
Fungsi serupa buku Ramadan tersebut kini bisa diakses secara online. Mulai pekan depan, fitur journaling akan hadir di aplikasi Muslim Pro. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mencatat perjalanan mental dan spiritual mereka sepanjang Ramadan.
Mulai dari puasa harian, salat, ibadah sunah, hingga catatat refleksi perasaan diri selama menjalani hari-hari di bulan Ramadan. Pengguna juga bisa membagikan catatan-catatan mereka tersebut di media sosial. Proses pencatatan jurnal ini didesain untuk berlangsung selama 40 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada alasan khusus di balik pemilihan waktu 40 hari untuk menyelenggarakan fitur jurnal pribadi ini. PR Manager Muslim Pro Zahida mengatakan, berdasarkan hasil riset, rentang waktu tersebut adalah waktu yang paling ideal untuk membangun kebiasaan baru.
"Dari hasil penelitian itu terlihat bahwa 40 hari adalah waktu yang ideal untuk membentuk kebiasaan. Selain itu angka 40 juga signifikan dalam Islam, salah satunya adalah karena Nabi Muhammad dapat wahyu saat berusia 40 tahun," ungkapnya di Bandung, Kamis (13/2/2025).
Sehingga, pengguna bisa memulai catatan kegiatan ibadah mereka sejak sekitar 10 hari sebelum Ramadan dimulai. Hal ini, ia mengatakan, diharapkan dapat menjadi ajang latihan beribadah sebelum bulan Ramadan tiba.
"Ramadan itu kan seperti event marathon. Nah sebelum Ramadan muncul, kita latihan dulu mempersiapkan diri dengan mulai bangun kebiasaan beribadah," jelasnya.
Selain mencatat kegiatan, nantinya pengguna juga akan menerima ringkasan personal tentang perjalanan spiritual mereka di akhir Ramadan berdasarkan catatan yang aktivitas yang terekam. Fitur jurnal ini adalah bagian dari program "40 Days of Deen" yang diluncurkan Muslim Pro untuk menyambut Ramadan.
Group Managing Director & CEO Bitsmedia Nafees Khundker mengatakan bahwa fitur ini dikembangkan berkaca dari kecenderungan pengguna media sosial saat ini yang gemar berbagi keseharian mereka kepada para followers. Terlebih, dia mengatakan, mayoritas pengguna Muslim Pro adalah generasi berusia 18-34 tahun.
"Sekarang kan orang suka share keseharian mereka di media sosial, kita lihat tren itu untuk membuat fitur journaling. Di sana juga akan ada fitur sharing komunitas. Mulai diluncurkan Senin depan," jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Di penghujung program, akan ada reward untuk pengguna yang paling rajin mengunggah aktivitas mereka di fitur journaling Muslim Pro. Salah satunya adalah hadiah ibadah umroh untuk dua pengguna.
Indonesia, Salah Satu Pasar Terbesar
Nafees mengatakan, salah satu pasar terbesar Muslim Pro adalah Indonesia. Menyandang predikat sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbanyak di dunia, hingga saat ini total ada 40 juta aplikasi Muslim Pro yang telah diunduh oleh masyarakat Indonesia.
Dari jumlah tersebut, jumlah pengguna aktifnya ada sebanyak 5 juta akun, dan sebanyak 400 ribu di antaranya berasal dari Kota Bandung. Penggunanya mayoritas merupakan anak muda dan dewasa muda.
"Di Indonesia yang pakai mayoritas, sampai 95 persennya, adalah generasi muda. Usianya dari 18 sampai 34 tahun. Fenomena ini lazim karena usia tersebut memang pengguna terbanyak gadget," paparnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa sejauh ini fitur yang paling banyak digunakan oleh warga Indonesia adalah Al-Quran. Pengguna Muslim Pro di Indonesia juga disebut terus mengalami kenaikan.
Nafees mengatakan, di bulan-bulan awal berdirinya, Muslim Pro hanya mendatangkan 500 buah unduhan aplikasi. Hingga saat ini, aplikasi serba-ada tersebut sudah eksis selama 15 tahun di pasar Indonesia dan telah diunduh oleh puluhan juta orang.
"Tujuan besar kita adalah untuk bisa hadir dalam keseharian beribadah umat Muslim, menjadikan ibadah jadi lebih aksesibel untuk semua kalangan," pungkasnya.
(tya/tey)