Dunia olahraga mixed martial arts (MMA) di Indonesia kini mulai jadi sorotan dunia. Seorang petarung bernama Bilal Hasan baru-baru ini menjadi perbincangan usai sukses mempertahankan gelar juara divisi flyweight di ajang Cage Fury Fighting Championship (CFFC) 139.
Bilal Alakai Hasan merupakan nama lengkapnya. Di usianya yang masih 23 tahun, dia mampu menorehkan prestasi membanggakan setelah menang KO melawan Brian Hauser dalam duel sengit yang digelar di Philadelphia, Amerika Serikat, pada Sabtu, 1 Februari waktu setempat atau Minggu, 2 Februari WIB.
Meski lahir dan tumbuh besar di Amerika Serikat, Bilal Hasan tak melupakan Indonesia sebagai negara asal orang tuanya. Bahkan dengan bangganya, Bilal membawa bendera merah putih di pundaknya saat menerima sabuk juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pertarungan berlangsung, Bilal Hasan tampil luar biasa dalam duel melawan Brian Hauser. Sejak ronde awal, Bilal mendominasi pertarungan dengan serangan yang agresif dan presisi tinggi. Lawannya, Hauser, berusaha bertahan, tapi pada akhirnya harus menyerah setelah menerima pukulan keras yang membuatnya tak berdaya.
Yang lebih membanggakan, Bilal Hasan seolah tak mau melupakan tanah leluhurnya, Indonesia. Dalam sesi wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube CFFC, Bilal secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk bertanding di ajang UFC Seattle yang akan digelar pada Februari ini. Menurutnya, ia adalah petarung terbesar di Seattle, dan siap menunjukkan kemampuannya di panggung yang lebih besar.
"Tidak ada petarung lebih besar dari saya di wilayah Seattle. Saya siap untuk UFC!" ujar Bilal dengan penuh percaya diri.
Kemudian setelah itu, momen menarik dalam kemenangan Bilal Hasan langsung menyedot perhatian. Ia mengucapkan kata yang berasal dari Bahasa Sunda, sembari tak lupa menyapa penggemarnya du Indonesia.
"Indonesia, aing still kasep!" ujar Bilal Hasan sambil tersenyum ke arah kamera.
Selain itu, dalam sebuah wawancara dengan Mola Sports, Bilal Hasan juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi "Manny Pacquiao versi Indonesia". Menurutnya, Indonesia masih belum memiliki banyak nama besar di dunia MMA selain Jeka Saragih. Oleh karena itu, ia bertekad untuk menjadi salah satu petarung yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Kedua orang tua saya lahir di Jakarta, Indonesia. Saya sendiri lahir di Oahu, Hawaii, sebelum akhirnya pindah ke Washington saat berusia 10 atau 11 tahun," ujar Bilal Hasan.
"Akan sangat keren jika saya bisa menjadi Manny Pacquiao versi Indonesia, mereka belum punya siapa-siapa, mungkin Bilal Hasan akan melakukannya," pungkasnya.
(ral/mso)