Kementerian Pertanian (Kementan) membuka pendaftaran untuk program Petani Milenial bagi anak-anak muda di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan inisiatif ini, Kementan berharap dapat menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam pengelolaan lahan pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa program ini memberikan jaminan penghasilan yang menarik, dengan proyeksi pendapatan lebih dari Rp10 juta per bulan bagi para petani milenial. Namun, penting untuk dicatat bahwa pendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen dan bukan gaji tetap dari pemerintah.
Untuk mendukung program ini, Kementan juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia guna meningkatkan kemampuan para pendaftar dalam mengelola sistem pertanian modern.
Program Petani Milenial dirancang untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dalam usaha tani. Hal ini sejalan dengan visi Kementan untuk menciptakan generasi petani yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi digital.
Bagi kamu yang berminat mendaftar menjadi petani milenial, simak artikel ini sampai selesai, karena detikJabar merangkum panduan lengkap
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Program Petani Milenial?
Petani milenial adalah sebutan bagi petani yang berusia antara 19 hingga 39 tahun atau individu yang memiliki jiwa generasi muda dan adaptif terhadap teknologi digital. Istilah ini merujuk pada para petani yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern guna mendukung praktik pertanian yang lebih produktif dan efisien.
Petani milenial dianggap sebagai kekuatan baru dalam sektor pertanian karena mereka dinilai memiliki potensi besar untuk mempercepat penerapan teknologi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Program Petani Milenial ini bertujuan khusus untuk menyiapkan generasi muda yang kompeten dalam bidang pertanian melalui berbagai pelatihan dan pendidikan. Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP), pelatihan yang diberikan kepada para petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pengelolaan usaha tani yang berdaya saing.
Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, generasi petani muda atau petani milenial ini disebut sebagai generasi emas yang memegang peranan penting dalam kemajuan pertanian Indonesia. Mereka diharapkan membawa inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan sektor pertanian, menjadikannya lebih modern dan berkelanjutan.
Peran petani milenial juga telah diatur dalam peraturan resmi, yaitu Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2019. Pada pasal 1 ayat (4), disebutkan bahwa petani milenial adalah petani berusia 19 sampai 39 tahun atau mereka yang siap beradaptasi dengan teknologi digital. Hal ini menjadi landasan penting dalam mewujudkan target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2024, dengan mengedepankan pembangunan sumber daya manusia di sektor pertanian.
Syarat Daftar Program Petani Milenial 2024
Sebelum mendaftar, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh calon peserta Program Petani Milenial 2024. Berikut ini adalah syarat utama yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04 Tahun 2019:
Berusia 19-39 tahun atau memiliki jiwa milenial.
Adaptif terhadap teknologi digital dan memiliki kemauan untuk belajar serta menerapkan teknologi modern dalam pertanian.
Selain syarat-syarat utama tersebut, beberapa daerah mungkin menetapkan persyaratan tambahan. Misalnya, di Provinsi Riau, calon peserta harus sudah memiliki pengalaman usaha tani minimal dua tahun dan berdomisili di provinsi
tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya para calon peserta memeriksa persyaratan spesifik yang berlaku di masing-masing daerah.
Cara Daftar Program Petani Milenial 2024
Bagi Anda yang berminat untuk bergabung, proses pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui situs resmi Kementerian Pertanian. Berikut adalah langkah-langkah mendaftar Program Petani Milenial 2024:
Kunjungi portal resmi Kementan di https://latihanonline.pertanian.go.id/
Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan kode yang tertera di layar.
Pilih opsi Menuju Form Pendaftaran.
Lengkapi Formulir Registrasi Petani dengan informasi yang benar dan lengkap.
Pilih opsi Daftar.
Ikuti petunjuk yang tertera untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
Calon peserta yang berhasil mendaftar akan melalui proses seleksi lebih lanjut. Untuk memudahkan informasi pendaftaran, Anda juga dapat memantau sosial media resmi Kementerian Pertanian atau mengunjungi kantor Kementan di Bandung Barat, yaitu di:
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Jalan Kayu Ambon No.82 Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, 40791.
Gaji Petani Milenial
Pendapatan para petani milenial ini berasal dari hasil panen yang dihasilkan dari lahan pertanian yang dikelola, bukan gaji tetap dari pemerintah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa proyeksi pendapatan dari hasil panen ini bisa mencapai di atas Rp10 juta per bulan. Pendapatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan gaji pegawai rata-rata, karena sistem yang diterapkan memungkinkan hasil panen dengan produktivitas tinggi.
Teknologi dan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Dalam menjalankan program ini, Kementan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan peningkatan keterampilan bagi para peserta. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk membekali petani milenial dengan keterampilan yang relevan dengan pertanian modern, seperti penggunaan drone, pengelolaan lahan dengan bantuan sistem IT, serta teknologi lainnya yang bisa meningkatkan produktivitas. Harapannya, para petani milenial ini akan mampu mengelola lahan pertanian dengan sistem yang setara dengan negara-negara maju.
Program ini menargetkan hingga 50.000 pendaftar yang siap untuk meningkatkan sektor pertanian di Indonesia. Saat ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi, dengan lebih dari 20.000 calon peserta yang sudah terdaftar. Jika Anda tertarik untuk bergabung dalam gerakan Petani Milenial 2024, segera lakukan pendaftaran di laman resmi Kementan atau kunjungi BBPP Lembang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Semoga membantu!
(tya/tey)