Setiap tanggal 11 November diperingati sebagai Hari Bangunan Indonesia (HBI). Tahun 2024 menjadi tahun ke-10 dari peringatan HBI dan jatuh pada hari Senin. peringatan ini menjadi momen yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran tentang isu penting pembangunan di Indonesia.
Berikut detikJabar rangkum sejarah dan tujuan dari Hari Bangunan Indonesia.
Sejarah Hari Bangunan Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadirnya Hari Bangunan Indonesia lahir dari dukungan beberapa tokoh nasional dan praktisi di bidang konstruksi, yaitu:
Dradjat Hoedajanto (Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)
ADVERTISEMENTEddy Hussy (Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia)
Han Awal (budayawan)
Munichy B Edrees (Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia)
Siti Adiningsih Adiwoso (Ketua Green Building Council Indonesia)
Wilfred A Sangkali (Ketua Asosiasi Precast Indonesia)
Wiratman Wangsadinata (pakar konstruksi)
Akhirnya 11 November 2014 ditetapkan sebagai Hari Bangunan Indonesia. Bukan tanpa alasan pemilihan tanggal ini. Tanggal 11 November terdiri dari 4 angka (11-11) yang berbentuk pilar-pilar untuk mendirikan sebuah bangunan agar kokoh.
Bukan hanya itu, 11 November juga berada di penghujung tahun. Hal ini menjadi momen yang tepat untuk melakukan evaluasi terkait perkembangan bangunan di Indonesia di tahun tersebut.
Tujuan Hari Bangunan Indonesia
Biasanya, peringatan tahunan dari HBI dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan pihak terkait. Tujuan dari terciptanya hari ini adalah mendorong percepatan pembangunan Indonesia yang berkualitas,ramah lingkungan, dengan biaya yang efisien.
Selain itu, peringatan ini juga mendukung adanya peningkatan kualitas bangunan indonesia, salah satunya dengan pembangunan berkelanjutan. Hari ini juga mengajak masyarakat untuk menghargai kerja keras dari para pekerja konstruksi maupun ahli di bidang ini.
(tya/tey)