Pesona Tamiya Klasik, Bukan Hanya Kecepatan Tapi Juga Tampilan

Pesona Tamiya Klasik, Bukan Hanya Kecepatan Tapi Juga Tampilan

Muhammad Jadid Alfadlin - detikJabar
Senin, 04 Nov 2024 11:02 WIB
Deretan koleksi tamiya milik Ahmad Sohari yang dipamerkan dalam acara β€œGood Gorilla Mini 4WD Classic Race” di Layana Hall, Kiara Artha Park, Kota Bandung. Minggu (3/11/2024).
Deretan koleksi tamiya milik Ahmad Sohari yang dipamerkan dalam acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race" di Layana Hall, Kiara Artha Park, Kota Bandung. Minggu (3/11/2024). (Foto: Muhammad Jadid Alfadlin/detikJabar)
Bandung -

Dengkingan suara putaran mesin dari dinamo terdengar memantul dan saling bersahutan di dalam Layana Hall, Kiara Artha Park, Kota Bandung, Minggu (3/11/2024). Beberapa orang terlihat bersila sembari terus tertunduk guna memperhatikan kedua tangannya yang tengah sibuk mengotak-atik sebuah benda yang menjadi sumber dari suara bising tersebut.

Seseorang mulai berdiri dari silanya, dengan tetap menggenggam benda yang sedari tadi ia otak-atik, pria dengan tubuh cukup gemuk dan dagu yang dipenuhi janggut ini perlahan berjalan mendekati trek tamiya yang terletak di tengah ruangan. Karena jarak yang tak jauh, dengan sesaat ia pun bergabung ke dalam antrian yang berada di samping lintasan, menunggu giliran bersama orang-orang lainnya guna menjajal lintasan menggunakan tamiya miliknya sendiri yang belum juga lepas dari genggamannya.

Pria tersebut bernama Febrian (34), ia merupakan salah satu racer sekaligus peminat tamiya klasik yang turut datang meramaikan acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race" yang diselenggarakan oleh Good Old Days bersama House of Smith. Sebagai seseorang yang telah berjibaku dalam ranah dunia race tamiya klasik sejak tahun 2019, Febrian terlihat sangat luwes ketika melepaskan dan memasang kembali beberapa bagian pada tamiyanya sebelum akhirnya turun ke lintasan. Ia telah paham betul mengenai apa-apa saja yang cocok ataupun tidak terkait hal-hal yang terpasang dan menempel di tamiyanya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Termasuk unsur tampilan atau visual, bagian tersebut menjadi salah satu hal terpenting dalam penglihatan para pecinta tamiya klasik. Baik dari segi warna hingga bagian-bagian detail tertentu, tampilan dari tamiya yang dibawa oleh masing-masing racer telah menjadi bahan obrolan tak berkesudahan di antara mereka. Saling bertukar referensi dan informasi terkait part-part atau kit tamiya dari masing-masing penghobi pun menjadi nilai menyenangkan lainnya pada setiap pertemuan dan obrolan dalam berbagai acara yang mempertemukan mereka.

Speed and Style

ADVERTISEMENT

Sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya, kecepatan menjadi hal yang dinilai dalam kompetisi yang berlangsung di kegiatan acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race" ini. Namun bagi racer-racer atau peminat tamiya klasik, kecepatan bukan lah menjadi yang paling utama dan satu-satunya. Hal tersebut dapat terlihat dari cara para racer-racer ini mempersiapkan diri dan tamiyanya ketika sebelum datang menghadiri "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race". Hal unik ini dikonfirmasi oleh Ardiansyah (41) yang berperan sebagai Chief of Promotion dari House of Smith selaku penyelenggara dari acara ini.

"Secara filosofi, teman-teman di komunitas itu kaya punya prinsip 'cepet aja gak cukup, tapi harus keren juga mobilnya' gitu. Walaupun sebenarnya secara kompetitif pemenangnya itu ditentukan berdasarkan kecepatan," ungkap Ardiansyah, ditemui ketika acara berlangsung.

Pernyataan tersebut tak disangkal oleh Ahmad Sohari selaku Founder dari Good Old Days, kelompok penyelenggara event race tamiya klasik terbesar dan rutin yang ada di Indonesia saat ini. Ahmad, menyebut hal tersebut dengan sebutan "Speed and Style", berbagai modifikasi telah dilakukannya, dengan merogoh kocek biaya yang tak sedikit, ia tetap menjalankan hobinya dalam bentuk mengubah dan mempercantik tampilan tamiya-tamiya yang ia miliki.

Deretan koleksi tamiya milik Ahmad Sohari yang dipamerkan dalam acara Febrian menunjukan tamiya kepunyaannya dalam acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race" di Layana Hall, Kiara Artha Park, Kota Bandung. Minggu (3/11/2024). Foto: Muhammad Jadid Alfadlin

Hal serupa pula dilakukan oleh kebanyakan racer dan peminat tamiya klasik yang ada dalam acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race". Meski mungkin dana yang dikeluarkan tak sebesar yang dikeluarkan oleh Ahmad, para racer ini juga tampaknya serius memperhatikan tampilan dari tamiya-tamiya yang mereka miliki. Tak terkecuali bagi Febrian.

"Karena komunitas ini paham akan visual. Ya bedanya itu, penggemar tamiya klasik mereka pasti sadar akan visual sehingga mobil-mobilnya juga mobil-mobil yang bagus. Sebelum acara pun kami sibuk ngecat, sebegitu serunya bahkan sampai tadi pagi aja masih lagi pada nempelin sticker. Itu kami sebegitunya sih dan itu jadi kaya budaya yang udah nempel," terang Febrian dengan cukup excited menjelaskan persiapannya dan kawan-kawan dalam menyambut acara-acara serupa.

Komunitas Tamiya Klasik

Di Indonesia sendiri, tamiya klasik telah memiliki peminat tetap dan tersebar luas dari berbagai wilayah. Meski bukan komunitas yang masif secara jumlah, komunitas tamiya klasik masih terus terjaga dengan kegiatan-kegiatan baik berupa kompetisi maupun hanya acara pertemuan yang secara rutin dilakukan tiap beberapa bulan sekali.

"Intimate-nya, kekeluargaannya, kedekatan si anak-anak di dalamnya itu, walaupun sebenernya gak ketemu tiap hari, jaraknya jauh, profesinya beda atau banyak barrier-lah, tapi mereka bisa connect satu sama lain bisa kekeluargaan. Nah itu yang gua rasain ketika gua banyak ngobrol sama anak-anak klasik," ujar Ardiansyah menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan orang-orang pehobi tamiya klasik.

Lebih lanjut, meski dengan jumlah yang cukup terbatas, berdasarkan pengakuan Ardiansyah ketika melakukan pendataan pendaftaran terkait orang-orang yang akan datang ke acara yang digelar olehnya ini, terdapat beberapa orang dari berbagai wilayah di Indonesia yang turut melakukan pengisian pendaftaran tersebut. Beberapa di antaranya berasal dari Manado, Pekanbaru, Banjarmasin, Lampung bahkan hingga Merauke.

Walaupun belum dapat dipastikan kehadiran orang-orang tersebut secara langsung, hal tersebut telah cukup menunjukan antusias terkait tamiya klasik yang muncul dan menyebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Antusias yang sama juga tak kalah ditunjukan oleh Febrian, dihadapan Ardiansyah selaku penyelenggara acara, Febrian berharap bahwa acara "Good Gorilla Mini 4WD Classic Race" ini dapat terus ada dan terus didukung guna menjadi wadah bagi para pehobi tamiya klasik yang ada di Indonesia.

"Sebenernya semoga ini bisa menjadi sesuatu yang sustain, seneng banget Smith bisa terlibat berada di kelompok komunitas ini sehingga akhirnya mungkin jadi banyak orang baru yang ikut meramaikan yang nantinya bisa jadi temen baru buat anak-anak di komunitas," tutup Febrian, menyampaikan harapannya.




(tya/tey)


Hide Ads